Kenyataan ⋆౨ৎ˚⟡˖ ࣪ 🗝

1 0 0
                                    

"Kalian di hukum sekarang juga, jangan membantah. Lari 10× lapangan ini" Ucap Guru itu, lalu meninggalkan kita berempat, mengira bahwa sudah bebas ternyata di belakang ada beberapa anak OSIS lainnya yang ikut mengawasi

Setelah 10x putaran, kita 4 lalu bersender pada tiang bendera di kala itu sungguh lelah sekali tidak bisa terhitung seberapa lelah kita. Belum selesai sampai situ, tiba² ada anak OSIS yang datang lalu berkata "setiap kelas dapat tugas kelompok, karena terpaksa kalian di kelompokan menjadi satu walau beda kelas, sisanya di urus kami" Lalu Osis itu pergi tanpa menjelaskan apa-apa lagi

"Hey tunggu! maksudnya satu kelompok apa? kita beda kelas, bisa rumit sekali ini" Gerutu Marvel, sungguh dia tak pernah memikirkan bawah ini akan terjadi sebelumnya, tugas nya menambah saja

"Oh hey, aku dapat pesan dari Osis itu katanya ini tugas kelompok membuat karya 3 DIMENSI?! KOK BISA SIH" Keluh Raven " Kasian Viola kalau kek gini, dia baru masuk satu hari yang lalu padahal" Setelah itu pun kita langsung memikirkan apa yang kita...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh hey, aku dapat pesan dari Osis itu katanya ini tugas kelompok membuat karya 3 DIMENSI?! KOK BISA SIH" Keluh Raven " Kasian Viola kalau kek gini, dia baru masuk satu hari yang lalu padahal" Setelah itu pun kita langsung memikirkan apa yang kita mau buat

Bel sudah bunyi, ternyata mereka pulang paling terakhir karena yang lain sudah pulang. Namun ketika sampai gerbang langkah kaki Viola terhenti, dia mendapat pesan dari OSIS tadi, sepertinya cukup penting sampai tidak memberi tau itu pesan apa kepada temannya

"VI, kamu mau kemana, ini udah mau malem loh?!" Seru Naren, namun apa daya Viola tidak mendengarkan ucapan Naren tersebut, mereka yang khawatir segera berlari mengikuti Viola namun ketika sampai di gerbang kedua di depan lorong, gerbang itu telah ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"VI, kamu mau kemana, ini udah mau malem loh?!" Seru Naren, namun apa daya Viola tidak mendengarkan ucapan Naren tersebut, mereka yang khawatir segera berlari mengikuti Viola namun ketika sampai di gerbang kedua di depan lorong, gerbang itu telah di kunci oleh Viola

Dan sekarang mereka harus mencari cara agar bisa masuk, entah yang bisa membahayakan nyawa sekalipun akan tetap mereka lakukan, di karenakan mereka tidak ingin membuat orang tua Viola khawatir kemana anaknya

【 Posisi Viola 】

"Di lantai paling atas ya? baiklah kalau begitu. Tunggu aku, Arolovu" Gumam Viola, lalu menaiki anak tangga itu sampai ke lantai 5 di sekolah nya. Di lantai 5 itu Viola melihat sosok yang ingin bertemu dengannya, "Arolovu".

"Ah kau sudah datang ya, mendekat lah Viola. Jangan takut, aku tidak akan macam-macam" Celetuk Arolovu pada saat itu, yang malah membuat Viola curiga, untuk apa Aro mengatakan itu padahal mereka berbicara saja belum

Lalu Viola mendekat ke arah Arolovu, jarak mereka tidak jauh hanya di batasi 1 meter, 4 mata itu saling tatap, hening sejenak sampai akhirnya Viola buka suara untuk mencairkan suasana

"Beri tau pada ku, apa mau mu" hembus Viola, lalu melipat kedua tangan nya di depan dada sambil memasang muka judes yang tertampang jelas

"Biar aku katakan," Arolovu mendekat ke Viola, membisikan suatu hal yaitu "Ku harap, kamu mati secepatnya"
Viola yang mendegar itu pun menjauh, dia pun langsung bernada tinggi kepada Arolovu pada saat itu juga

"MAKSUDNYA APA? kalau kau menyuruh ku mati, maka kau dulu yang akan mati di tangan ku" Viola mencoba mengambil cutter, dan mau menusuk Arolovu pada saat itu juga

Ternyata dari tadi, yang lain melihat dari bawah, melihat apa yang mau Viola lakukan dan di situ juga, mereka mulai keringat dingin melihat apa yang terjadi selanjutnya

"VIOLA! AWAS!" Seru Marvel, karena pada saat itu, dimana Viola sedang mau menusuk Arolovu mengelak dan membuat Viola terjatuh dari gedung 5 lantai itu, Viola pun seperti putus asa karena sekarang dia sudah melihat lantai bawah yang datar

"1, 2, 3," isi hati Viola, tapi ternyata takdir berkata lain. Viola selamat dan berada dalam gendongan Raven, dengan Marvel, Naren di sampingnya yang khawatir dengan keadaan Viola

"Kenapa dia masih hidup sialan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catur Carya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang