- - -
Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu. Kedua mata bulat Jisung menatap langit-langit ruangan unit kesehatan dengan tatapan penuh kekosongan. Dirinya terdiam menerima kesesakan dalam dadanya yang belum juga berangsur pulih. Hingga tanpa ia sadari ada dua kepala yang menyembul dari balik tirai pembatas.
Itu adalah Felix dan Seungmin yang sudah memakai tas ransel mereka karena sudah saatnya pulang. Pula mereka membawakan tas milik Jisung dan kotak bekal Jisung yang isinya masih utuh tidak jadi tersentuh.
"Hai Jisung..." sapa Felix sembari memelankan suaranya dan berjalan mendekati ranjang yang ditiduri Jisung.
"Gi-gimana keadaan lo sekarang? Kuat pulangnya nggak?" tanya Felix lagi.
"Iya Ji, mau kita anter? Atau kita temenin naik taksinya?" kini Seungmin yang mulai berani untuk menawarkan.
Namun yang ditanya hanya bisa diam, masih dengan tatapan kosongnya, menggeleng pelan.
"Gu-gue pengen ketemu Minwo."
Felix dan Seungmin saling lirik mendengar suara lirih Jisung barusan dan mulai kembali merasa sedih. Bagaimanapun Jisung pasti lebih tau mengenai Minwo ketimbang mereka yang sungkan untuk mengajaknya bicara karena Minwo memang terkenal pendiam.
Sangat berbanding terbalik dengan saudara kembarnya, Minho.
Meskipun begitu, Minwo selalu menjadi juara kelas dan mengikuti banyak perlombaan dalam bidang akademik.
Lagi-lagi berbanding terbalik dengan Minho yang selalu aktif dalam osis dan selalu memenangi kejuaraan dance karena memang Minho lihai menari.
"Eung Ji... Apa mau coba ketemu sama Minho dulu? Biasanya dia kalau pulang sekolah mampir tidur siang bentar di ruang osis-nya," kini Felix menawarkan hal lain yang langsung mendapat pelototan dari Seungmin.
Jisung menatap Felix lamat-lamat, seolah mengiyakan ide gila Felix barusan.
"Boleh Lix. Gue mau ketemu sama Minho."
"Ji jangan dipaksain!" tegur Seungmin.
Seolah teguran Seungmin hanyalah angin lalu bagi Jisung.
Kini Jisung mencoba untuk bangkit dari ranjang unit kesehatan dibantu dengan Felix. Sementara Seungmin hanya melihat dengan diam. Pasalnya ia masih tak menyangka bahwa laki-laki yang menjadi teman sebangku barunya itu mengaku dekat dengan salah satu murid yang berita kematiannya sangat kontroversial.
Satu sekolahan dibuat geger setelah mendapat laporan dari Minho di malam itu bahwa ia melihat tubuh saudara kembarnya tak berdaya di balik jurang.
Minho saat itu luar biasa marah hingga ia menghabisi dua siswa yang turun tangan langsung menghabisi Minwo hingga keduanya masih koma di rumah sakit sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
coincidence × minsung
FanficJisung dihadapkan pada dua pilihan, merelakan perasaan lamanya mati terbawa arus waktu atau membuka kembali perasaannya dengan orang baru yang wujudnya sama, namun perilakunya yang cukup berbanding terbalik. - - - minsung fanfiction. by @hanmingerz...