Selamat membaca.
**********
Sudah hampir sebulan Athena berada di kediaman milik Gerald. Dirinya masih kebingungan untuk pergi ke mana.
Mengingat Roderick dan Venom, sepertinya dua pria itu tidak membutuhkan Athena, pikirnya. Lagipula Roderick tahu siapa Athena sebenarnya dan Venom nampak memiliki seseorang yang ia cintai.
Haruskah Athena percaya akan cinta Roderick yang menyukainya, bukan Athena? Ah sial, jika dipikirkan lebih lama membuatnya pusing.
Athena menatap Gerald yang sedang duduk manis di kursi kerja, beberapa tumpukan dokumen menandakan bahwa ia sedang sibuk.
"Oh iya, aku ingin tanya sesuatu, boleh?" Pintanya dengan mata berbinar.
Gerald yang sedang memakai kacamata menatap tanya pada Athena lalu tersenyum. "Boleh, tanyakan saja."
Ah gila damage pake kacamata gak ngotakk, batin Athena memuji wajah rupawan Gerald.
"Itu ...." Athena bangkit dari tempat duduknya yang agak jauh dari Gerald, ia menghampiri si empu, penasaran apa yang sedang dikerjakannya. "Waktu di hutan aku coba teleportasi tapi gak bisa, kenapa ya?"
Gerald berdiri tiba-tiba, mendorong pelan agar Athena duduk di kursi kerja miliknya sedangkan ia berdiri.
"Itu kasus biasa terjadi padamu, Athena." Gerald bergerak mencari dokumen yang ada di laci. "Kau penyihir tingkat S, dan mana-mu sangat terbatas." Gerald memberhentikan ucapannya sejenak lalu berjalan kembali ke arah Athena.
"Selain itu, kemungkinan terbesar jika mana-mu masih banyak, kau berada di wilayah berbahaya, misalnya hutan terlarang yang dijaga satu iblis," jelasnya membuat Athena mengangguk paham.
Tiba-tiba Gerald jadi dewasa. Yaa gak buruk juga sih, tapi kok bisa ya berubah banget? Beda sama Toto yang tengil, batin Athena tidak sadar menatap pria itu cukup lama.
Gerald segera membuang muka dengan wajah yang sudah memerah. Dirinya keluar dari ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah kata pada Athena.
Di ruang kerja milik Gerald yang merupakan seorang Grand Duke penguasa wilayah bagian Timur. Athena terlalu santai dalam berinteraksi dengannya.
"Ni bocah kenapa," sungut Athena ketika Gerald meninggalkannya seorang diri di ruang kerja.
"Ngomong-ngomong ruang kerjanya besar banget, pake ada tempat tidur segala," gumamnya berjalan ke bagian kiri di mana ranjang besar dengan tirai menutupi sekitarnya. "Biasanya sih yang kaya gini gila kerja, sampe-sampe kasurnya di simpen biar pas bangun langsung ngurus dokumen."
Athena berdecak kagum, "woah gila si." Keduanya tangan berada di pinggang, masih fokus melihat sekitar ruang kerja hingga tatapannya tertuju pada pintu.
Kriett!
Athena membuka pintu tersebut, ia melihat di dalam ada bak mandi besar di lapisi keramik mahal. "Buset mantep banget ni ruang kerja."
"Athena?" panggilan dengan suara dalam itu membuat Athena terkejut, dirinya segera melihat ke belakang di mana Gerald sudah berdiri begitu dekat.
"Apa yang kau lakukan, hum? Ingin lihat-lihat kediamanku?" tawarnya dengan senyuman lembut menatap Athena yang lebih pendek darinya, ia sedikit memainkan ujung rambut Athena.
"Wah! Mauu!"
**********
Athena menggerutu, padahal hanya ingin melihat isi kediaman milik Grand Duke, tetapi si empu menyuruhnya ganti baju.
![](https://img.wattpad.com/cover/374441098-288-k218136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (OPEN PO)
Fantasy"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...