Makan siang dilakukan di restoran yang ditentukan oleh Jaemin, meskipun calon investor mereka sempat bingung namun apa boleh buat?
Jaemin dan Haechan tentunya datang lebih dulu karena mereka harus memutar arah karena restoran ini berbanding arah.
Haechan turun terlebih dahulu, mengekori Jaemin setelah pria itu turun seperti biasanya. Begitu masuk ke dalam restoran, Haechan merasa ada yang mengawasi pergerakan mereka, ia menajamkan pendengarannya dan melihat kesekitar. Dan ia melihat beberapa orang yang mencurigakan, ia juga mencium aroma yang sama pada mereka bertiga. Namun Haechan diam dan belum melaporkan apapun sebelum mereka masuk ke dalam ruangan VVIP di restoran yang sudah dipesan.
Setelah pintu ruangan tertutup Haechan berbisik pada Jaemin,
"Ada enam orang di depan," ujarnya, Jaemin tidak memberikan reaksi apapun dan merapikan lap makannya sambil menunggu investor."Duduklah, kau juga akan makan," ucap Jaemin. Kepala Haechan mengangguk mendengar itu dan mengambil tempat disamping Jaemin.
Haechan memberikan kode kepada Jeno yang kini berdiri dipojok ruangan, Jeno yang mengerti kode itu lantas memeriksa ponsel khusus miliknya untuk menghidupkan drone analisis miliknya.
Jeno menggunakan teknologi x-ray untuk membuat laporannya, setelah mendapatkan datanya Jeno melapor pada Haechan.
"Dimana kau melihat mereka?" tanya Jeno lewat earphone mereka,"Dua pelayan di pintu masuk, resepsionis, yang membawa troli makanan kotor, di bagian bar," jawab Haechan.
Jeno menandai mereka yang menjadi target, setelah itu Jeno melanjutkan untuk mencari siapa yang bisa jadi menjadi pelaku karena sudah jelas setelah ini akan terjadi penyerangan.
Tak lama kemudian para investor datang, Mark sudah siap untuk menjelaskan tentang materi mereka dan datang bersama dengan proposal.
Sembari menjelaskan Haechan sama sekali tidak bisa fokus, ia tahu jika ada orang yang mengintai dari luar jendela dan kemungkinan adalah snipper.
"Kemungkinan ada snipper, bisakah kau memeriksanya?" Haechan bisa melihat Jeno yang masih memeriksa ponselnya hanya memberikan kode dan setelahnya mulai mencari.
"Dua orang digedung sebelah," ucap Jeno, Haechan kembali memperhatikan jendela sambil menyesap secangkir teh miliknya. Haechan melihat satu senapan dan ada orang yang agak jauh membidik kesini.
Haechan berdiri, ia memindah duduknya menjadi lebih dekat pada jendela karena dirinya tahu yang menjadi target adalah Jaemin. Melihat Haechan yang berpindah membuat Jaemin menatap anak itu,
"Aku ingin makan ini," jawab Haechan, ia mengambil beberapa hidangan pembuka untuk mengalihkan perhatian.Setelah Mark menyelesaikan presentasinya para investor setuju untuk menandatangani perjanjian, proyek Mark ini terlihat menjanjikan dengan hasil yang kemungkinan besar sangat tinggi keuntungannya.
Setelah acara penandatanganan itu mereka makan siang dan mengobrol ringan terkait kegiatan dan rencana perusahaan masing-masing kedepannya.
Tak lama kemudian seorang pelayan mengetuk pintu untuk mengantarkan makanan penutup, hanya saja kali ini Haechan mencurigai pelayan itu sehingga ketika makanan sudah disajikan dan siap untuk disantap Haechan memberikan kode kepada Jaemin agar tidak mengambil makanan penutup.
"Aku masih ada urusan di perusahaan, kalian bisa meneruskan makan siang," Jaemin berdiri dari duduknya kemudian keluar bersama dengan Haechan dan Jeno.
Begitu pintu ruangan ditutup Haechan bisa merasakan aura membunuh dari berbagai sisi, bagiakan mangsa yang hendak diserbu ia langsung dalam posisi siaga dan memegang senjata miliknya yaitu belati yang ada disamping kanan dan kiri celananya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous (Nahyuck) END
FanfictionJaemin ingin membalaskan dendamnya kepada orang yang telah merusak hidupnya, karena itulah ia membeli seorang hybrid dari penampungan terlarang untuk menjadikannya alat terbaik miliknya. Serta... peliharaan yang patuh. WARNING!! BXB Nahyuck Abuseme...