Ella mendudukkan dirinya pada bangku di sebelah lapangan volly. Dia sedang menonton Aril latihan, hari ini para anggota ekskul Volly di gencar latihan untuk lomba dua hari lagi.
Dari kejauhan Ella melihat Aril di salah satu meja bundar sedang berbincang bersama teman-teman ekskul-nya, Senyuman Ella seketika merekah diwajahnya. Ella berdiri dari duduknya, Ia berencana untuk menghampiri Aril. Tetapi, baru satu langkah berjalan, Ella melihat gadis lain datang sambil membawa dua botol minunan di tangannya.
Gadis itu tampak memanggil nama Aril, ketika lelaki itu menoleh. gadis itu memberikan botol air mineral pada Aril dan Aril pun menerimanya.
Senyuman yang tadinya terukir jelas di wajah Ella seketika luntur. perlahan Ella mencengkram kuat botol air mineral yang akan Ia berikan kepada Aril, disana Ia melihat gadis itu duduk disebelah Aril dan merangkul lengan Aril dengan bahagianya.
Perlahan Ia berjalan mundur, perasaannya mendadak sangat sakit. Ella menyeka air matanya yang sebentar lagi akan turun dan berbalik badan, saat berbalik badan Ia malah mendapati Raffi yang berlari kearahnya sembari meneteng dua botol mineral dan snack.
"Kayla mana?" tanya Raffi sembari mengedarkan pandangan kearah lapangan.
"Gak tau cari aja sendiri." jawab Ella singkat.
Ella menundukkan kepalanya, tangannya masih mencengkeram kuat botol air mineral itu. Ia menghela nafasnya kasar.
"Lo kenapa nunduk gitu? Jangan-jangan lo-"
"DIAM ATAU GUE TEBAS!" sentaknya sembari menatap tajam kearah Raffi.
"Ngeri amat, lo kenapa nangis gitu, nahan berak??" tanyanya, dan diakhiri cubitan keras di lengannya.
"Sakit! anjir main cubit aja lo, kenapa sih?" heran Raffi tangannya masih mengusap-usap lengannya yang tadi kena pukul. gak sakit sih cuman kayak kesengat tawon aja.
"Ga pp, gue duluan." Ella berjalan melewati Raffi sembari melempar botol mineral itu ke sembarang arah. ya iyalah kesel banget ngeliat orang yang kita sayangi sama perempuan lain.
"Woy! sembarangan ngelempar botol, ntar dimarahin BK baru tau rasa!" teriak Raffi.
Raffi menggeleng-gelengkan kepalanya, Ia lalu mengambil botol mineral yang tadi Ella buang ke sembarang arah. saat Raffi hendak mengambil botol mineral itu matanya malah menyorot gadis yang duduk sembari memeluk lengan Aril, cukup jauh sih karena hanya Raffi yang bisa ngeliat.
"Oooh jadi itu penyebabnya Ella tadi marah." Raffi paham sekarang.
"Pantes aja kakaknya Red Flag ternyata dia nggak kalah Red Flag." Raffi mengambil botol mineral itu lalu berbalik dan pergi dari sana.
Ella berjalan cepat kearah kotidor sekolah, Ia tanpa sengaja menabrak murid laki-laki yang berpapasan dengan dirinya. "S-sorry sorry gue nggak sengaja, gue buru-buru." ucapnya tanpa melihat siapa yang barusan Ia tabrak.
"Ella." Ella mengenali suara itu, Ia lalu mendongak menatap kearah laki-laki bertubuh jangkung itu.
"Kak krisna, maaf kak aku gak sengaja." ucapnya lalu berusaha untuk tersenyum kembali.
"Kamu habis dari mana buru-buru banget."
"Habis dari-"
"Woy Ella!" teriak Raffi keras. membuat Ella dan Krisna sama-sama menoleh kearah sumber suara itu.
Raffi berlari dengan cepat menghampiri Ella.
"Lo kenapa dah?" Ella mengernyit heran karena Raffi berlari-larian kayak dikejar setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranbow at School [END]
RomanceMasa remaja memang menyenangkan bukan? Menghabiskan waktu bersama teman-teman atau pacar sampai lulus itu gak kerasa cepet banget. Didalam cerita ini juga terdapat kisah cinta yang rumit juga mengalami Friendzone. Start : 29 agustus End : 2 Novemb...