My Beautiful Kim - Pt 9

719 67 7
                                    

"Jennie dan Jungkook akan menikah, dengan syarat kerjasama perusahaan kita berakhir karena saya tidak mau orang orang berasumsi jika pernikahan mereka berdua ada kaitannya dengan bisnis yang sedang kita jalani sekarang" lanjut Sehun masih dengan nada santai nya.

"Mana bisa begitu, tidak! Lebih baik perjodohan itu tidak pernah ada daripada aku harus kehilangan banyak saham" sentak Soo hyun.

"Tapi sayang, kamu gak lupa kan apa yang Jennie katakan? Dia akan pergi dari Mansion jika kita tidak bisa menuruti keinginan nya" Tae hee menatap soo hyun dengan wajah gusar nya.

"Aku tidak peduli. Dan aku yakin dia tidak mungkin benar benar pergi, jika dia benar benar melakukan nya. Berarti dia ingin menjadi gelandangan" ujar Soo hyun acuh.

"Jadi bagaimana Nyonya Kim?" Sehun mencoba memastikan kembali apa keputusan Soo hyun dan Tae hee.

"Tidak ada perjodohan dan kerja sama kita tetap berjalan!" Tegas Soo hyun.

"Tapi wanita itu selalu mengganggu, saya benar benar risih" ujar Jungkook menatap Soo hyun

"Serahkan semuanya kepadaku"

Sehun menatap sang putra dengan senyuman tipis nya. Jungkook pun menyeringai, akhirnya dia paham maksud sang appa walau harus banyak drama yang berbelit belit.

Soo hyun dan Tae hee memilih segera pergi dari Mansion Jeon sebelum putri nya menyusul ke sana. Tae hee tentu saja lebih memilih mengikuti suami nya, dia tidak mau hidup jadi gelandangan.

"Halo, nama kamu siapa?" Tanya Luhan menatap Taehyung dengan senyum manis nya.

"Halo tante, namaku Taehyung" balas Taehyung dengan senyum tak kalah manis nya.

"Taehyung? Oh! Eomma ingat sekarang. Jadi gadis cantik ini yang sering kamu ceritakan itu?" Luhan menatap berbinar ke arah putra nya yang terlihat menunduk karena malu.

"Yang kamu kejar sedari SHS tapi gak dapet dapet itu Jeon?" Ledek Sehun dengan kekehan kecil nya.

"Bisa diem gak?"Sehun tertawa ketika di tatap sinis oleh putra nya.

"Appa sudah menyelesaikan dekorasi gedung sesuai seperti yang kamu mau, kamu bisa langsung cek nanti"

"Secepat itu sayang? Padahal Jungkook baru mengatakan nya kemarin" Ujar Luhan yang kini menatap terkejut ke arah suaminya.

"Ada uang semuanya bisa langsung selesai dalam sekejap" balas Sehun santai dan Luhan tersenyum bangga ke arah suaminya tanpa menghiraukan wajah terkejut sekaligus kesal sang putra yang sedari tadi mencoba mengkode kedua orang tuanya.

"Apa perusahaan mau ngadain acara? Kok aku gak tau?" Taehyung menatap penuh tanya ke arah Jungkook.

"Acara Perusahaan? Bukan sayang, itu kan untuk acara pernikahan kalian. Kamu gak tau?" Jungkook semakin menunduk dia tidak tau harus mengatakan apa kepada Taehyung.

"Jangan bilang kamu hanya merencanakannya sendiri Jeon?" Ujar Sehun menatap lekat putra nya kemudian kembali tertawa lepas.

"Bisa bisa nya kamu sudah menyiapkan semuanya sedangkan Taehyung saja belum tentu mau menikah denganmu Jeon" ujar Sehun masih saja tertawa dan Jungkook hanya bisa menatap Sang appa dengan wajah merenggut kesal nya.

Taehyung tersenyum tipis dan menarik Jungkook untuk dia peluk. Jungkook tentu saja membalas pelukan Taehyung tak kalah erat.

"Jadi Jungkook benar benar belum mengatakan apapun sama kamu?" Luhan menatap gadis cantik yang akan menjadi menantunya itu.

"Belum tante" balas Taehyung tersenyum tipis sembari terus mengelus sayang surai Jungkook.

"Aku mau bilang tadi, tapi appa ganggu dan rusuh banget" ujar Jungkook menatap kesal Appa dan Eomma nya dengan wajah kesal nya seperti anak kecil.

"Oh ya? Yaudah maafin Appa kalo gitu"

"Kaya nya pernikahan nya harus di undur deh, tunggu beberapa tahun lagi" lanjut Sehun sembari mengusap air mata nya karena tertawa tadi.

"Loh kenapa sayang?" Luhan dan Jungkook seketika menatap Sehun yang terlihat menahan tawa nya.

"Ya masa bayi begitu mau nikah, kasihan Taehyung nanti harus ngurusin bayi" Sehun kembali tertawa, dia senang karena berhasil menjahili putra nya.

"Appaaaaa!" Teriak Jungkook kesal

***

Masih di kediaman Mansion Jeon. Pintu kamar Jungkook terbuka dan ternyata itu Taehyung. Jam sudah menunjukka pukul 19.00 dan Jungkook masih saja tertidur sedari jam 17.00 tadi. Sehun benar benar berhasil menjahili putra nya karena Jungkook menangis sore tadi karena kesal dengan sang Appa.

"Dasar bayi" gumam Taehyung yang kini sudah mendudukkan dirinya di sisi ranjang sembari mengusap lembut surai Jungkook.

Jungkook terlihat mengerjapkan matanya dan tersenyum tipis ketika tau siapa yang datang. Jungkook yang awal nya tidur tengkurap merubah posisi tidurnya menjadi terlentang dan dengan pelan menarik Taehyung agar ikut berbaring.

"Bangun! Waktunya makan malam" ujar Taehyung mendongkak dan memberikan kecupan singkat di pipi Jungkook.

"Kamu nginep kan?" Tanya Jungkook dengan suara khas bangun tidur nya dan mata nya yang masih terpejam.

"Kayanya enggak. Jimin udah cerewet banget dari tadi nelponin aku terus"

"Si bantet itu lagi, udah nginep aja. Biar si bantet jadi urusan aku" Jungkook semakin mengeratkan pelukannya

"Tapi mereka udah ada di Mansion Kim, kasian kalo harus nyuruh mereka pulang"

"Kalo gitu aku yang nginep di Mansion Kim"

"Tapi--

"Ssstttt" lantas Jungkook mengecup lama bibir Taehyung.

"Aku cuci muka bentar" ujar nya dan sekali lagi mengecup bibir Taehyung.

"Ini seriusan gue bakal nikah sama dia? Gak nyangka banget, semudah ini dapetin dia?" Gumam nya masih tidak percaya.

Beralih ke ruang tamu Mansion Jeon yang kedatangan tamu tak di undang. Dan ternyata tamu itu adalah Jennie. Gadis itu tidak terima dengan keputusan Appa nya jadi dia memilih menemui Jungkook dan Tuan, Nyonya Jeon secara langsung.

"Jungkook masih tidur, sebentar lagi mungkin dia turun" ujar Luhan yang dengan malas harus meladeni gadis di depannya ini.

"Boleh gak aku samperin dia ke kamarnya?"

"Apakah sopan seperti itu?" Sehun menatap tajam Jennie yang kini menunduk dan menggerutu kesal.

Sampai tak berselang lama terlihat Jungkook menuruni tangga, namun yang membuat Jennie menatap tak percaya ke arah nya adalah di depan nya ada seorang gadis yang tidak asing bagi nya.

"Ngapain lagi lo kesini?" Ketus Jungkook

"Lo? Bukannya lo karyawan di perusahaan Jungkook?"

"Dia sekretaris sekaligus calon istri gue, apa lo hah?" Jungkook berdiri di depan Taehyung berusaha melindungi gadis cantik nya.

"Ca---calon istri? Kamu bercanda?" Jennie menggeleng tak percaya.

"Putra ku tidak sedang bercanda. Apa kedua orang tuamu belum menjelaskan nya?" Ujar Luhan

"Gak! Kamu pasti bohongkan kook? Kamu pasti cuma mau ngetes aku kan?"

"Ngetes apaan sih gak jelas banget lu. Dia cewek gue, calon istri gue. Perlu bukti?" Lantas Jungkook berbalik, menarik pelan tengkuk Taehyung dan mulai melumatnya.

Jennie, Sehun dan Luhan membulatkan matanya melihat adegan tak terduga tersebut. Luhan refleks memukul putra nya itu.

"Gak tau tempat banget" sinis Sehun

"Bilang aja Appa iri" ledek Jungkook

"Pernikahan Jungkook dan Taehyung tinggal menghitung hari, jadi saya harap kamu mengerti dan tidak mengganggu putra saya lagi" tegas Luhan.

Tanpa mengatakan apapun lagi, dengan perasaan kesal dan marah nya Jennie segera berlalu dari Mansion Jeon sembari terus menyumpah serapahi Taehyung.

"Liat aja lo, gue gak akan biarin lo menang gitu aja. Jungkook cuma punya gue!"



See u next Part👋💜

KV STORY COLLECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang