Sinopsis
Muichiro Seorang Pillar Kabut dengan penampilan yang terlihat seperti perempuan, Muichiro Tokito ini merupakan salah satu Pillar terkuat, namun harus terbunuh oleh Upper Moon pertama yang bernama Kokushibou karena kekuatan Kokushibou berad...
Netra abu abu yang indah terbuka tanpa pelindung kaca mata yang sering ia guna, memandang sekitar menelisik setiap sudut ruangan sampai ia menyadari sekarang dia berada di tempat....
Ruang....
....bawah tanah.
"Hmpp....hmpp"ingin sekali ia teriak namun mulutnya yang kecil tertutupi oleh sebuah kain hitam, yang sepertinya di beri sedikit magis sehingga mengeluarkan sedikit suara saja tenggorokan nya terasa serak.
Pangeran bungsu kerajaan Xavier, terduduk tidak berdaya dengan kaki dan tangan yang terikat di sebuah tiang,di dalam ruangan gelap dan pengap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurleb begitu lah nyolong dari pinterest:3(Jan mikir aneh aneh kau☺️)
Ia berusaha untuk melepaskan diri,namun ikatan itu malah semakin kencang! Ugh....siapa sebenarnya yang berani menyulik mentari kerajaan Xavier!
Tap....
Tap....
Tap....
Suara langkah kaki itu menuju kemari!
Oh demi dewa element semoga dia bukan orang jahat
Kret......
"Oh~ kau sudah bangun ternyata, pangeran kenza~"
Seorang remaja perempuan yang sepertinya hanya berbeda 3-2 tahun dari solar,terlihat dari ambang pintu dengan senyuman yang sangat tidak enak di pandang.
"Hmmpp...hmpp..." Merasa orang di depannya bukan orang baik, solar meronta berusaha kabur dari tempat yang gelap ini.
Melihat orang di depannya tidak bisa diam bagai kelinci di dalam jebakan wanita itu tersenyum,baginya ini sangat lucu dan menggemaskan.
"Uhh... sayang jangan terlalu kasar nanti tanganmu yang lembut terluka~"ia maju kedepan dan mengeluarkan sebuah batu yang solar sangat amat kenal.
Batu obsilian.... Batu yang di kenal dengan ketajaman nya dan penuh dengan magis. Karena banyak yang mengincarnya kini batu itu langka,hanya pengguna legendaris element tanah lah yang mengetahui dimana lokasi batu itu.
"Kenapa kau takut ganteng? Owhh gak bisa bicara ya sini aku bukain" gadis itu dengan kasar menyobekan kain itu menggunakan batu itu, seperti menggunakan pisau yang amat tajam untuk membelah 9 lapis kain. Namun karena gadis itu tidak berhati hati,batu itu sedikit tergores di pipi pangeran bungsu. Walaupun luka kecil jangan lupakan bahwa ini bukan sembarang batu,sedikit saja luka di akibatkan batu itu sama saja mengenai panah yang beracun.
"Yah~ pipi tembem mu terluka ganteng~ maafkan aku sayang"gadis itu memegang dagu solar dan mengangkatnya untuk melihat ke dirinya,solar yang merasa tidak nyaman langsung keluar dari cengkraman wanita gila di depannya.
"Dimana aku! Siapa kau! Berani beraninya kau menculik ku,kau pasti akan di hukum mati oleh Abang ku!" Luap solar namun orang di depannya malah tertawa tidak jelas.
"Hihihi... Abang mu? Mereka payah~ bahkan mereka tidak akan menyadari kau hilang~ mereka sibuk dengan tugas masing masing tanpa mempedulikan mu ganteng~ kau akan tinggal disini menemaniku selamanya~"
"Bersetan dengan iblis!" Ughh.. wanita di depannya memang sudah gila! Beraninya dia memegang wajah pangeran tertampan di kerajaan besar Xavier.
"Kau sebenarnya siapa wanita cab**,akan ku laporkan engkau ke pangeran Cristal agar kau segera di hukum mati!" Gempa mengambil alih hukum kerajaan bukan? Ya kan? Pasti dia akan membunuh wanita gila di depan solar sekarang uhh... Wajahnya sangat tidak enak di pandang!
"Hihihi"
Mirip suara Kunti bah 🗿
"Membunuh ku? Jika mereka berani membunuhku akan ku bongkar semua aib kerajaan Xavier bahwa yang mulia raja Amato memiliki anak di luar pernikahan!"
Iris abu-abu itu kembali membulat, beraninya dia berkata yang tidak tidak dengan raja kerajaan terbesar di negri Andara! Tidak mungkin ayahanda nya berbuat sekeji itu!
"T-tidak mungkin,berani kau berbicara yang tidak benar tentang ayahanda ku di depan ku!"
"Hahaha tidak benar? Itu fakta dek FAKTA! Abangku adalah korbannya! Dia dan ibunda nya di anggap aib kerajaan! Kalau saja paman retakka tidak membawa orang yang sudah ku anggap Abang DIA TIDAK AKAN BERADA DI DUNIA INI SEKARANG DAN SEHARUSNYA PANGERAN MAHKOTA ITU DIA BUKAN PANGERAN KAYDEN!
Aku Diana falicia Arista pasti akan menyebar aib ini ke seluruh negri Andara!"
Dada Diana naik turun menandakan betapa emosinya dia mengeluarkan semua emosi yang ia pendam, keluarga Kerajaan harus tahu ini walau itu yang termuda maupun tertua!
"Kenapa kau memberi tahu nya" terdengar suara dari kegelapan dan terlihat seseorang dengan zirah dan logo kerajaan yang sangat solar kenal.
'i-itu logo kerajaan astara' batin solar
"P-paman retakka m-maafkan aku,aku hanya terbawa emosi"
'retakka? Siapa retakka bukan kah itu paman Raka?' batin solar kembali bingung.
"Banyak cincong"
Srak...
Entah keberapa kalinya solar selalu mendapatkan kejutan yang harus ia lihat.
Apa lagi sekarang.... Kepala bergelinding di depan nya.... ayolah dia masih kecil sudah melihat seperti ini.
"Solar ayuh paman antar kamu balik ke kerajaan, lupakan yang dia katakan" ucap Raka dengan senyum lembut sambil memasukkan pedang yang memenggal kepala Diana tadi.
"Bersihkan dirimu sebelum kita ke kerajaan aku sudah menghilang kan racun dari batu itu" Raka terlihat mengangkat tangannya dan seketika tali yang mengikat solar terlepas.
Raka pergi dari ruangan itu meninggalkan solar sendiri masih diam di tempat sambil memandang kepala yang tak bernyawa di depannya.
't-tidak bukan aku yang membunuh nya' batinnya sambil ketakutan berdiri hendak berlari namun terdengar suara kembali dari kepala wanita itu tadi.
"J-jangan percaya d-dia" suara itu adalah kata kata terakhir dari wanita itu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Dengan badan bergetar solar kembali berlari dengan pikirannya yang kemana-mana...