CCTV

152 9 1
                                    

happy reading all
typo in our area 🔥














sementara itu guanlin dan mingyu yang akhirnya terbebas dari jeratan shaline yang tiba-tiba menahan mereka akhirnya menuju kamar jinyoung yang di ikuti oleh daniel dan mino

" hei, dimana kamar jinyoung sekarang huh?, aku tahu kalian sudah menemukan nya kan?!." mino yang sudah tak tahan ingin berbicara dengan si manis itu pun mendesak adik mereka untuk menunjukkan kamar jinyoung

" woah santai hyung, ayo ikut." ucap mingyu

akhirnya mereka berjalan bersama menuju kamar jinyoung berharap menemukan si manis itu di dalam,  setelah itu guanlin membuka pintu kamar itu

apa daya bukan jinyoung yang ada di dalam namun hanya kekosongan disana

" ya, kalian berbohong huh?! dimana jinyoung?." mino menoleh ke arah mingyu dan guanlin

" ah, pasti hanbin memonopoli nya sendiri di kamar nya." kata guanlin yang langsung pergi menuju kamar hanbin dan tentu saja di ikuti hyung nya

di sisi lain hanbin yang sudah tertutupi kabut nafsu mulai memasukan jari tengah nya kedalam hole jinyoung yang membuat si manis itu tersentak

" nngg ohh hyungh ssh ahh "
desahan merdu yang keluar dari mulut jinyoung membuat atmosfer ruangan itu semakin panas saja

lalu hanbin menarik jemari nya dari dalam hole jinyoung dan cepat merubah posisi mereka menjadi ia yang terbaring sementara jinyoung duduk tepat di atas penis nya

" coba bergerak lah baby." ucap hanbin sambil mengocok  penis mungil milik jinyoung

jinyoung yang merasakan penis hanbin yang mengeras tepat di bawah bokong nya itu pun mulai menggerakkan pinggul nya, menggesek perlahan penis hanbin dengan bokong sekalnya

kenikmatan yang di dapat jinyoung sungguh besar, ditambah dengan penis nya yang sedang di manja oleh hyung nya itu

sementara hanbin sedang menahan mati matian agar penis nya tak masuk ke dalam hole jinyoung, tak ingin lebih dari ini hanbin akhirnya terduduk mengambil sisa ice cream yang masih ada dan menumpahkan nya di atas penis nya

" selamat menikmati ice cream mu baby."
melihat itu jinyoung langsung menjilati dan menghisap penis hanbin seperti ia sedang memakan ice cream  , bahkan ke dua testis hyung nya itu tak luput dari hisapan mulut mungil itu

" youngie anak nakal eh? suka sekali dengan penis hyung hm?."

jinyoung menatap hanbin nakal dari bawah sana dan tersenyum dengan penis yang masih ada di dalam mulut nya itu dan melanjutkan kegiatan itu dengan suka hati

namun tangan hanbin tak tinggal diam, jemarinya memilin puting jinyoung dan mengocok penis si manis itu

tak lupa ia menahan tengkuk jinyoung saat di rasa dirinya akan cum, ia memaju mundurkan penisnya cepat seolah sedang bercinta

" ahh eungh terima hadiah dari hyung, baby."

ia mengeluarkan spermanya di dalam mulut jinyoung dan mengeluarkan sisanya pada muka si manis itu
sementara jinyoung yang sudah cum duluan, cairan si manis itu membasahi sprei di bawah sana.

setelah mengambil nafas, keduanya saling tersenyum dan berpelukan tak peduli lengket di tubuh mereka masing masing

tak lama dari itu hanbin dan jinyoung mendengar suara ribut dari arah luar kamar juga gedoran di pintu
dengan itu hanbin mengambil bathrobe nya dan berjalan ke pintu yang ada di kamarnya sementara jinyoung menutupi tubuh nya dengan bed cover

setelah membuka pintu, benar saja itu mino, daniel, guanlin, dan juga mingyu

" apa jinyoung ada di dalam?." tentu saja mereka langsung melihat dari celah pintu yang terbuka jinyoung yang sedang terduduk di ranjang hanbin 

" jinyoung akan tidur tahu, kalian menggangu saja." ucap hanbin mempersempit jarak celah pintu nya tak membiarkan saudaranya melihat ke dalam

" ah, hyung kenapa kau pelit sekali sih? kan kami hanya ingin berbicara dengan jinyoung." protes daniel pada hanbin

" betul , kalian pasti sedang bersenang senang kan?! awas aku ingin masuk kedalam ." balas mino berusaha menerobos masuk kamar hanbin

" hish, salah sendiri bodoh dan termakan ucapan wanita itu." balas hanbin yang membuat mereka terganggu mengingat hal yang terjadi beberapa hari lalu
sebetulnya dalam hati mereka sangat yakin bahwa jinyoung tak mungkin melakukan hal itu namun melihat  bekas tamparan yang ada di pipi shaline membuat mereka sedikit panik dan lengah

" hush hush, jinyoung masih kelelahan pergi kalian ." belum sempat mereka menjawab, hanbin sudah terlebih dahulu menutup pintu kamar  tak lupa mengunci nya

tidak bisa menyerah begitu saja mereka menggedor kembali pintu hanbin
" baby, mari kita berbicara sebentar eung? sebentar saja?."

" baby, please keluar sebentar saja ."
mereka tetap menggedor dan hanya teriakan hanbin yang terdengar dari dalam

" BERISIK KALIAN, PERGI SANA KALIAN HANYA MENGGANGU JINYOUNG YANG KELELAHAN HAH."

demi jinyoung, akhirnya mereka membubarkan diri dan menunggu esok hari agar dapat maaf si manis itu

saat tengah malam tiba sebuah  pesan muncul di  masing masing  handphone 10 bersaudara itu bertuliskan

"  selamat malam tuan
maaf menggangu, sepertinya anda harus melihat ini"

berikut sebuah video cctv berdurasi 10 menit, menampilkan kejadian sebenarnya pada hari itu
mereka menjerit dalam hati, rasa bersalah semakin menumpuk di dalam hati mereka

rasanya ingin memukul kepala mereka hari itu yang termakan ucapan sepupu mereka

merutuki kebodohan diri sendiri mengapa tak mengecek cctv yang ada , harusnya mengikuti firasat bahwa jinyoung tak mungkin melakukan itu
dan mereka membayangkan sakit nya jinyoung tertuduh oleh hal yang bahkan ia tak lakukan sama sekali, berhak sekali si manis itu menjaga jarak dan kecewa pada mereka

" sial, shaline awas saja besok."
mereka memegang handphone masing dengan erat menyalurkan emosi yang membuncah

kecuali hanbin yang saat itu berfikir jernih dan mengikuti naluri nya untuk mengecek cctv hanya menatap datar video itu dan kembali menaruh handphone nya di nakas samping tempat tidur nya

kembali memeluk jinyoung yang telah tertidur nyenyak di pelukan nya

ah sepertinya ke damaian memonopoli jinyoung telah usai.

saat pagi menjelang jinyoung terbangun tenggorakan nya terasa kering, melihat gelas yang telah kosong mau tak mau ia bangun dan ingin mengambil minum di pantry

sebetulnya bisa saja ia menyuruh seorang maid mengantarkan minuman ke kamar nya, namun jinyoung ingin mengambil air sendiri saja

ia melepaskan dekapan hanbin hati hati agar hyung nya itu tak terbangun lalu keluar kamar menuju pantry rumah itu
setelah minum dan berencana kembali ke kamar hanbin seseorang menghalangi jalan nya

" pelacur kecil , mengapa kau tak mati saja huh?!." betul saja itu shaline yang bersedekap dada melihat jinyoung dengan tatapan jijik dan meremehkan

" sudah lah bibi, aku tak mau bertengkar dengan mu." ucap jinyoung sambil berjalan ingin pergi dari sana

menghindari pertengkaran pada pagi hari itu
entah apa yang akan di  lakukan perempuan ular itu lagi








see ya all


love you
shine









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

family  (Jinyoung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang