001. Cinta Rahasia

818 80 16
                                    

Seorang gadis mengepalkan tangannya erat dibawah meja, dadanya terasa sesak melihat adegan romantis didepan mata si gadis- kekasihnya, tengah bersuapan mesra dengan wanita lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis mengepalkan tangannya erat dibawah meja, dadanya terasa sesak melihat adegan romantis didepan mata si gadis- kekasihnya, tengah bersuapan mesra dengan wanita lain

"Can! serius lo nyuapin cewek lain didepan pacar lo sendiri?" tanya pria berambut blonde, Hoshea Rami Davian panggil saja dia Rami




"Emang kenapa sih Kak? lagian Kak Ahyeon nya aja ngga papa" jawab Canny




"Tetap aja, lo harus menghargai kalau Ahye-,"

"Ram! jangan buat suasana jadi ngga enak gini. Lagian kenapa sih kalau Canny nyuapin Asa? apa ada yang salah? lagian Canny tuh adik kita- jadi wajar kan dia deket sama kakak-kakaknya? Itu juga sudah menjadi konsekuensi Ahyeon ketika dia menerima Canny" si tertua ikut menimpali

"Lo bilang kaya gitu karena lo ngga tahu gimana rasanya ada diposisi Ahyeon Kak!" bentak Rami

Brakkk!

Ruka— pria sipit keturunan Jepang itu menggebrak meja, nafasnya mulai tidak beraturan menatap Rami dengan tatapan mata yang tajam "Jaga mulut lo!"



"Apa?! lo mau pukul gue? sini pukul Kak!! pukul" ucap Rami dengan menunjuk kearah wajahnya berkali-kali







"Rami, kamu pergi ya? jangan terus ribut sama Kak Ruka. Kakak mohon sama kamu, tenangin diri dulu- oke?"





Rami mengangguk, ia melengos pergi mendengar penuturan Pharita




Ahyeon Gladys Nadeleine- seketika tangan gadis yang berada dibawah meja itu mulai bergetar. Suasana mulai tak nyaman, diam saja sepertinya salah- hal sepele dapat menimbulkan kekacauan, merasa dibela atau disalahkan? Ahyeon juga tidak mau semuanya ini terjadi, dirinya menerima Canny- karena merasa nyaman?





Genggaman tangan hangat dari seseorang membuat Ahyeon menoleh, Rorayn Jasver Yezekael- pria dengan gummy smile itu menatap Ahyeon lembut. Ahyeon membalasnya dengan senyuman tipis dibibir, semuanya baik-baik saja; begitulah isyarat Ahyeon



Rora menarik pergelangan tangan Ahyeon, membawanya ke rooftop kafe

"Kak, lain kali kalau perasaan Kakak ngga enak atau ngga nyaman sama situasi kaya tadi lebih baik menghindar. Gue takut Panic attack lo kambuh" ucap Rora perhatian


"Ra, emang salah ya kalau Kakak cemburu?" jawaban lain keluar dari mulut Ahyeon




"Itu hal yang wajar, kan Kakak pacarnya- oh iya! weekend ini lo mau ngga Kak kerumah gue? Mama pulang. Dia nanyain lo terus Kak, sampai bosen gue dengerinnya" ucap Rora, mengalihkan pembicaraan


HOME? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang