Waktu berlalu cepat membawa Nayanka pada hari dia dan Cleasya akan mengikuti kegiatan hiking di salah satu pegunungan pulau Jawa. Gunung yang akan mereka daki adalah Gunung Nglanggeran di Tlogo, Terbah, Kec. Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gunung tersebut merupakan gunung merapi purba yang terbentuk pada 60-70 juta tahun yang lalu.Destinasi utama gunung Nglanggeran yang mereka kunjungi adalah Embun Nglanggeran, yakni sebuah telaga yang cukup populer di kalangan masyarakat sekitar.
Nayanka merasa senang saat melihat antusiasme Cleasya untuk mengikuti kegiatan ini. Katanya kegiatan ini merupakan yang pertama kali bagi wanita itu, dan Nayanka turut senang menjadi laki-laki pertama yang mendampingi first experience Cleasya.
Menjelang siang Nayanka, Cleasya dan kawan-kawan telah sampai di lokasi utama yang terletak di bawah kaki gunung yang dimana disana terdapat pemukiman penduduk. Selama perjalanan mendaki nanti, mereka tidak akan mendapati pemukiman lagi melainkan hanya pos tempat istirahat. Disini terdapat 5 pos yang dimana kini posisi mereka ada di pos pertama sampai akhirnya nanti mereka akan mendaki menuju pos selanjutnya hingga pos terakhir yaitu pos kelima yang terletak di puncak gunung.
Cuaca daerah pegunungan identik dengan curah hujan yang tinggi, Nayanka banyak sekali membawa perlengkapan untuk mencegah terjadinya hipotermia.
Sebelumnya Nayanka pernah mengikuti kegiatan latihan dasar kepemimpinan saat kelas 1 dan kelas 3 SMA. Nayanka merasa Dejavu dengan kawasan pegunungan seperti ini, dan pada saat itu lah awal Nayanka membuka komunikasi kepada seseorang yang dulu sangat dia damba-dambakan. Masa lalu menyedihkan.
Mengingat nya hanya membuat Nayanka terluka.
"Aku suka deh, adem." Ucap Cleasya yang sedang duduk di atas bebatuan.
"Next, kita berduaan kesini." Sahut Nayanka yang sedikit menunduk untuk menatap wajah Cleasya.
"Kalau berduaan aku gamau."
"Kenapa gamau?"
"Aneh kamu, kalau hiking itu bagus nya rame-rame! Bayangin deh, kita berduaan di tempat yang notabenenya minim penduduk, sinyal, terus tiba-tiba kita kena musibah, gimana?"
"Kok kamu mikir nya kesitu?"
"Yeeh! Kamu tuh ya, susah kalau di kasih tau." Cleasya mendengus.
"Iya sayang, iyaa aku paham." Nayanka terkekeh.
"Untuk seluruh peserta harap segera berkumpul di sumber suara!!" Seru salah satu panitia menggunakan alat pengeras suara.
"Ayo." Nayanka mengulurkan tangannya untuk membantu Cleasya untuk bangkit dari duduk nya.
Seluruh peserta berkumpul untuk pembagian kelompok dan titik tenda untuk di puncak gunung nanti. Terdapat 5 kelompok terhitung untuk seluruh peserta, satu kelompok terdiri dari 3 anggota dan 1 ketua.
Kelompok 1 : Permacot (Perkumpulan manusia nyocot)
- Jeano Lamuel (ketua)
- Hardanu Laksamana Putra
- Cathrine Amalia
- Amelia AurestelaKelompok 2 : Panalan (Pasukan anak petakilan)
- Tio Galingga (ketua)
- Liam Hendery
- Anggita Candradewata
- Cleasya NanggalaKelompok 3 : Purbalingga
- Nayanka Adipatma (ketua)
- Gea Ananda Marvelin
- Nandito Abimanyu
- Pricilia ArissaKelompok 3 : Capat (Cap kaki empat)
- 👤
- 👤
- 👤
- 👤Kelompok 5 : Paluce (Pasukan lupa kece)
- 👤
- 👤
- 👤
- 👤"Yahh.. Kita enggak satu kelompok rupanya." Ucap Cleasya, wanita itu menunduk kecil memasang ekspresi kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana 🍃 [END]
Novela JuvenilTentang pertemuan yang tidak pernah diduga. Kalian tahu, kan? Pertemuan atau pun perpisahan adalah suatu hal yang mutlak, tidak bisa kita atur kapan itu terjadi dan kapan itu berakhir. Sama perihal nya dengan bertemunya dua orang yang saling jatuh c...