Z. End

45 30 0
                                    

🗓 1 year later..

Ella tersenyum melihat dirinya sendiri di kaca. Dengan gaun berwarna putih menjuntai di atas lantai. Dengan rambut yang di urai membuat semua mata yang berada di ruangan itu terpana melihatnya.

"Ini yang nikahan lo sama kak Aril beneran, kan? Ini nggak prank, kan?"

Kayla dengan segala trust issue nya heboh menanyai sedari tadi. Ia hanya tidak menyangka dua orang yang lima tahun sebelumnya adalah bocah SMK, sekarang melangkahkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.

"Kalau prank nggak akan sewa gedung, anjir!" maki Vina sambil merapikan sedikit tiara yang berada di atas kepala Ella.

"Mendingan lo aja yang nikahan deh." canda Ella sambil melihat Kayla, gadis itu hanya mengeluarkan cengirannya saat di tatap.

"Kak Aril langsung gas anak sebelas kalau lihat lo kayak gini, Ell." celetuk Vina.

"Gila aja anak sebelas." balas Ella.

Tiga orang yang masih sibuk bercanda tawa itu berhenti ketika seseorang mengetuk pintu beberapa kali lalu membuka pintu ruangan.

"Lama bener lo bertiga, cepetan keluar." itu Fariz, dengan muka masamnya. Fariz menutup pintu ketika Ella dan Kayla mengacungkan jempol kearahnya.

"Gue deg-degan, apa gue kabur aja?" Ella melangkahkan kakinya mundur.

"Banyak drama lo. Baru juga kawinan, belum malam pertama." Kayla menarik tangan Ella kembali, menautkan tangan itu pada lengannya. Vina pun juga melakukan hal yang sama pada tangan kiri Ella.

Ella beserta Kayla dan Vina keluar dari ruangan mereka. Membantu Ella yang sedikit kesusahan berjalan karena wedding dress nya yang sangat berat dan panjang. Ketiganya di sambut hangat oleh Ayah,Bunda Aril dan Krisna, juga ada kakak laki-lakinya dan Bunda Ella disana.

"Langsung ke mobil aja, Aril udah tunggu di mobil." ajak Nesya, sambil menuntun jalan Ella kearah mobil yang di tumpangi Aril.

Setelah berbincang sebentar dengan Bunda nya, Ella membuka pintu mobil itu. Ia langsung di sambut dengan senyuman Aril yang melihatnya dari atas hingga bawah.

"Bidadari dari mana, nih?" ujarnya bercanda.

Ella hanya terkekeh pelan, Ia masuk ke dalam mobil itu. Vina menutup pintu mobilnya, membuat Ella melambaikan tangannya ketika mobil perlahan berjalan kearah gedung pernikahan mereka.

Aril tak berhenti menatap Ella sejak tadi. Ia sangat kagum, bahkan lebih dari kagum. Tangannya yang bertaut dengan tangan Ella semakin Ia eratkan.

"Ini kita nikah beneran nggak sih?" Aril bertanya.

Ella terkekeh mendengar itu, "Udah kayak gini masa cuma simulasi aja. Ya, beneran lah." balas Ella.

"Aku nggak expect nikahnya hari ini, sayang. Mana kamu cantik banget lagi, bisa gila aku di mobil ini.

Apa loncat aja?"

"Kamu mau nikahannya batal, ya kak?"

"Nggak gitu maksudnya." dengan muka melas, Aril memeluk lengan Ella sambil menatap gadis di sampingnya yang sudah tertawa tak karuan.

Karena gedung hotel yang mereka tempati tidak jauh dari gedung pernikahan mereka, dengan hitungan menit beberapa mobil sudah terparkir rapi di depan gedung mewah itu.

Mereka semua turun dan berjalan di belakang Ella dan Aril yang berjalan bergandengan. Ella berkali-kali menatap ke belakang, memberi isyarat pada Kayla dan Vina jika jantungnya sudah akan copot.

Mereka sampai di depan pelaminan, prosesi masuk oleh beberapa orang yang bersangkutan pun di gelar.

Aril dan Ella berjalan kearah pelaminan dengan sebuah lagu mengiringi langkah mereka. Beberapa bunga yang berada di dekat pelaminan juga semakin membuat suasana pagi itu terlihat indah.

Ranbow at School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang