[sorry]

122 6 22
                                    

Changbin melempar breast pump dengan kesal, bagaimana bisa dokter menyuruhnya menggunakan benda itu sedangkan dirinya sendiri tidak mempunya asi.

Nipplenya terasa perih dan berdenyut, hingga memerah.

Dokter yang aneh, padahal bisa saja Changbin membuat susu bubuk dari pada harus memompa dadanya.

Kenapa malah dokter itu menyarankan hal yang tidak masuk akal.

"dokter Christopher berengsek!!!" Teriaknya.

"huweee huwee" terdengar suara tangisan bayi bersaaman dengan teriakan Changbin.

Segera Changbin menggendong bayi itu yang masih terbungkus bedong.

"maaf ya sayang" Changbin menepuk-nepuk pantat bayi itu, agar bayi itu kembali tenang.

Untungnya bayi itu menurut dan tidak menangis lagi.

Lalu bayi itu Changbin taruh lagi diatas kasurnya. Sebelum beranjak meninggalkan bayi itu Changbin mencium pipinya terlebih dahulu.

Changbin dengan cepat berlari menghampiri Bangchan yang sedang duduk diatas sofa sambil memainkan ponselnya. Menggunakan jubah dokter serta Stetoskop menggantung dilehernya. Persis seperti dokter sungguhan.

Changbin berdiri berkacak pinggang dihadapan Bangchan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Changbin berdiri berkacak pinggang dihadapan Bangchan.
"Chris!!!" tunjukkan tepat di depan wajah Bangchan."tanggung jawab!!!"

Bangchan yang sejak tadi memainkan ponselnya, mengalihkan perhatiannya kepada Changbin. Menaruh ponsel itu di sampingnya.

Bangchan melipat tangannya didepan dada. "tanggung jawab? kenapa?"

Changbin meleparkan pemompa asi yang sempat ia pungut kearah Bangchan. Tepat mengenai badan Bangchan dan terjatuh di samping kakinya. "gara-gara benda ini, dada gue jadi sakit"

"tapi kan dari yang gue baca, supaya bisa keluar asi bisa pakai itu" kata Bangchan menanggapi Changbin.

"gue kan cowok, nggak bisa ngeluarin asi, lo kalau mau cepat istirahat sini maju" Changbin menghentakkan kakinya.

Bangchan bangkit dari duduknya, berdiri dihadapan Changbin. Dengan kurang ajar Bangchan malah menaikkan baju Changbin sampai dada, mengekpos dada Changbin.

"sakit ya?" tanyanya setelah melihat puting Changbin yang memerah.

Changbin mengangguk, "iya!"

Bangchan menunduk, tangannya memeluk pinggang Changbin. Tanpa menunggu persetujuan Changbin, Bangchan menjilat dada Changbin, membuat Changbin meremang. Antara sakit dan enak secara bersamaan ia rasakan.

"aahh"

Bangchan menjilat dada Changbin secara bergantian kiri dan kanan. Dapat ia rasakan jika puting itu mengeras.

Bangchan menyeringai.

Melihat Changbin yang mendesah, tubuhnya pun menegang. Tangan Changbin bahkan menekan kepala Bangchan agar terus bermain dengan dadanya.

"the Bread is Ready" ◇ Bangchan & Changbin || ChrisBin BinChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang