17

3.4K 245 5
                                    

Malam ini, bulan bersinar sangat terang seakan meminta dilihat oleh pemeran utama dunia.

Mansion Greyson sunyi karena hanya ada beberapa bodyguard yang tak bersuara sementara yang lain sedang beristirahat. Terkecuali, dua orang yang sekarang berada diruang tamu mansion itu.

Liel yang duduk di sofa dan Arsen yang berada dibawahnya, Liel sibuk membersihkan sisa-sisa luka yang ada ditubuh Arsen dan Arsen yang sibuk memandangi wajah cantik hampir sempurna kepemilikan Liel.

"Bunny" panggil Arsen.

"Bunny" panggil nya lagi.

"Bunny?" panggil nya lagi karena tak mendengar jawaban dari sang empu.

"Kakak~ jangan bergerak~" rengek Liel karena merasa kesusahan membersihkan darah di beberapa bagian tubuh Arsen.

Arsen yang mendengar langsung tegap tak bersuara karena takut kelinci kecil nya itu menangis karena terlalu kesal.

"Kakak, kenapa bisa terluka?" Pertanyaan Liel berhasil membuat badan Arsen menegang sempurna.

"I-itu? Hanya... Tersandung! Ya, tersandung!" Jawaban ragu dikeluarkan Arsen membuat Liel berhenti sejenak dengan kegiatannya.

Namun karena Liel bukan orang yang mudah curiga maka ia melanjutkan mengobati luka sang kakak dan mengabaikan jawaban Arsen.

"Berhati-hatilah kakak, jika kakak sakit maka Liel juga akan sakit" banyak arti yang tersimpan didalam kalimat itu, liel beberapa waktu menjadi lebih dewasa dalam bertindak dan berkata.

Arsen yang mendengar ucapan Liel hanya diam tak menjawab dan menduselkan kepala nya manja kedalam perut sang adik.

"Kakak~ itu geli~" ucap manja Liel karena perut rata nya itu ditiup oleh Arsen.

Arsen hanya tersenyum manis mendengar itu dan meletakkan kepala nya ke paha Liel, dan meraba-raba paha mulus itu.

Liel hanya diam karena ia sudah tau, cara yang digunakan Greyson untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya "sedikit" berbeda.

"Sudah selesai!" Ucap Liel semangat melihat pekerjaan yang dilakukan nya telah selesai.

"Sekarang ayo kita tidur" ajak Arsen yang sebenarnya malah terlihat sebagai kalimat perintah.

Belum sempat Liel menjawab, tubuh nya sudah melayang karena diangkat koala oleh Arsen.

Liel tak protes akan hal itu karena ia juga sebenarnya sudah diambang batas dunia bawah sadar. Liel hanya menyamankan tubuhnya didalam gendongan koala itu.

Arsen membawa Liel kedalam kamar pribadi nya. Untuk apa kamar Liel dibuat, jika Liel selalu tidur di kamar pribadi anggota Greyson yang lain? Entahlah.

"Apa yang mereka lakukan?" Tanya Barra yang sedari tadi mengamati mereka melalui kamera tersembunyi di mansion.

Bermain dan menjaga Liel di siang hari membuat Barra terkadang tak sempat untuk bekerja mengurus banyak perusahan nya itu. Jadi, ia harus meluangkan waktu dimalam hari untuk bekerja.

Tentu saja ia melakukannya dengan senang hati. Karena semua itu untuk permatanya, Liel.

Lama setelah perbincangan-perbincangan telah Greyson lalui malam ini, kini bulan yang sempurna telah menghilang. Tergantikan dengan matahari yang malu-malu muncul dari arah timur.

Pagi ini, Rion sudah dibuat kelimpungan karena Liel tak berada dikamar Liel sendiri. Ia sangat ingat, Liel sudah tertidur pulas dikamar itu.

"Sialan" umpat Rion karena masih belum menemukan adik bungsu nya itu.

B'BIEL (TIDAK SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang