Siapa yang tak menyukai sesuatu yang cantik, manis dan menggemaskan. Pasti semua orang sangat mengidamkan memiliki yang seperti itu. Dan itulah yang tengah di rasakan oleh seorang pemuda yang sangat tergila-gila pada seorang pemuda cantik yang menjadi primadona itu. Ia berdoa agar pemuda cantik itu bisa menjadi kekasihnya.
"Tidak. Aku ingin dia menjadi istriku."
"Kau emang sudah gila Na Jaemin."
Pemuda bernama Na Jaemin itu berdecak kesal, ia melirik pemuda di sebelahnya dengan sinis. Oh ayolah, ia sedang bermimpi indah membayang berumah tangga dengan kekasih hatinya, namun sahabatnya itu malah merusak mimpi indahnya itu.
"Kau mengatakan itu karena belum merasakan yang namanya jatuh cinta," ujar Jaemin.
Lee Jeno, sahabat Jaemin itu merotasi matanya malas. Jangankan untuk jatuh cinta, ia bahkan tak berkeinginan untuk menikah, mungkin. Dan karena hal gilanya itu selalu mendapatkan protes dari Jaemin yang mengatakan jika menjadi bujangan tua itu mengerikan, apalagi Jeno yang menyia-nyiakan kenikmatan duniawi dengan memiliki istri cantik.
Jeno tak memperdulikan ceramah no jutsu yang sudah di keluarkan Jaemin, dan ia memilih untuk pergi dari sana meninggalkan Jaemin yang meneriakinya kesal karena Jeno mengabaikannya. Jaemin mengumpati siluman Samoyed itu, dan menyumpahinya semoga Jodoh Jeno adalah orang yang cerewet dan menyebalkan, biar Jeno pusing tujuh keliling.
Jeno memiliki alasan mengapa ia tak memiliki ketertarikan pada orang lain atau siapapun. Itu karena ada seseorang yang sudah mengisi kekosongan jauh di lubuk hatinya yang terdalam. Namun sayang seribu sayang, ia hanya bisa menyimpan namanya dan tak bisa memilikinya.
Kasihan bapak Lee Jeno ini.
Jeno memutuskan untuk kembali ke dalam kelasnya, namun saat Jeno baru saja akan membuka pintu itu, tiba-tiba ia terdiam mematung dan merasakan sesuatu yang basah dari atas kepalnya.
Pemuda Lee itu terkejut melihat warnah hijau yang lengket mengalir dari atas kepalanya dan mengotori seluruh tubuhnya. Telinganya mendengar suara tawa dari ujung koridor, dan manik tajamnya itu langsung menemukan satu sosok yang tertawa terbahak-bahak di sana. Jeno mengepal kuat kedua tangannya lalu meneriaki sosok tersebut. Ia berlari mengejarnya namun sosok itu justru berlari menjauh darinya.
"LEE HAECHAN!"
"HAHAHAHAHAHA..."
Jeno terus mengejarnya dengan sekuat tenaga, padahal kakinya pendek namun Jeno kesulitan mengejar pemuda bernama Lee Haechan itu. Ia semakin mengeram kesal saat tawa Haechan semakin terdengar menyebalkan.
"Berhenti kau Lee Haechan!"
"Tidak mau, wlekk!"
"Sialan!"
Jeno menambah kecepatan larinya. Sedikit lagi, sedikit lagi ia akan mendapatkannya. Haechan menoleh ke belakang dan membulat matanya melihat tangan Jeno yang hampir menangkapnya.
Hap.
Jeno berhasil menangkap bahu Haechan, dan langsung menahan pemuda itu. Haechan memberontak di pelukan Jeno, bukan karena apa namun ia jijik dengan cairan lengket itu.
"Menjijikan Jeno. AAAAAAAAAA wajahku iyuhh Jeno!"
Seluruh tubuh Jeno sudah berubah menjadi warnah hijau yang menjijikan, dan sialnya ia memeluk Haechan dan membuat pemuda manis itu ikut berubah menjadi hijau. Haechan mendorong tubuh Jeno dengan sekuat tenaga lalu menatapnya dengan tatapan permusuhan. Jeno tak mau kalah, ia juga melempar tatapan tak bersahabatnya. Haechan mengacuhkan jari tengahnya, lalu pergi dari sana.
Jeno baru menyadari jika semua yang ada di sana melihat ke arah mereka. Malu? tentu saja, namun ia berusaha menutupinya dengan wajah tenangnya. Ia pergi dari sana, mungkin saja pulang karena tubuhnya kini sudah benar-benar seperti buto ijo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Si cantik milik si tampan (Jaemren, Nohyuck) END
Fanfic[REVISI] kisah empat pemuda dengan kisah cinta yang penuh drama. "Injunie ayo menikah dengan Nana." "Tidak mau, Nana jelek." "Jeno apa aku jelek?" "Tidak, kau tampan." "Kau berbohong?" "Iya." "Nono calangeee~" "😳" NCT DREAM Jaemren Nohyuck Renju...