⚠️Disclaimer: Cerita ini hanya cerita FIKSI, tolong jangan dimasukin hati apalagi logika.
"Adrian, aku mau kita nikah.,"
'Mati aku! ' Adriana mati kutu. Perempuan itu tersedak es jeruk yang dia minum.
'Jadi serius dia gay?' Adriana memberanikan menatap kedua bola mata lelaki dengan tubuh sexy itu. Ini gila. Wanita itu tidak pernah menyangka kalau ternyata Julian itu seorang GAY.
"Kamu serius Julian? Orangtua kamu?" Tanya Adriana dengan suara yang dibuat-buat seperti laki-laki.
"Mereka udah setuju aku nikah sama laki-laki setelah aku ancam ke mereka kalau tidak direstui, maka aku akan bunuh diri."
'Gila, laki-laki ini nekat banget!' jerit Adriana dalam hati. Saat ini mungkin ia rasa wajahnya mengekspresikan dengan baik isi pikirannya.
"Selain itu, kamu yakin aku orangnya, Julian? Kita bahkan baru kenalan beberapa bulan ini? Kalaupun kita menikah, pernikahan kita bakal ilegal." Adriana heran kenapa Julian bisa langsung ingin menikahinya. Padahal dia saja belum pakai dukun supaya lelaki gay ini mau dengannya. Tapi bagai pucuk dicinta ulam pun tiba. Ini kesempatan emas.
"Sangat yakin, Yan. Aku baru sama kamu merasakan perasaan ini setelah beberapa kali kencan dengan sesama." Julian menggenggam tangan kasar Adriana. Gak sia-sia wanita itu menyangkul kebun orang. Tangan kasarnya berguna untuk saat ini. Menyempurnakan penyamarannya.
"Julian,.."
"Hm," Mata cokelat menawan itu menatap Adriana. Seketika wanita itu tegang. Seumur-umur baru kali ini ditatap cowok ganteng. Setelah sial bertahun-tahun soal percintaan.
"Aku--- aku, " Adriana malah jadi gagap. Dia akhirnya memutuskan membuang muka. Gak kuat melihat wajah tampan Julian.
'Astaga, cowok seganteng dia, kenapa jadi Gay sih?' Adriana menggelengkan kepalanya. Membuat Julian menataonya heran.
"Ada apa, Adrian? Apa kamu sakit?"
"Tidak. Ini-- maksudku aku juga cinta sama kamu Julian. Ayo menikah." Adriana mencoba bersikap se cool mungkin supaya dia tidak seperti cewek yang kemayu. Meskipun lelaki gay dihadapannya suka sesama tapi Adriana tahu Julian tidak menyukai laki-laki kemayu.
***
Satu bulan setelahnya kedua manusia itu melangsungkan pernikahan di Thailand sesuai usul dari ibu Julian. Tamu undangan hanya kawan Julian saja dan keluarga besar Julian tidak diperkenankan tahu akan hal menyimpang ini. Karena pasti akan menjadi aib besar bagi keluarga Kaitanmanjua.
Julian juga beberapa kali menangkap ekspresi sedih dari sang Ibu tapi mau bagaimanapun perempuan itu harus menghargai orientasi seksualnya.
Padahal tidak tahu saja Julian bahwa yang saat ini dia nikahi, orang ber tuksedo putih disampingnya itu perempuan tulen.
Adriana menenangkan diri disaat seperti ini. Dia benar-benar sudah melangkah begitu jauh. Jangan harap akan mundur. Dan selesaikan semua ini dengan selesai.
Dia hanya tak sabar menunggu nanti malam. Matilah! Akan seperti apa malam pertama mereka berdua. Bagaimana dia harus berpura-pura. Otaknya mencari cara untuk lolos malam ini. Ya, pikirkan untuk malam ini saja.
****
"Yan?" Panggil Julian.
Adriana membalikkan badan dengan memekikkan suaranya. "Ya?"
"Ehm, ada apa Julian?" Adriana memperbaiki suaranya. Di kamar ini hanya mereka berdua.
"Kenapa kamu gugup gitu? Gak sabar buat nanti ya," Julian memegang kedua baju yang masih berbalut jas milik Adriana.
'Udah tahu malah nanya, dasar setan!' umpat Adriana dalam hatinya.
Mata Adriana bergerak ke kanan dan ke kiri memikirkan rencana lolos malam pertama maut ini.
Lelaki jadi-jadian ini kemudian menggerakan tangannya ke perut dengan ekspresi muka kesakitan.
"Augh, aduh perutku kenapa nih?"
"Adrian, are you okey? "
"Gak, keknya aku salah makan Jul, aduh!! Aku mau ke toilet dulu." Adriana menghempaskan tangan Julian dari hadapannya.
'Yes, malam ini. Kamu selamat dari unboxing maut, Adriana!'
.
.
.
.
.
TBC...Pelan-pelan aja ya ceritanya. Soalnya bakal mirip sama ceritaku yg laen yg punya alur cepet... Makasih yang udh mau baca, semoga suka ya walau agak nyeleneh
Btw, klo ini cerita dj repot aku akan pindah ke tempat yg lain ya nanti aku kabarin, tapi Kalau ke REPORT yaa..
Semoga enggak..26 Agustus '24