2.SMA

7 1 0
                                    

Pukul 22:00, setelah 9 jam Oscar bermain warnet, akhirnya waktu dia telah habis,
2 minggu yang lalu oscar memecahkan rekor main warnet terlama selama hidupnya, 8 jam. Tapi malam ini rekor itu dikalahkan. Saat ini ia harus pulang.

Sabtu malam, warnet tidak seperti biasanya. Sangat ramai sekali. Tidak ada komputer yang kosong melompong.
Bahkan ada yang sampai mengantri, atau sekedar menumpang nonton film pada pelanggan warnet yang dapat komputer.

Untung saja pelanggan itu tidak keberatan.

Asap rokok mengepul dimana mana,
Memenuhi setiap sudut ruangan, diiringi suara teriakan dari pelanggan yang bermain game, ataupun suara tawa dari pelanggan yang menonton film. Remaja remaja ini sangat menikmati masa mudanya.

Sementara bang Rojak duduk santai di depan komputer yang ada di mejanya.
Sambil menghisap rokok, ia mengawasi komputer sewaan nya jika ada waktu yang telah habis.

Oscar melambaikan tangan pada fatih dan berpamitan. Ketika fatih ditanya ingin pulang kapan, ia hanya menjawab, ingin tidur besok pagi, itu artinya fatih akan tidur di warnet malam ini, paket malam. Oscar tertawa mendengar jawaban temannya itu.

Ia keluar dari warnet dan berjalan menuju rumahnya.

Kalau saja ada angkot, pasti ia sudah menaiki nya, hanya saja angkot tidak ber operasi lagi jika sudah jam 8 keatas.
Butuh waktu kurang lebih 20 menit untuk pulang ke rumah dari warnet
Dengan berjalan kaki.

Ah, tidak ada apa apa nya bagi Oscar.
Itu masih dekat. Dia sudah terbiasa berjalan dari kecil.

Dengan santai ia berjalan di trotoar pinggir jalan, seperti seorang anak yang tidak takut di marahi orang tua nya pulang malam. Oh iya, selama 3 tahun Oscar rutin main warnet, Ayah angkatnya tidak pernah tau jika ia rutin main warnet.

Karena setiap hari Rama pulang diatas jam 12,sangat jarang sekali ia pulang di bawah jam 12. Yang ia tahu saat pulang, oscar telah tertidur pulas diatas kasurnya. itulah alasan oscar pulang jam 10 malam, ia tidak akan membiarkan Rama tau rutinitas nya.

21 menit berlalu. Oscar sampai di halaman rumah nya. Rumah oscar terletak di gang kecil. Cukup jauh dari
Jalan raya. Rumah itu tidak terlalu besar. Tapi tidak kecil juga. 10 tahun lalu Rama dan oscar pindah ke rumah ini dari jakarta. Dan selama tinggal disini Rama tidak pernah sama sekali menyapa tetangga yang berada dekat rumahnya.

Oscar, hanya sesekali, itupun tetangga nya duluan yang menyapa. Keluarga kecil ini sangat ekslusif.

Oscar mengantuk, membayangkan akan nikmat sekali nanti tiduran di kasur setelah ber jam jam duduk di depan komputer.

Tapi sayang sekali, malam ini tidak sesuai dengan skenario, begitu kagetnya Oscar melihat motor hitam yang terparkir di teras rumah. Ini hal yang paling membuat kaget dan panik selama ia hidup. Rasa kantuk nya hilang seketika.

Ketika pulang dari warnet, biasanya ia melihat motor itu saat pagi hari, setelah bangun tidur, namun hari ini berbeda.
Rama pulang lebih awal.

Oscar telah salah mengira ngira. Jantung oscar berdegup kencang, keringat mengucur deras. 2 menit berlalu ia masih mematung di depan rumah.
Membayangkan apa yang terjadi setelah ia masuk. Jelas sesuatu yang buruk.
Rama sangat tempramen, jika saat ia pulang dan tidak menemukan batang hidung Oscar. Pastinya hal buruk akan segera tiba.

Oscar mengeraskan rahang, sudahlah!
Tidak usah takut, lagipula kalau ia tidak masuk ke rumah, mau tidur dimana dia?
Oscar memberanikan diri, mulai melangkah menuju daun pintu. Dengan suasana hati yang tidak nyaman.

Memegang gagang pintu, dan membukanya. Tidak dikunci ternyata.
Saat masuk ke rumah, ia bisa melihat Rama sedang duduk terlentang di sofa ruang tengah,Sambil meminum sebotol Minuman keras

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk OscarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang