D. Surat lagi?

34 35 0
                                    

Aril membuka lokernya dan sudah ada sekitar 5 surat yang memang sengaja gak dia baca. Lelaki itu memejamkan mata merasa capek, Aril mengambil semua surat itu dan dia selipkan di semua bukunya.

Lalu dia menuliskan sesuatu di kertas sobekan dan menempelkannya di pintu loker bagian dalam

Bertuliskan 'Siapapun lo, please jangan iseng ngasih gue surat terus.. kalo ada yang mau dibicarain temui gue langsung. Paham?'

Aril mengunci kembali lokernya dan pergi ke kelas, teman-temannya yang lain pada ke kantin untuk makan, tapi Aril lebih suka membawa bekal dan makan di kelas sambil membaca buku atau menonton film.

"Lo gak capek belajar mulu Ril?" Tanya Fariz yang duduk di sebelahnya sambil memakani bekal yang Aril bawa dari rumah.

"Emang ini buku pelajaran?? Ini novel" jawab Aril apa adanya. Ya dia memang suka belajar tapi ya gak gila belajar juga. Ini waktu bersantai sambil merefreshing otak bukan.

"Novel isinya apa sih? Gambar gak ada, membosankan tau. Isinya cuma huruf yang bikin ngantuk"

"Mendingan komik" lanjut Fariz.

Tuk!

"Aww, apaan sih lo daii datang-datang mukul kepala. Kalo gue bego gimana!" Protes lelaki itu. Gak sakit sih hanya kaget.

Daii memukul kepala Fariz dengan gulungan kertas "Otak lo mah anime mulu, dasar wibu garis keras." nyinyir Daii yang baru aja datang dari kantin habis membeli satu cup mie minstan. Duduk di depan Fariz dengan posisi membelakangi arah papan tulis.

"Lah suka-suka gue lah! lo nggak berhak ngatur!!"

"Iye dah serah orang tolol aja, bebas sesuka otak."

"Berisik kalian" Saut Aril menengahi, dia mau baca buku aja gak tenang

Gak beberapa lama, Saskia datang dengan 2 teman lainnya. Mereka balik dari kantin mampir ke ke perpustakaan dulu karena ada beberapa buku yang mau di pinjam.

Saskia sendiri juga meminjam buku materi matematika, dia harus mempersiapkan diri untuk ujian dari jauh-jauh hari. Terlebih di mata pelajaran ini dia sedikit lemah jadi perlu belajar dengan giat biar gak kaget

Seperti biasa saat memasuki kelas Saskia mencuri pandangan ke arah Aril yang duduk sambil membaca buku, di temani Daii dan Fariz yang nyeloteh terus tanpa henti.

Kadang lelaki itu meringis risih karena tingkah 2 temannya

Saskia dan temannya kembali ke tempat duduk masing-masing, gadis itu duduk dengan teman yang namanya Safina.

"Udah dapat bukunya?" Tanya Safina, Saskia mengangguk sambil menunjukkan 3 jenis buku yang berbeda, buku panduan lengkap materi untuk matematika yang kemungkinan bakal keluar di ujian nasional.

Gini banget ya mau masuk universitas.." Safina memanyunkan bibir, menampilkan ekspresi pura-pura capeknya.

"Lo mau pinjam yang mana?" Tanya Saskia mengabaikan

"Yang ini aja, ntar bisa gantian kan" Safina mengambil buku yang ada di tengah, di setujui oleh Saskia.

Sisalah 2 buku, gadis itu kini mengalihkan tatapannya ke arah Aril yang masih fokus membaca.

"Aril." panggilnya. Lelaki itu hanya berdehem lalu menoleh ke sumber suara.

"Lo mau pinjam 1 juga gak?" Tawar Saskia, Aril menatap 2 buku yang di ulurkan oleh gadis itu untuk memperlihatkan ke arahnya

"Makasih, tapi gue gak usah gapapa" tolaknya ramah

"Disini katanya banyak poin yang bakal keluar di ujian nasional lohh Ril."

Ranbow at School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang