#2

1 0 0
                                    

Revi: (berbicara dalam hati) "bagaimana jika Alya sama Laila tidak menerima perjodohan ini ya? Aku sangat butuh pekerjaan ini untuk menambah biaya keluarga kecil ini".

***

Malam harinya.

Alya dan Laila menurunin anak tangga satu per satu. Revi memanggil mereka berdua.

Revi: "Alya, Laila. Kesini kalian berdua. Papa ingin membicarakan hal serius kepada kalian berdua".

Laila menyenggol tangan Alya.

Alya sama Laila berjalan untuk duduk di kursi yang masih kosong.

Alya: "ada apa papa sama bunda memanggil kita berdua?".

Laila: "iya pa, bun. Tumben berbicara serius begini".

Revi: "begini sebelumnya papa sama bunda meminta maaf kepada kalian berdua mendengar berita ini".

Alya sama Laila saling memandang karena bingung.

Laila: "mengapa papa meminta maaf kepada kita? Papa nggak ada salah apa apa sama kita".

Rine: "meski papa kalian tidak salah tapi papa kalian khawatir kalau kalian mendengar berita yang kurang mengenakkan untuk kalian".

Alya: "papa sama bunda katakan saja, kita siap mendengarnya".

Laila: "benar pa, bun apa yang di katakan Alya".

Revi: "begini... kalian berdua kan mengetahui jika perusahaan papa bertahun tahun bangkrut karena ada seseorang yang menjebak papa".

Alya: "ya Alya tau pa, jadi apa intinya?".

Rine: "sahabat teman papa kalian berdua ingin membantu tetapi...".

Laila: "tetapi kenapa bun?" (Mengangkat satu alisnya).

Rine: "kalian setuju dengan perjodohan anak anak dari sahabat papa kalian".

Alya sama Laila kaget mendengarnya.

Laila: "APA! Kenapa papa sama bunda tidak berdiskusi terlebih dahulu kepada kami?".

Rine: "Bunda juga baru mengetahui saat sahabat lama papa kalian datang ke toko bunga papa sama bunda".

Laila: "pokoknya Laila nggak setuju dengan perjodohan ini! TITIK!".

Alya: "tapi Alya setuju dengan perjodohan ini".

Laila langsung menoleh kearah Alya.

Laila: "WHAT?! ALYA! Lo gila apa menerima perjodohan ini? Kita aja ngga kenal siapa yang sedang di jodohkan sama kita!".

Laila: "Lo mau jodoh kita kakek kakek? Atau om om gitu?!" (Tegas).

Alya: "Laila, lo coba berpikir secara logika... papa ngga mungkin sembarangan menjodohkan kita kepada orang yang tidak di kenal. Mungkin aja maksud papa baik menjodohkan kita".

Alya: "agar bisnis papa seperti dulu Laila, sudah jalanin saja".

Laila membuang napas panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Double DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang