[ Korea Selatan, 8 Mei 2022]
- awal -
"Jangan lo pikir lo pinter dan ganteng bisa jadi semena-mena ya!"
Riuh suara ejekan saling bersahutan. Lima orang mengerubungi satu orang yang menjadi sasaran empuk untuk diejek habis-habisan.
Mereka adalah siswa sekolah menengah kelas 10 yang sedang melakukan camping akhir pekan sebagai acara untuk merayakan kenaikan kelas menuju ke kelas 11.
Si bocah malang yang menjadi sasaran bully mereka adalah Lee Minwo. Ia meringkuk dan hanya terdiam ketika teman-temannya mulai menendangi tubuhnya secara bergantian.
"Bentar deh, gue baru tau kalau di deket kita ada jurang."
Minwo menoleh, seketika dirinya luar biasa takut dengan jurang yang berada di belakangnya. Kepalanya menggeleng, tanda menyerah akan semua penyiksaan yang tiada henti ini.
"Bagus juga tuh kalau kita buang ketua kelas kita yang sok semena-mena ini."
"Boleh tuh."
"Biar dia ngerasa sampai seumur hidup kalau dia tuh nggak pantes buat ditemenin."
"WKWKWKWK"
Sedetik kemudian Minwo merasa tubuhnya terdorong. Ia menahan nafasnya. Berusaha mencari pegangan namun gagal. Tubuhnya terguling tak beraturan membentur tekstur tanah jurang yang bercampur kerikil.
Darah mengucur di pelipisnya dan Minwo belum kehilangan kesadaran. Dengan lirih ia menyebut nama kembarannya yang mungkin sekarang tengah kesetanan mencarinya.
"Aarghh. Mi-Minho-"
Minwo hampir kehilangan kesadaran hingga kaki kirinya menabrak batu yang lumayan besar dan Minwo tergeletak di bawah sana tanpa kesadaran yang tersisa.
- bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
coincidence × minsung
FanfictionJisung dihadapkan pada dua pilihan, merelakan perasaan lamanya mati terbawa arus waktu atau membuka kembali perasaannya dengan orang baru yang wujudnya sama, namun perilakunya yang cukup berbanding terbalik. - - - minsung fanfiction. by @hanmingerz...