BAB 24: CALON MOMMY-NYA FAREL

4.9K 736 82
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

"Pak nanti siang tidak usah jemput Farel ya," ucap Farel saat ini tengah berada di dalam mobil perjalanan menuju sekolah bersama sopirnya.

Pak Yoso yang mendengar itu langsung menoleh pada tuan mudanya melalui kaca.

"Tidak usah jemput bagaimana maksudnya Tuan Muda?" Tanya Pak Yoso dengan bingung. Kalau dia tidak menjemput siang nanti, lalu tuan mudanya pulang dengan siapa.

"Tidak jemput ya tidak jemput. Nanti siang Bapak libur. Tidak usah kerja. Siang nanti, Bapak pergi jalan-jalan."

Pak Yoso semakin di buat bingung maksudnya bagaimana. Kenapa tiba-tiba dia di suruh jalan-jalan.

"Sekalian bibi-bibi di rumah bawa semua, pokoknya libur. Tidak masak makan siang juga," ucap Farel lagi.

Semalam dia sudah memikirkan berbagai cara. Dan pagi ini dia ingin mencoba sebuah ide di kepalanya. Agar rencananya berhasil, yang harus dia lakukan pertama-tama adalah mengusir Pak Yoso dan seluruh asisten rumah tangga di rumahnya agar rencananya bisa berjalan dengan mulus.

"Ini maksudnya bagaimana Tuan Muda?" Pak Yoso yang masih kebingungan kembali bertanya takut salah menangkap maksud dan berakhir di pecat nantinya.

"Kok masih tanya. Pak Yoso pergi jalan-jalan. Bawa semua bibi di rumah. Masih tidak faham?" Tanya Farel dengan kesalnya.

"Kenapa kami libur. Lalu kami ini harus kemana?"

"Di kasih libur kok malah rewel. Ya terserah kalian mau kemana. Jalan-jalan , terserah. Pokoknya pergi dari rumah. Pulangnya nanti malam," jelas Farel lagi.

"Bilang sama bibi tidak usah masak makan siang juga." Imbuh Farel lagi.

"Ini serius Tuan Muda. Terus Tuan Muda pulangnya sama siapa nanti. Kalau Tuan marah bagaimana?"

"Nanti Farel mau main ke rumah Bu Citra. Daddy tidak akan marah, malah Daddy yang suruh," jika perintahnya tidak terlalu di dengar maka harus menggunakan nama daddy-nya agar mereka semua menurut, kurang lebih seperti itulah pemikiran Farel.

Meski masih ragu, namun Pak Yoso memilih mengangguk setuju.

***

Siang harinya semua asisten rumah tangga di kumpulkan oleh Pak Yoso. Karena perintah tuan mudanya tadi jika mereka harus libur dan pergi dari rumah. Bahkan sebelum turun dari mobil pagi tadi Farel kembali mengingatkan Pak Yoso untuk menjalankan perintahnya dengan benar. Jika tidak, siap-siap saja mereka semua di pecat.

"Ayo Bi, cepat. Nanti keburu tuan muda pulang." Ucap Pak Yoso dengan tidak sabarannya.

"Iya-iya sabar. Sebenarnya kita ini mau kemana sih Pak. Kok pakai acara libur segala," ucap Bi Rimah dengan bingungnya. Dia yang di beritahu jika hari ini libur tentu saja merasa heran. Tidak boleh masak dan harus meninggalkan rumah. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bahkan tidak hanya dia, empat asisten rumah tangga yang lain pun ikut di liburkan. Hanya menyisakan tukang kebun dan satpam di rumah itu yang tidak di bawa pergi. Mau kemana mereka, entahlah bahkan Pak Yoso sendiri masih tidak tau tujuan mereka pergi.

"Yang penting pergi dulu dari rumah." Ucap Pak Yoso lagi.

***
Farel benar-benar pulang di antar oleh Giwa. Entah bagaimana bujuk raju Farel, sampai Giwa bisa ada di rumahnya saat ini.

Giwa heran ketika melihat rumah muridnya itu sepi. Tidak seperti sebelaumnya waktu dia datang. Ada banyak asisten rumah tangga di rumah itu. Dan kalau tidak salah ada yang bernama Bi Rimah. Kenapa sekarang sepi sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STORY OF GIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang