2

94 14 0
                                    

Kringgg kringgg
Suara bel berbunyi, menandakan waktu nya pulang sekolah.

"Akhirnyaa, gw ke cafe langsung aja deh" ucap Irene lalu pergi keluar dari kelas dan ke parkiran.

Namun ia terdiam, nyatanya ia lupa bahwa ia tak membawa mobil atau pun motor.

"Lo knp?" Tanya Sekart Tiba-tiba,

"Ehh... Iya, gw gpp kok. G-gw mau ke cafe tapi g ad kendaraan" balas Irene,

"Mau brg gw aja?" Tawar Sekart, sebenarnya Irene tak mau ikut. Namun apa boleh buat? Irene pun menggangguk pelan.

Zanaa

P
P
P
Lo dimana? G mau bareng gw?
Ke cafe kan?

Ho'oh, yaudah gw ikut lo.
Di parkiran sih

Ywd ikut gw..

Bentar, sama pcr lu itu?

Iyaa

G dehh, nyamuk nnti gue😞

Ywdd deh...

"Zana zana, ywd ayok cepetan" ucap Irene,

"ya. Naik aj, cepetan" balas Sekart, lalu Irene menaiki motor.

Bagaimana dengan ello? Ello bareng dengan calista. Kekasih nya itu,

"dimana cafe ny?" Tanya Sekart,

"

Cafe.hamster" balas Irene sembari melihat jalanan,

Mendengar itu, Sekart hanya diam saja.

Sekart begitu irit kata, kecuali dengan orang terdekatnya.

"Sdh smpe. Turun" ucap sekart, Irene pun turun dari motor itu.

"Thanks." Balas Irene,

"08*** itu no gw. Klo ad apa-apa, cht aja. Gue siap bantuin lo, see you." Ucap sekart yang memberi nomor telpon nya,

Irene pun tak mempedulikan nya, ia masuk ke dalam cafe itu.

"Fiqqq... Ehh ada elo" sapa Irene namun terhenti, karena ia melihat Sepupu nya itu sedang bermesraan bersama kekasih nya, Ferrel.

"Ehh, hii sayangku... Sayang, ini Sepupu aku. Bocah clingy dan lucuu, ututu... Ayo sini, I miss u so so much babyyy" ucap Fiqa.

"Ehm, ya. Hi" Sapa ferrel yang terlihat malas,

"Fiqaaaa ku sayng... I miss u too" balas Irene yang memeluk tubuh kecil fiqa.

"Aku jadi kerja kan?" Lanjut Irene lalu di angguki fiqa.

DI LAIN SISI
"Kath Kath... I know it's you. I miss you, but I'm shy. Don't you remember that I'm your childhood friend. I'm gito, Your friend, I like you. Love you" gumam Sekart menahan tangis nya.











Flashback on
-yogyakarta

"kathrinnn, ayo main sama gito" Teriak gito yang memanggil kathrin, teman nya itu.

"GITOOO, ayoo main." Balas Kathrin.

Kala itu, gito dan kathrin adalah sepasang sahabat. Keduanya sama-sama suka, namun kathrin dan gito malu untuk menyatakan cinta nya.

Kedua tak pernah lepas. Satu sekolah, satu desa, dan satu hati.

Kathrin yang gito kenal clingy, baik, manis, cantik.

Gito yang kathrin kenal baik, tidak pernah dingin, Begitu setia, dan ganteng.

Namun di suatu hari...

"Kath... U said, gaakan pergi? And always with me??" Tanya gito sedih karena kathrin yang akan meninggalkan nya ke Jakarta.

"Maaf gito, Aku tau. Tapi ini kemauan ayah ku" balas kathrin,

Gito menangis kencang, setelah mobil kathrin melaju pergi dari desa terpencil itu.

Muka merah dan bengkak terlihat di wajah Gito, tangisan nya begitu menyakitkan.

Setelah itu, Gito benar-benar menjadi orang yang dingin... Tak pernah berbicara banyak. Jarang senyum, dll.

Ia hanya mempunyai teman disana Tio dan cia, sepasang kekasih itu.

"Kath... Aku kangen kamu, kapan kamu kesini? Every night, Aku mimpiin kamu" batin Gito,

Gito sembari memegang handphone nya itu menatap Wajah wanita yang ia simpan di galeri.

"Kath

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kath... Aku akan pergi ke Jakarta. Demi melihat kamu, santai ya?" Gumam Gito,

"Ma, pa, dek. Tolong ya? Panggil abang Sekart. Abang mau menjadi orang baru, dan mencari wanita yang abang cari." Ucap Gito yang mengganti nama nya yaitu Sekart.

"Iya bang, ayo ke jakarta." ajak theo, (papanya)

Flashback off.

tbc.

Barista. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang