Lavinia mencoba memecahkan misteri dari kematian ayahnya, Hugo, setelah mendapat sebuah surat misterius. Dalam surat itu tertulis bahwa sang pengirim mengetahui jawaban di balik kematian ayahnya. Tak hanya itu, ia pun menyimpan warisan dari Hugo ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tw // mention of death and bullying
⊱ ━━━━.⋅ εïз ⋅.━━━━ ⊰
Aku ingin memberitahumu sebuah kisah yang sulit dipercaya oleh banyak orang. Mereka menyebut ini sebagai dongeng belaka, bahkan sebagian darinya menyebut ini sebagai halusinasi.
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis sebatang kara bernama Lavinia Fiedler. Ibunya meninggal kala ia berusia 9 tahun, sementara ayahnya, Hugo, baru saja meninggal 47 hari yang lalu, ketika ia sedang dalam perjalanan kembali dari bekerja.
Tepat hari kejadian, Lavinia sempat berpesan kepada ayahnya untuk dibawakan sebuah biola. Namun apa daya, yang datang bukanlah sang ayah beserta biola, melainkan kabar duka yang menghancurkannya.
Warga berkata ayahnya ditemukan tidak bernyawa dalam hutan belantara. Konon ini adalah ulah serigala, namun jika benar begitu, bukankah harusnya tubuhnya tidak akan ditemukan sama sekali akibat telah terkoyak habis? Tidak ada yang tahu, sehingga rumor yang paling banyak beredar adalah serigala sebagai pelaku.
Hugo pun dimakamkan dengan meninggalkan banyak misteri.
Sejujurnya Lavi tidak pernah tahu pekerjaan apa yang ayahnya sandang, lantaran ia tak pernah diberitahu sekalipun, apalagi ayahnya hanya pulang sebulan sekali.
Kondisi Lavi yang semakin memprihatinkan tak jarang memancing gunjingan dari para tetangga.
"Kini kedua orang tuanya telah tiada, ia pun tak punya suami, benar-benar sendirian."
"Bukankah ia sudah berumur 25 tahun? Mengapa belum menikah juga?"
"Aku bahkan tidak pernah melihat satu lelaki pun mendekatinya."
"Mungkin tidak ada yang mau mendekatinya."
"Aku tahu, dia 'kan tidak menarik, bahkan katanya anak itu aneh, bukan?"
"Ayahnya saja jarang pulang, mungkin dia bukan bekerja, melainkan bermain dengan wanita."
Sudahlah kehilangan keluarganya, mendapat hinaan pula. Sakit sekali hatinya. Dulu tangis selalu turun dari matanya pada malam hari, tapi lambat laun ia sadar tak ada gunanya memedulikan mereka.
Hingga suatu hari Lavi mendapatkan sebuah surat dari burung merpati nan entah datang dari mana. Dalam surat itu tertulis bahwa biola impian dari sang ayah berada di kediaman sang pengirim, tapi ada satu hal lain yang lebih menarik perhatiannya, yaitu misteri dibalik kematian sang ayah.
Kini biarkan aku membawamu pada sudut pandang sang tokoh, agar kau mengerti apa yang benar-benar dirasakan olehnya.