Bab 14 masalalu yang pahit

12 7 0
                                    

Disaat keluarga ku hancur,
Aku bersyukur dipertemukan
Oleh kalian.

"Kia lepasin tangan akuu!"

"Diam! Kamuu"bentak seseorang yang menyeret Nisa ke suatu tempat, yaitu toilet sekolah. Seseorang itu menyeret Nisa ke dalam toilet yang kosong, dia mendorong nisa hingga kepalanya terbentur sedikit oleh pinggir wc.

"Jawab! Kamu kan nyontek di buku temanku?" Tanya Azkiah dengan menatap tajam nisa "E-enggak aku cuma liat soal yang ketinggalan"ucapnya dengan penuh ketakutan

"Halah bohong lu"ucap seseorang yaitu teman Azkiah, Nayla. dia pun bergantian menghadap Nisa dengan tatapan tak kalah tajam. Tanpa ampun dia menarik rambut Nisa sampai terasa rambutnya akan lepas semuanya.

"Ini hukuman buat kamu"ucap Nayla setelah itu meng kode azkiah melakukan sesuatu, azkiah yang peka langsung menutup saluran air wastafel mengisinya sampai setengah.

Saat tempat wastafel itu terisi, Nayla langsung menarik Nisa dengan rambutnya dan memasukkan kepala Nisa ke dalam wastafel berisi air itu dan menarik nya lagi ke atas Nisa langsung meraup oksigen sebanyak-banyaknya tapi sayangnya itu hanya sementara, Nayla langsung  mengulangi beberapa kali setelah puas dia mendorong Nisa di tembok lagi dan lagi dia terbentur.

"Inilah hukuman jika lu main² ama gw"ucap Nayla setelah itu dia tersenyum licik seperti mempunyai ide, Nisa yang lemas langsung ditarik tangannya dan didorong kembali ke dalam toilet dan di kunci oleh Nayla.

"NAY NAY BUKA AKU MOHON AKU TAKUT DISINI"ucap Nisa berusaha kuat dan mengendor² pintu itu, tapi mereka tidak merespon dan akhirnya mereka meninggalkan nisa sendirian di toilet.

"NAY BUKA AKU MOHON NAY BUKA,BU-ka a-ku takut disini"teriak Nisa begitu gemetar tidak kalah Juga dengan air mata mengalir dengan deras, bayang² mamanya yang selalu mengurung dia terbesit di pikirannya.

"E-enggak ma JANGAN AKU TAKUT DIKURUNG, ENGGAK JANGAN ENGGAK!" Teriak Nisa dengan nafas yang tak beraturan, dia duduk menekuk lutut dengan menutupi telinganya, matanya melebar. tak lama kemudian dia tersadar dari ilusi traumanya.

"SIAPAPUN TOLONG AKUU!! TO-"teriakan Nisa terhenti karena tiba-tiba saja dia merasakan pusing, penglihatannya sudah memburam tapi Nisa berusaha sadar dia mengendor siapa tau ada yang akan menolongnya "Tolong akuu"

"Siapa? di dalam sana ada orang?"tanya seorang cewek "tolong Ak-" Nisa yang sudah tidak kuat dia pun pingsan.

Cewek yang mendengar ada suara itupun membuka kuncinya dan ternyata benar ada orang yang dikunci. "kamu?"Gumam seseorang itu, dia melihat cewek itu pingsan, wajahnya pucat, dan hidungnya mengeluarkan cairan merah.

"Hei bangun kamu gapapa?"ucap cewek itu, cewek itu melihat name tag yang ada di seragamnya "Nis bangun  Nisaa!"

"Saf?"ucap nisa tersadar tapi akhirnya kesadaran terenggut kembali.

Yap cewek itu Indah, Indah langsung mencari pertolongan ke salah satu temannya kebetulan ada satu cowok yang lewat depan toilet "fan? Tolong ada yang pingsan kayanya kelas sebelah kita tolong angkat dibawah ke UKS"ucap Indah kepada Arfan

"Okee dimana?"

"Ituu di dalam toilet"ucap Nisa menunjukkan dimana Nisa, saat Arfan melihat nisa "dia?"batin Arfan

"Woii fan malah ngelamun cepet tolongin"

"I-iyaa"ucap Arfan menggendong Nisa sampai di UKS.

.....

"Kamu kenal dia kah?"tanya Arfan sekarang mereka berada di depan UKS "kenal, dulu dia rela kakinya cedera demi menyelamatkanku pas ring basket mau menimpaku, lalu kami kenalan dan sekarang aku mau gantian membalas budi"ujar Indah menceritakan pertama kali dia mengenal Annisa

"Aku Juga sama, dulu aku ketemu dia dipinggir jembatan posisinya dia udh berdiri dan aku langsung menolongnya tapi anehnya dia malah memberontak, dia tidak sengaja mendorong ku dan aku tertabrak. Pas aku sadar dia sudah ada di samping ku kondisinya tidak sadar dan dokter bilang dia yang mendonorkan darahnya buat aku walaupun dia punya riwayat darah rendah. Disitu aku kagum sama dia karena dia cewek bertanggungjawab"ucap Arfan panjang lebar menceritakan awal pertemuan dengan Annisa.

Indah pun kaget mendengar cerita dari Arfan, orang sebaik Nisa mengapa mau mengakhiri hidupnya sebelum di jemput apakah seberat itukah hidupnya?

"Terus dia udah kenal kamu? Dan dia tau kamu sekolah disini?" Tanya Indah "dia.." Saat Arfan ingin menjawab tiba-tiba dokter keluar dari ruang UKS

"Gimana teman saya Nisa dok?" Tanya indah "untung nya pasien tidak ada luka serius hanya hidung dan kepalanya terbentur jadi itu yang mengakibatkan dia mimisan dan pingsan, tapi tenang saya sudah beri dia obat"ujar dokter menjelaskan keadaan Nisa

"Oh terimakasih dok"ucap Arfan

"Bu apa kita bisa menjenguk Nisa?" Tanya Arfan kepada guru "bisa, silahkan kalian menjenguk"Jawab guru itu "mari pak saya antar ke depan"lanjut guru itu.

......

"Ja-jangan jangan ma itu sakit ma sakit JANGAN"

"Hei Nis kenapa hmm?"tanya indah yang melihat Nisa yang tadi mengigau,Nisa tidak menjawab melainkan mengeluarkan isakan tangis "Hei jangan nangis ada aku disini"ucap Indah memeluk Nisa

"Saf semua orang jahat, egois, pada ninggalin aku disini sendirian. Keluarga ku udh han-cur dan pertemanan cuma butuhnya aja. Aku sendirian di si-ni"ucap Nisa dengan bergetar hebat saat dipeluk nisa tak kalah Juga dengan air mata yang begitu deras membahasi pipinya.

Indah yang mendengar cerita Nisa menjadi kasian, orang sebaik Nisa harus mendapatkan masalah sebanyak ini, tidak ada orang mengerti tentang nya.

"AKU BENCI-BENCI DIRIKU, NGAPAIN AKU LAHIR AKU HANYA BEBAN KELUARGA. AKU BENCI BENCI BENCI!!"Teriak Nisa frustasi dia mengamuk memukuli dirinya sendiri.

"Nisa hei tenang nis"

"Nisa tenang, Nisa lihat aku!"

Indah berhasil membuat Nisa berhenti, tatapan mata yang tulus mereka bertemu.

"Hei dengerin aku, kamu ga sendirian ada aku yang sekarang menjadi teman, sahabat maupun melebihi itu sekarang aku akan selalu ada untukmu yaa"tutur Indah sambil menangkup wajah Nisa.

"Be-beneran? "ucap Nisa

"iyaa bestie"ucap Indah dengan tersenyum berhasil menenangkan Nisa

"Khmm"

"Btw kenalan dong Siapa tau kan jodoh"ucap Arfan yang baru kembali dari toilet

"dih modus"ucap Indah

"boleh, aku Nisa"ucap Nisa menjulurkan tangannya "Kalau aku Arfan"ucap Arfan dan menerima jabatan tangan nisa.

"Ga usah lama² kali pegangnya"ucap Indah menyindir mereka, mereka reflek langsung melepas satu sama lain.

"Btw boleh ikut gabung kalian ga sahabatan?.. Boleh yaa"ucap Arfan seperti memohon "hm.. Boleh deh"ucap Indah menyetujui.

Yap itulah awal mereka berkenalan saat waktu SMP dan berakhir menjadi sahabat.

Lanjutan cerita bab 13 ada di bab selanjutnya yaa.

Terimakasih telah membaca:)

ANXIETY DISORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang