(00 Line)
"Kita bukan hanya teman sekelas, sekarang kita juga keluarga" -Elsio
Cerita yang lebih berfokus pada persahabatan namun ada sedikit bumbu-bumbu percintaan dan pertikaian anak sekolah
Warning!
Mengandung kata-kata kasar atau umpatan
Design...
Liburan akhir semester telah usai saatnya murid SMA Veteran memasuki semester baru dan kelas baru.
"Yuhuuu kita sekelas di 11 Mipa 2" ucap Karina kepada temannya Giselle setelah melihat papan pembagian kelas.
"Anak kelas kita siapa aja, Rin?" tanya Giselle
"Ada Lia, Yiren, Sunu sama Han" jawab Karina, "Yuk ke kelas buruan nyari bangku!" lanjutnya
2 siswa itu pun bergegas masuk ke kelas baru mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah udah rame aja nih kelas" ucap Karina memasuki kelas
"Woi Giselle Karina, duduk depan gue sini!" ucap Han kepada mereka berdua
"Oke, duduk sini aja ya Rin" ucap Giselle memilih bangku di bagian tengah nomor 3 dari depan di depan bangku milik Han dan Sunwoo.
"Oke"
***
"Selamat pagi, anak-anak. Perkenalkan, saya Yoona Saraswati, wali kelas kalian selama satu tahun ke depan," ucap Bu Yoona dengan senyum ramah.
"Pagi, Ibu!" sahut murid-murid serempak.
Bu Yoona melanjutkan, "Pertama-tama, kita atur dulu tempat duduk supaya kalian lebih akrab satu sama lain. Pasti sekarang kalian masih duduk sama teman kelas lama, kan?"
"Yahhh, Bu…" beberapa murid langsung berseru, kecewa karena kemungkinan besar akan dipisah dari teman dekat mereka.
"Ibu bakal bikin undian," jelas Bu Yoona. "Nanti kalian ambil satu kertas, yang dapat nomor sama jadi teman sebangku, ya."
"Iyaa, Bu!" jawab mereka pasrah.
Beberapa menit kemudian, Bu Yoona selesai menyiapkan kertas undian dan mulai membagikannya ke murid-murid satu per satu.
"Ini, sekarang ambil satu-satu, ya," ucapnya.
Murid-murid mulai membuka kertas mereka. Ruangan langsung riuh dengan berbagai reaksi saat mereka mengetahui siapa teman sebangku mereka selama satu tahun ke depan.
"Nomer 5 woiii, siapa??" teriak Haechan, penuh semangat.
"Nomor 7, woii! Siapa nomor 7?" sahut Shuhua, ikut heboh.
"Heh-heh, tenang dulu," ujar Bu Yoona, mengangkat tangan untuk menenangkan kelas. "Mulai dari nomor 1, siapa?"
"Saya, Bu," kata Yiren, mengangkat kertasnya.
"Saya juga, Bu," Yeji ikut bersuara.
"Oke, Yiren dan Yeji duduk di sini, ya. Yang lain nanti urut dari sini," arah Bu Yoona.
Sementara itu, Hyunjin sudah melihat kertasnya dan langsung mengeluh. "Anjir lah, elo lagi, elo lagi, Jul!"
Julie melirik santai. "Diem deh, ini kita dapet bangku strategis, tau!"
