15.jemputan tiba

209 19 3
                                    

Daffi kini sedang rebahan santai di ruang keluarga, dengan TV yang menyala tapi pandangannya fokus pada handphone yang sedang dimainkannya

Sementara itu di ruang makan, daffa dan mahesa sedang membantu oma menata meja untuk makan malam mereka

"Selesai, kak panggil ade kesini" ucap oma yang baru saja menyimpan tempat nasi di meja

"Kita makan sekarang? Gak nunggu opa dulu?" tanya daffa

"Opa bentar lagi pulang, panggil aja dulu ade kesini. Biar pas opa pulang, kita langsung makan" jawab oma

"Okee" daffa pun berjalan ke ruang keluarga untuk memanggil daffi

"Dek, ayo"

"Kemana?"

"Makan lah, cepet bangun"

Dengan gerakan malas, daffi bangkit dari pw-nya dan mengikuti daffa dari yang sudah kembali ke ruang makan didepannya

Pw = posisi wuenak

"Assalamu'alaikum!"

Daffi menoleh kala mendengar suara opa dari pintu utama, dia memutuskan diam menunggu opa untuk pergi ke meja makan bersama

"Ade!!"

Panggilan seseorang membuat daffi yang tadinya tersenyum sumringah, luntur seketika saat melihat orang tersebut

"Maaf, siapa ya?" daffi dengan jutek langsung berbalik badan dan hendak berjalan menjauh sebelum bunda dibelakang memeluknya

"Mau kemana? Kok mau pergi? Ade gak kangen sama bunda?" bunda mengeratkan pelukannya dan menggoyang goyangkan tubuh daffi di pelukannya

Tanpa disadari, daffi di pelukan bunda sudah menahan tangis sedari pertama dia melihat bunda dan ayah yang datang bersama opa

Ayah berjalan mendekat, berdiri di hadapan daffi yang kini sedang menunduk

"Hey, anak ayah kok nangis? Katanya pengen dijemput sama bunda, sekarang bundanya udah disini loh" ayah mengangkat wajah daffi yang sudah dibanjiri air mata

"Ayah!!"

Akhirnya, tangis daffi pecah. Dia menghambur pada ayah didepannya yang disambut pelukan hangat oleh ayah

"Kenapa baru jemput ade sekarang?!Harusnya dari kemarin-kemarin kalian jemput ade, kalian gak sayang lagi sama ade? Kalian mau buang ade? Kok jahat!!"

Daffi menangis begitu kencang sampai-sampai suaranya terdengar ke seluruh rumah, membuat orang-orang yang berada di dapur mendengarnya dan menghampiri ke ruang keluarga untuk melihat apa yang terjadi

"Dek kenapa?" tanya oma terdengar khawatir

"Bunda!!" daffa berlari kecil saat melihat bunda yang sedang memeluk kembarannya

Bunda yang mendengar panggilan si sulung melepaskan pelukannya pada daffi dan menyambut daffa yang berlari ke arahnya

"Yaampun anak bunda" bunda dan daffa saling berpelukan sesaat dan kembali melepaskannya

"Kirain ade kenapa sampe nangis-nangis gitu, ternyata ada bunda toh" ucap daffa

"Iya, bunda kesini buat jemput kalian. Katanya ade gamau pulang kalo gak di jemput sama bunda, tapi setelah bunda dateng malah ayah yang dipeluk sama ade. Tadi bunda peluk ade gak di bales" ucap bunda seraya memperhatikan suami dan anak bungsunya yang sedang saling berpelukan

"Heh, ayah kok nangis?!" ucap daffa yang melihat airmata mengalir di wajah ayah

"Huhuhu,,, ayah kangen banget sama ade" ayah masih memeluk daffi dengan erat

"Kakak tau, setelah kakak kesini buat jemput ade beberapa hari lalu. Besoknya ayah sakit" ucap bunda

"Oh ya? Sakit apa?"

"Cuman demam doang sih, tapi kamu tau gimana cowok kalo lagi demam. Lebay nya minta ampun"

"Kenapa ayah bisa demam?"

"Katanya sih terlalu sedih anak-anaknya gaada di rumah, rumah sepi banget gaada kakak sama ade. Tadinya bunda mau jemput kalian besok pagi nya pas kakak baru kesini, eh ayah malah demam. Jadi deh di cancel jemputnya"

"Ayah jangan sakit,, maafin ade karena minggat. Ade janji gabakal minggat lagi, tapi ayah jangan sakit" ucap daffi masih menangis dipelukan ayah

"Iyaa,,, ayah ga bakal sakit lagi. Asal ade sama kakak ada di deket ayah, ayah ga akan sakit" balas ayah yang sama-sama masih menangis

"Udah ah, yah. Gak malu apa nangis di depan mertua, mana image ayah yang macho dulu" bunda memisahkan pelukan ayah dan anak itu

Daffi dan ayah tampak pasrah saat dipisahkan oleh bunda

"Sekarang giliran bunda yang peluk ade" bunda memeluk daffi yang juga membalas dengan pelukan serupa

"Bunda kangen banget sama ade, maafin bunda ya udah suruh kakak tinggalin ade di pos satpam"

"Ade juga kangen banget banget banget sama bunda, ade sebenernya gamau lama-lama disini. Ade mau pulang dari lama, tapi ade malu mau pulang. Nanti di ledekin sama bunda, bunda pasti bilang 'kabur kok pulang lagi? Laper ya' ade takut digituin sama bunda"

"Maaf ya karena bunda suka iseng sama ade"

"Acara maaf maafan nya udah selesai? Kalo gitu ayo kita makan malem, keburu dingin makanannya nanti" ucap oma seraya berlalu pergi ke ruang makan disusul mahesa dan opa di belakangnya

"Ayo kita makan malam!!" daffa mendorong bunda dan daffi yang masih berpelukan untuk berjalan ke ruang makan dengan ayah di belakangnya mengekor

Tbc




























...
Don't forget to vote and comment

Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang