[longing for you]

58 5 26
                                    

Semakin Bangchan memikirkannya hanya akan membuat kepalanya tambah sakit saja.

Sudah tiga hari setelah kejadian itu tapi tidak menemukan hasil apapun.

Tidak bisa seperti ini, ia harus begerak sendiri jika ingin menyelamatkan keluarganya.

Changbin dan Haneul juga sudah boleh pulang, tapi keamanan dirumah itu lebih di perketat lagi, Bangchan bahkan menaruh beberapa pengawal di rumah mereka.

Bangchan mencoba mengingat-ngingat kembali adakah orang yang dari masa lalunya mempunyai dendam kepada dirinya atau keluarganya.

Lama ia berpikir, sampai ia teringat dengan seorang wanita. Wanita itu mungkin saja yang akan membalas dendam kepadanya.
Yang dulu pernah menjadi partner kerja sekaligus seks nya.

Bangchan tidak sembarang melakukan seks begitu saja, itu karena sebuah kontrak yang harus ia lakukan jika ingin melakukan bisnis bersama wanita itu.

Keuntungan yang ia dapatkan bahkan berkali lipat sewaktu berhubungan sengan wanita itu.

"aku harus mencari tahu sendiri"

✌(¬∀¬)✌

"sayang.." panggilan itu membuat Changbin menoleh ke arah Bangchan, Bangchan berdiri di belakangnya memperhatikan Changbin yang sedang berganti pakaian dengan piyama tidurnya.

"iya kenapa?"

Bangchan berjalan mendekat, ia pun memeluk Changbin dari belakang.
"jangan di pakai bajunya"

"terus?"

Bangchan menciumi leher belakang Changbin, "mau masuk"

Changbin yang bingung dengan arah pembicaraan Bangchan, kemudian melepaskan pelukan Bangchan. Membalik badannya mengahadap Bangchan, saling berhadapan.
"masuk kemana?"

Bangchan meremas pantat Changbin, lalu berbisik "disini" ia mengusap belahan pantat Changbin yang masih menggunakan celana tidur.

"t-tapi.."

"ssttt nggak ada tapi-tapian, sudah berapa hari liburnya" Bangchan menggendong Changbin dan menidurkannya di kasur mereka.
Mengukung tubuh Changbin yang memakai baju piyama yang belum selesai di kancingi itu.

Bangchan mencium bibir yang sudah ia rindukan dalam beberapa hari itu. Melumat bibir cherry Changbin yang begitu manis baginya.

"mmhhh"

Bangchan melepaskan ciumannya, ia memandangi wajah Changbin yang memerah. Kemudian ia tersenyum, membuat Changbin jadi salah tingkah.
"k-kenapa.."

"manis" setelah ngucapkan itu Bangchan kembali mencium bibir Changbin. Memasukkan lidahnya di mulut Changbin, membuat lidah mereka saling beradu bertukar air liur.

Changbin sambil menutup matanya menikmati ciuman itu, ia mengalungkan kedua tangannya di leher Bangchan. Sesekali menjambak rambut Bangchan, karena sensasi ciuman mereka.

Tentu saja ciuman panas itu membuat sesuatu di balik celana mereka mengeras.

"nghh" desah Changbin begitu Bangchan menggesekkan milik mereka.

Ciuman itu terlepas, menyisakan benang air liur di antara keduanya.

Bangchan membuka kancing piyama Changbin yang tersisa, sehingga menampakan tubuh atas Changbin yang begitu menggoda. Ia mencium leher Changbin menghisapnya, menggigit leher itu sampai tanda gigitan tercetak jelas disana.

Ciuman Bangchan turun sampai didada Changbin, ia tidak segera melakukan sesuatu yang lebih disana, tetapi Bangchan malah melepaskan celana sekaligus dalaman Changbin.

"the Bread is Ready" ◇ Bangchan & Changbin || ChrisBin BinChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang