Tiga hari menuju hari HMalam hari Jungkook dan Tio datang kerumah Yn mereka datang untuk membicarakan persiapan pernikahan antara Jungkook dan Yn.
"Jadi kalian tinggal datang saja ke hotel nanti disana kami sudah mempersiapkan semuanya," jelas Tio memberitahu jika persiapan pernikahan sudah siap.
Helen mengangguk mengerti sedangkan Yn malas berhadapan dengan Jungkook apalagi membicarakan tentang pernikahanya dengan pria licik ini.
Jungkook menatap Yn dengan tajam seolah-olah ingin menerkamnya. Tio yang melihat itu berdehem keras.
"Setelah Yn menikah keponakan anda akan tinggal di rumah tuan Jungkook," lanjut Tio.
"Lalu bibiku bagaimana? Apakah aku harus meninggalkannya di sini?" Sergah Yn tak terima dengan keputusan Tio.
"Itu sudah keputusan tuan Jungkook, nona!" jelas Tio.
Helen menggenggam lembut tangan Yn iapun tak ingin berpisah dengan Yn tapi keadaannya akan segera berbeda.
"Tidak apa Yn, kamu memang harus mengikuti kemanapun suamimu pergi. Dan ingat jangan membantah apa kata suamimu," pesan Helen mengingatkan.
Jungkook tersenyum puas Yn pasti akan mengikuti petuah bibinya, Helen. Sedangkan Yn menatap jengah ke arah. Jungkook.
"Dan satu lagi! Nona harus segera resign dari tempat kerja nona," perintah Tio.
Yn hanya mengangguk malas.
"Kalau begitu kami permisi dulu. Besok lusa orang suruhan kami akan menjemput nona," pamit Tio.
"Yn, bisakah kita berbicara berdua denganmu?" pinta Jungkook.
Helen melirik Yn yang hanya diam saja. "Tentu saja boleh nak Jungkook," sela Helen.
"Kita bicara diluar saja," ajak Yn keluar menuju teras depan.
Keduanya keluar diikuti Tio yang melangkah menujumobilnya yang terparkir didepan. Tio menunggu Jungkook dimobil.
"Ada apa?" tanya Yn ketus.
"Kau jangan galak-galak, Yn," goda Jungkook.
"Memangnya kenapa kalau aku galak?" tanya Yn menatap datar Yn.
"Tidak apa-apa. Itu membuatku semakin tertantang untuk mendapatkan hatimu," ucap Jungkook tersenyum penuh makna.
Yn memutar bola matanya malas. Ada yah pria seperti Jungkook yang begitu percaya diri?
"Tidak apa kau galak, semoga saja kau galak di ranjang juga," cengir Jungkook tanpa rasa malu.
Yn benar- benar muak dengan perkataan Jungkook yang begitu vulgar.
"Sebenarnya kau ini mau ngomong apa? Bertele-tele sekali!" kesal Yn.
"Aku cuma ingin bicara berdua dengan mu saja," cengir Jungkook tanpa rasa bersalah.
Mendengar alasan Jungkook yang tidak penting Yn melotot tajam kearah pria ini. la berbalik masuk kedalam rumah ditutupnya pintu dengan keras.
Sialan, buang-buang waktu saja!
Jungkook tertawa puas telah menggoda Yn, sampai masuk kedalam mobilpun Jungkook masih tertawa. Tio yang melihat bos-nya tertawa di buat keheranan. Selama ini bosnya jarang tertawa sama sekali.
****
Pagi harinya Yn bersiap berangkat pergi ke toko swalayan dimana ia bekerja. Sesuai perintah Tio, Yn harus segera resign dari tempat kerja yang selama ini Yn gantungkan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
⚠️SANG CASANOVA [21+]
Teen Fiction⚠️LAPAK DEWASA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN,YANG BERUMUR DI BAWAH 18 THN DI LARANG BACA. SEBLUM BACA HARAP FOLLOW DULU BIAR SEMANGAT UPNYA,DAN SETIAP BAB MOHON BERI VOTE BIAR CERITA KITA TAMATKAN. BACA DULU PROLOG NYA MANA TAU SUKA