[we write the stars]

49 5 47
                                    

BANG!!!!!

Suara tembakan itu begitu nyaring didalam ruangan kantor Yeji.

"aaakhh" Yeji berteriak begitu ia disergap pengawal Bangchan.

Timah panas itu melesat mengenai dinding kaca ruangan.

Bangchan tidak sebodoh itu pergi sendirian untuk menemui Yeji, sebelumnya ia sudah mewanti-wanti jika ada sesuatu yang terjadi maka ia akan langsung menekan tombol darurat  dan saat itulah anak buahnya akan datang disaat bersamaan.

Yeji jatuh terduduk, disamping kiri dan kanannya sudah ada pengawal Bangchan yang memegangi dirinya.
Ia menatap Bangchan dengan nyalang, "lepaskan aku!"

Bangchan mengambil pistol yang tergeletak di hadapannya. Ia tersenyum—menyeringai, "aku tidak akan melepaskanmu begitu saja" lalu ia menunjukkan rekaman pembicaraan yang mereka bicarakan tadi.

Yeji terkejut, ia sungguh bodoh tidak menyadari betapa pintarnya Bangchan menjebak dirinya.

"lepaskan aku sialan!"

"pergilah kepengadilan" setelah mengucapkan itu Bangchan memerintahkan para pengawalnya untuk membawa Yeji ke kantor polisi.

Sementara Bangchan sendiri harus segera pulang, ia sudah merindukan keluarganya.

Changbin membereskan bingkai foto yang jatuh berserakan, ia dengan hati-hati mengumpulkan kaca-kaca yang berhamburan.

Figura foto itu ukurannya sangat besar jadi kemungkinan pecahan kaca yang melapisi foto keluarga mereka banyak yang tersebar di lantai.

Untungnya Haneul sudah tidur, jadi Changbin bisa membereskannya.

Waktu sudah sore dan hampir malam, "kenapa Chris belum pulang"

Saat sedang asik duduk berjongkok membersihkan pecahan kaca, ia dipeluk dari belakang. Changbin terkejut hampir saja ia melayangkan tinjunya jika Bangchan tidak menahannya.

Bangchan tertawa begitu melihat Changbin yang sudah kesal, "pertahankan itu sayang" godanya kepada Changbin. Bangchan lalu duduk di sofa ruangan itu. Ia mengeluarkan pistol Yeji yang tadi ia bawa dan menaruhnya di meja.

Changbin mendengus, ia sudah selesai memasukkan pecahan kaca yang ia bereskan ke dalam kantong plastik. Kemudian Changbin melepaskan sarung tangannya.

Kini bingkai foto itu hanya menyisakan foto dan bingkainya saja tanpa kaca di atasnya. Changbin menyenderkannya di dinding.

Ia membuang pecahan kaca itu sebelum menghampiri Bangchan. Selesai mencuci tangan Changbin diam-diam berjalan ke arah Bangchan dan dari belakang ia menarik rambut Bangchan yang masih duduk di sofa. Kemudian Changbin berjongkok bersembunyi di belakang sofa.

Bangchan menoleh, ia bangkit untuk memeriksa ke belakang sofa. Dilihatnya Changbin sudah tengkurap disana. Bangchan keheranan dengan tingkah Changbin, "sedang apa?" tanya Bangchan, Changbin hanya diam saja ia tidak mengubris pertanyaan dari Bangchan.

Karena pertanyaannya tidak di jawab oleh Changbin, Bangchan pun mencoba memegang baju Changbin, menariknya ke atas mengekspos bagian punggung Changbin. Tapi tetap saja Changbin tidak merespon. Tidak lama terdengar suara dengkuran halus.

Ia membalik tubuh Changbin dan benar saja ternyata Changbin tertidur.

Seharian mengurus Haneul sangat menguras tenaga Changbin, belum lagi saat Haneul begitu rewel maunya hanya di gendong saja.

Apalagi seperti kejadian tadi siang, Haneul sama sekali tidak mau di taruh di kasur padahal ia sudah tertidur. Begitu Changbin menaruhnya Haneul menangis ia hanya mau tidur sambil di gendong oleh Changbin.

"the Bread is Ready" ◇ Bangchan & Changbin || ChrisBin BinChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang