4. Palace

397 44 8
                                    

Switch (Enigma)
.
.
.
.
.

Pagi ini, keluarga Choi tengah berkumpul menikmati hidangan yang telah disajikan oleh para pelayan bersama dengan para pejabat kerajaan.

Hanya dentingan alat makan yang salin beradu yang menghiasi suasana makan mereka.

Ketika sarapan selesai, mereka tidak langsung meninggalkan meja makan. Mereka berbincang ringan sembari menikmati secangkir teh hangat bersama.

"Bagaimana mate mu, San? Sudah ketemu?" Ibu San bertanya

"Sudah"

"Kenapa tidak langsung bilang ke ibu! Ibu kan pemasaran" Tentu ibunya cukup terkejut, pasalnya baru beberapa hari lalu San bercerita tentang tanda matenya yang sudah muncul dan secepat itu ia sudah menemukannya.

"San baru mau bilang, tapi Ibu sudah bertanya lebih dulu"

"Baiklah... Jangan lupa bawa dia kesini untuk bertemu Ibu dan Ayah" Yoona sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan calon menantunya.

"Dia akan kesini nanti bersama teman-temanku yang lain," San kemudian menoleh kearah Ayahnya, "Boleh kan?"

Sang Ayah yang sedari tadi menyimak pembicaraan Ibu dan Anak itu akhirnya bersuara. "Tentu saja, apa lagi yang akan datang adalah calon menantuku"

"Ayah benar! Ibu tidak sabar ingin bertemu dengannya"

Obrolan mereka terus berlanjut. Mulai dari pembahasan mengenai perkembangan kerajaan dengan para pejabat kerajaan, sampai dengan obrolan santai lain.

Setelah selesai, mereka meninggalkan ruang makan untuk melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.

• ° ♡ ° •

Sekarang Wooyoung sudah berada tepat di depan gerbang Istana. Wooyoung yang paling pertama datang, karena packnya yang berada paling dekat dengan Istana.

Karena tidak tau harus melakukan apa dan tidak berani masuk sendiri ke dalam, akhirnya Wooyoung menunggu teman-temannya yang lain untuk masuk bersama.

Srekkk

Bunyi semak yang bergesekan membuat Wooyoung terkejut, lalu ia melirik ke arah semak yang yang di dekatnya.

Meoww..

Seekor mahluk kecil keluar dari dalam semak-semak menghampiri Wooyoung, "eh, kucing?" Wooyoung kemudian mendekat dan mengelus-elus kucing tersebut dengan lembut.

Tidak lama kemudian gerbang Istana terbuka sedikit, menampilkan seorang berpakaian santai berjalan kearah Wooyoung.

"Kenapa tidak masuk?" Tanyanya

Mendengar suara yang tidak asing baginya, Wooyoung langsung saja berdiri menghadap oranga tersebut, "Aku menunggu yang lain dulu" mendengar hal itu, San hanya mengangguk.

Setelahnya ia mengajak Wooyoung untuk duduk di kursi yang ada di dekat gerbang Istana, menunggu yang lain datang.

Agak canggung rasanya jika mereka hanya berdua seperti ini. Apalagi Wooyoung yang sudah tau kalau San adalah matenya.

"Ayah dan Ibuku ingin bertemu denganmu" ucap San tiba-tiba

"E-eh?" Wooyoung terkejut dengan ucapan yang dilontarkan San.

"Mereka bilang ingin bertemu dengan calon menantu mereka"

"Hah! Yang mulia Raja dan Ratu?" Wooyoung hampir lupa kalau orang yang ada disampingnya adalah seorang putra mahkota, dan juga mate nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Switch (Enigma)🔞 Short {Sanwoo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang