01

170 18 2
                                    

[Cerita murni hanya fiksi. Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata, author hanya meminjam dan memakai visual karakter untuk kepentingan cerita]

[Disclaimer : Hao x Bin]
[ Narasi dan dialog baku ]

***

Zhang Hao sebagai Zian

Zhang Hao sebagai Zian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin sebagai Haru

Hanbin sebagai Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sebenarnya, hubungan Haru dan Zian renggang sejak Zian lulus sekolah. Sekarang Haru telah menduduki bangku perkuliahan, tahun pertama, sebagai mahasiswa baru, di kampus yang sama dengan Zian.

Usia mereka berbeda satu tahun, namun sedari kecil, sebut saja SMP, semua bermula ketika Zian pindah, menjadi tetangga dan kakak kelas Haru di sekolah. Mereka menjalin pertemanan sejak itu. Haru kecil adalah anak yang selalu penasaran, selalu ingin tahu terhadap suatu hal yang baru. Sementara Zian, seorang anak pertama, yang lebih dulu mengetahui banyak hal, akrab dengan kemandirian dan mengayomi sebagai yang lebih tua. Haru anak tunggal yang terbiasa sendiri, maka ketika bertemu Zian, yang menyambutnya dengan senyum tipis namun hangat, membuat Haru betah menempel pada yang lebih tua.

Mereka seperti kakak beradik. Keluarga mereka juga akur. Rumah mereka hanya berjarak dua rumah lain. Meskipun kesan pertama Haru kepada Zian adalah anak yang cuek, dingin dan ketus, namun begitu telah saling mengenal, Zian tidak seburuk itu. Hanya membutuhkan waktu sampai yang lebih tua terbuka padanya.

Sudah terhitung satu tahun. Hubungan mereka menjadi jauh. Sebuah pertengkaran- Haru menganggap ada kesalahapahaman -ditutup dengan perpisahan karena Zian harus menetap di kota lain tempat universitasnya berada.

Sejujurnya, Haru ingin memutar waktu. Kembali pada masa ketika hari terakhir sebelum kelulusan Zian.

Jika dipikir, hubungan pertemanan mereka baik-baik saja, sampai ketika suatu malam, hari terakhir setelah ujian kelulusan Zian, mereka berada di balkon kamar yang lebih tua. Merayakan keberhasilan Zian melewati fase pekan ujian yang memusingkan. Ketegangan di antara mereka seolah menguasai suasana. Tepat ketika Zian mengungkapkan perasaannya pada Haru, atau lebih tepatnya secara bahasa tubuh, tanpa pengakuan verbal.

Setelah Kita Bertemu Kembali | HaoBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang