.
.
.Played Songs: Seasons - Wave to earth
.
.Mata indah itu terbuka, tidak mendapati sosok Jaemin di sampingnya. Ia mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan, lantas terbangun dengan perlahan, beranjak dari kasur.
Kaki kecilnya melangkah menuju balkon ruangan, seketika Renjun terbelalak. Pemandangan yang ia lihat terlihat seperti kerajaan. "Tempat apa ini? sebenarnya aku dimana?"
Ia menoleh ketika pintu terbuka, matanya berbinar mendapati sosok kekasihnya tersenyum indah, perlahan mendekatinya.
Renjun berlari nyaris terjatuh bila orang didepannya tidak cepat menahannya, lantas memeluk lelaki itu dengan erat, matanya berkaca-kaca. "Jeno!"
"Ya, Yang mulia?" Ucap Jeno kebingungan, tidak membalas pelukan si manis.
"Hks, aku merindukanmu! Kau tidak apa-apa? Harusnya kau tidak menyuruhku melompat dari mobil waktu itu!"
Jeno perlahan mengelus punggung kecil lelaki manis itu, mencoba memberikan ketenangan. "Ada apa, Renjun?"
Renjun lantas mendongak, "Kita dimana? dan kenapa kau memanggilku Yang Mulia?" Bingung Renjun, sebenarnya dimanakah dia berada. Seingatnya, terakhir kali ia mengalami musibah yang menyebabkan Jeno tiada, Renjun?"
Sebuah suara mengalihkan perhatian mereka, menoleh mendapati Jaemin diambang pintu. Berjalan mendekat, terlihat khawatir ketika mendapati mata pujaan hatinya terlihat berlinang air mata, menariknya kedalam sebuah pelukan.
"Kenapa Permaisuri?" Ucapnya penuh kekhawatiran, lantas memandang kearah sahabatnya penuh tanda tanya meminta penjelasan. Alih-alih mendapatkan penjelasan, namun hanya gelengan kepala yang Jeno beri pertanda bahwa dirinya sendiri juga bingung.
"Jaemin, tolong jelaskan aku dimana? Aku ingin pulang bersama Jeno..." Mohon Renjun.
Jaemin mengerutkan dahinya, "Tentu saya kita di Istana kita sayang, kenapa ingin pulang bersama Jeno?"
Mereka bertiga adalah sahabat masa kecil, Jaemin yang seorang Putra Mahkota Kerajaan Archero, yang sekarang menjadi Raja. Renjun merupakan putra bungsu Raja Chanyeol dari kerajaan Soveth. Serta Jeno merupakan Duke dari Kota wilayah barat Kerajaan Archero.
Seiring berjalannya waktu, Jaemin dan Renjun saling mencintai- sebernanya Jeno diam-diam juga menyukai Renjun. Namun, ia memang sedikit pengecut untuk mengungkapkan isi hatinya, berakhir membuatnya harus menerima kenyataan, mencoba merelakan Renjun secara perlahan walaupun terasa sulit.
Jeno yang malang.
"Berhenti bercanda Jaemin! Aku hanya ingin pulang, apakah kau tidak memiliki belas kasihan sama sekali? Jeno sedang terluka" Tidak mendapat jawaban yang jelas, tanpa sadar ia meninggikan nada bicaranya, membuat dua orang lainnya tertegun. "Jeno terluka? apa maksudmu?" Jaemin heran ada apa sebenarnya dengan Renjunnya ini.
Ketika sedang berjalan-jalan di pinggir danau kerajaan, Renjun tiba-tiba kngin sekali makan kue pie yang ada di dapur kerajaan, saat Jaemin mencoba memerintahkan pelayan untuk mengambilkannya tetapi Renjun menolaknya, kekasihnya itu menginginkan Jaemin sendiri yang mengambil kue tersebut.
Jaemin yang tidak bisa menolak permintaan dari orang tersayangnya itu akhirnya mengiyakan, namun dengan syarat bahwa Renjun tidak boleh pergi kemana-mana dan menunggunya sampai kembali, Renjun menyetujuinya.
Ketika Jaemin pergi Renjun mencoba mendekat kearah danau, berpijak pada beberapa bebatuan yang ada, menghiraukan seruan beberapa pelayan yang memperingatinya untuk tidak mendekat kearah danau, ia mencoba mengambil sebuah bunga ditengah danau yang mencuri perhatiannya, namun naas. Renjun kehilangan keseimbangan menyebabkannya tercebur kedalam dinginnya air danau.
Jaemin yang baru saja kembali, mendapati beberapa pelayan yang memang diperintahkannya untuk menjaga Renjun berteriak memanggil kekasihnya yang tidak terlihat keberadaanya itu, ia juga melihat beberapa pengawal berlarian menuju kearah danau, lantas mencoba mendekat, "Ada apa ini? Dimana permaisuri?" Firasatnya tidak enak.
"Yang Mulia! Maafkan saya! Permaisuri terjatuh ke dalam danau" Seru pelayan tersebut sambil membungkuk takut.
Jaemin terbelalak, menjatuhkan kue yang sempat diminta oleh si manis, lantas berlari dan menyelam masuk untuk mecoba menyelamatkannya, ketika ia dapat meraih tubuh Renjun untuk dibawa menepi dipinggir danau, terlihat muka pucat si manis yang tak sadarkan diri. Jaemin lekas memberikan CPR yang membuat Renjun terbatuk memuntahkan air, namun Renjun nya tetap saja belum sadar.
Segera Jaemin membawa Renjun ke dalam istana dan meminta tabib untuk memeriksanya.
Mendapati Renjun yang berperilaku aneh setelah siuman membuatnya terheran. "Jeno baik-baik saja Renjun, ia kemari ketika mendapat kabar bahwa kau tenggelam di danau"
"Tapi terakhir kali, kau mengatakan bahwa Jeno telah tiada" Ucap Renjun. Sungguh Renjun masih tidak paham kenapa tiba-tiba Jaemin menjadi suaminya? sedangkan dia sendiri mengetahui bahwa Renjun dan Jeno akan segera menyelenggarakan pernikahan.
"Benarkah Yang Mulia? " Tanya Jeno sedikit kesal, ia masih hidup begini kenapa Jaemin ini mengatakan bahwa ia sudah mati? Parah sekali..
Jeno yang malang (2)
"T-tidak.. Hei kapan aku mengatakan itu Permaisuri?"

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED (NoRenMin) | On going
Ngẫu nhiênSemuanya berubah ketika Renjun berada di abad pertengahan dimana seorang yang membunuh kekasihnya ternyata menjadi suaminya. On going.