Ini merupakan cerita awal bagaimana hubungan terlarang Gilang dengan pamannya Wisnu.
.........
Gilang mendongak ketika pramugari memintanya untuk menegakkan kursi saat pesawat bersiap mendarat. Remaja berusia 17 tahun itu menurut, melepaskan earbud yang ada ditelinga dan memasukkannya ke dalam saku. Saat itu sedang libur sekolah, Gilang akan berlibur dirumah pamannya, Wisnu yang berada di Semarang selama 2 minggu. Karena rumah pamannya dekat dengan pantai, Gilang bisa berenang dan sekalian refreshing sambilmenikmati keindahan pantai.
Wisnu merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari pihak Ayahnya. Dia sangat ahli di bidang design, karena dulunya Wisnu lulusan arsitektur dengan konsentrasi di bidang interior. Berbeda dengan saudara-saudara yang ada dikeluarga ayahnya yang berprofesi sebagai dokter, polisi, pengacara dan tentara. Wisnu sendiri bekerja sebagai manajer di salah satu hotel yang terkenal di Semarang.
Gilang merupakan campuran Jawa dari ayahnya dan Manado dari ibunya. Tinggi badan diwarisi oleh ayahnya, yaitu sekitar 180 cm dengan bahu lebar dan tubuh ramping. Dari pihak ibunya, dia mewarisi rambut hitam legam, kulit putih mulus dan fitur wajah mirip dengan orang chindo. Kombinasi gen dari kedua orang tuanya membuat Gilang menjadi remaja yang sangat menarik dan tampan.
Gilang memanggul ranselnya dan turun dari pesawat, menuju area pengambilan bagasi. Carousel bagasi mulai berputar, diikuti oleh beberapa tas dan koper meluncur turun ke bawah agar bisa diambil penumpang. Sesudah mendapatkan kopernya, dia masuk ke dalam bandara dan memperhatikan sekeliling mencari keberadaan Wisnu.
Setelah beberapa menit mengelilingi bandara, akhirnya Gilang melihat pamannya tepat berada di depannya, terlihat sedang kebingungan mencari seseorang. Meskipun Gilang sudah lama tidak bertemu dengan Wisnu, dia masih mengingat wajah pamannya. Tidak salah lagi bahwa pria yang ada di depan itu adalah paman kesayangannya.
Wisnu sudah seperti Ayah kedua bagi Gilang. Di masa kecil Gilang, Wisnu pernah tinggal dirumah orang tuanya dari umurnya masih 5 tahun sampai Gilang berumur 12 tahun. Kedua orangtuanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, jadi pamannya lah yang selalu menjaga dan memenuhi kebutuhan Gilang dirumah. Wisnu memiliki tempat terkhusus di hati Gilang dibandingkan dengan saudara kandung ayahnya yang lain.
"Om!" panggilnya sambil berlari dan langsung memeluk pamannya dari belakang, membuat Wisnu terlonjak kaget.
"Gi-gilang?". Tanya Wisnu kelagapan.
"Hehe iya Om," katanya lalu melepaskan pelukan dari tubuh Wisnu.
Wisnu berbalik agar bisa melihat keponakannya dengan lebih jelas. 5 tahun lalu setelah Wisnu menikah, dia dan istrinya memutuskan untuk merantau di Semarang. Gilang sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan. Seingatnya dulu Gilang bertubuh pendek dan kurus, tapi sekarang dia bahkan hampir melampaui tinggi Wisnu.
"udah dari tadi Om nunggu?," tanya Gilang.
"Nggak kok dek, baru aja sampai. Sini biar Om bantu bawain kopernya" tawar Wisnu.
Wisnu mengambil koper dan ransel dari bahu Gilang, lalu memberi isyarat agar mengikutinya ke tempat parkir. Sesampainya di mobil, Wisnu membukakan pintu bagasi lalu memasukkan koper kedalam. Mereka meninggalkan bandara dan mengobrol santai selama di perjalanan.
Pdf berisi 8500+ word
Genre : Muscle Bottom, Old Bottom, Young Top, Cuckold.
Bagi yang berminat bisa cek di :
https://karyakarsa.com/Blover_02
Lynk : https://lynk.id/blovers
Email : blovers395@gmail.com
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
