B. Date with you

44 35 0
                                    

"Pelajaran Harini cukup sampai sini, dan jangan lupa selesaikan tugas kelompok kalian ya"

"Baik pak" saut semua anak murid di kelas Aril. Pak guru tadi membereskan buku-bukunya dan keluar kelas.

Bunyi bel waktunya pulang sudah terdengar nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Begitu juga di kelas Aril, para murid lainnya berhamburan keluar sedangkan Aril, Dain dan Fariz  membereskan beberapa buku pelajaran mereka.

"Si Saskia udah keluar duluan ya?" Tanya Dain selaku teman sebangku Aril, Aril hanya menggendikkan bahu tidak tahu.

"Emang kenapa kalo dia pulang duluan?" Tanya Fariz dengan rasa penasaran tingkat tingginya.

"Dia kan teman sekelompok kita. Kita harus atur jadwal buat kerja kelompok lah" jawab Dain mengingatkan

"Iya juga ya"

"Nanti di bahas besok kan bisa kek gak ada waktu aja kalian berdua" Aril  sudah selesai dengan merapikan barangnya, tasnya udah tersampir di pundak bersiap untuk perjalanan pulang.

"Yok pulang" ajak Aril.

"Kita orang sibuk tuh" Fariz berdiri diikuti Dain mereka bertiga jalan keluar kelas dengan langkah santai.

"Kalian duluan deh, gue kelupaan ada buku yang tertinggal di loker" Aril  tiba-tiba teringat lokernya, disetujui Dain Fariz. Jadilah mereka berpisah di koridor sekolah.

Aril putar balik menuju lokernya pribadi, dia membuka kuncinya dan mengambil beberapa buku novel milik Ella yang ia pinjam untuk membaca buku selagi ada waktu luang di rumah.

Tapi lagi-lagi yang Aril dapatkan adalah surat. Dan sudah ketiga kalinya  ini Aril selalu menerima surat dari orang tak di kenal.

Mungkin sudah ada 20an surat di laci belajar Aril di rumah

Sebenarnya Aril risih dengan surat-menyurat ini. Apalagi orang itu menaruh surat pas di dalam lembaran buku yang ia simpan di loker. Bukankah berarti orang itu tau kunci dari lokernya atau bisa saja di duplikat kan

"Dari siapa sih sebenarnya?" Aril  masih celingak-celinguk mencari keberadaan oranglain selain dirinya. Tapi disini sepi.

Isi suratnya hanya sebuah kata-kata romantis ditambah lagi beberapa perhatian seperti 'Jangan lupa makan, Jangan lupa ibadah, mandi, belajar' dan lain sebagainya

Karena capek, Aril memilih untuk menaruh suratnya di dalam loker tanpa berniat membaca ataupun membawanya pulang kek surat yang lain

Setelah mengunci kembali lokernya, Aril bergegas menuju kelas Ella,  menunggu gadis itu untuk pulang bersama. kakaknya tadi sudah pulang lebih dulu dengan Nesya jadi mau tidak mau Aril harus pulang bersama sang kekasih. sudah jarang juga Aril mengajak Ella untuk pulang bersama.

Mungkin setelah ini mereka berdua akan jalan-jalan keliling kota beli jajan main ke Playground sampai malam hanya untuk menghabiskan waktu bersama.






























"Hai, cewek!"

Kayla menoleh kebelakang, begitupun Vina yang berada di sampingnya. Disana ada Raffi dan Desta yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua.

"Ngapain sih lo?!" sentak Kayla menatap sinis kearah Raffi.

"Mau nyamperin calon pacar nggak boleh emang?"

"Nggak dulu kalau calonnya lo."

Raffi hanya memutar netra nya malas mendengar jawaban Kayla.

"Ella mana?" tanya Raffi.

Ranbow at School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang