'pesan untuknya' →[4]

34 3 0
                                    

"pak leader, gapapa bro?" lelaki bernama Kaidar Harisson salah satu anggota Sinx, menepuk pundak seorang leader itu yang tampak diam sedang memikirkan sesuatu hal.

"that's okay" Mavericks Louis atau dikenal sebagai leader dari grup Sinx tersebut mengeluarkan nada bicara berbeda, aneh saja hanya tidak seperti biasanya.

"muka lo udah beda ricks, ngomong aja ke kita biar kita bisa renungin bareng bareng" timpal Vincent Maze merasakan keganjelan itu juga.

"ada satu orang bagian tempat VIP hampir pingsan pas nonton konser, that's what worries me, gue binggung" jawaban Mavericks membuat yang lain seketika terdiam.

"kita emang selalu khawatir sama orang yang tiba tiba ngedrop secara mendadak, tapi tumben lo sendiri mikirin banget bahkan sampai selesai konser?" wajah tanda tanya muncul pada lelaki kini yang sedang menghisap permen lolipop, James Asthon.

"aneh dan langka. can explain?" Brizam Ravinder, duduk sekitar sofa mendengarkan sesekali menyedot vape tenang.

"bukan masalah besar mungkin gue hanya kecapean. jam setengah satu malem waktu untuk istirahat, ingat besok siang kita masih ada jadwal fansign" perintah Mavericks di balas anggukan kompak sangat setuju, bagaimana pun mereka semua juga sangat capek.

mereka masing masing memasuki kamar tidur. termasuk Mavericks, menuju kamar besar miliknya, mengambil posisi tidur terlentang.

namun apa daya, ia justru malah tidak bisa tidur sama sekali karena berulang ulang terus memikirkan hal sama.

"what's wrong" Mavericks sekarang bahkan dengan keras meremas rambut kebinggungan.

-

"lo kalau sehari ngga tentang Mavericks bakal jadi odgj jalanan ya" Estelle menatap heran Morgan kini baru sedikit pulih sakit bahkan sudah bersiap saja untuk menuju tempat fansign.

"gue kemarin cuman setengah doang nonton konsernya ngga sampai habis, sekarang fansign untung nama gue muncul lagi. emang fans selalu hoki gue" bangga Morgan mengeluarkan kata penjelasan tersebut.

"setengah lo bilang? itu udah satu setengah jam anjir, emang dari SMA jiwa cowo gila lo ngga kelar kelar buset" speechless Estelle saat mendengar jawaban dengan nada santai Morgan.

"bomat pokoknya MLVM" sarkas Morgan menunjukkan wajah tengil seperti bocah kematian.

"udah mending lo berangkat daripada nanti telat terus cancel ketemu Maverick pasti bakal tantrum, pinjem rumah lo bentar nanggung nih drakor gue" Estelle memegang laptop sigap sekali akan lanjut menonton drakor.

"yeu iya, doain gue ngga sengaja nyium MLVM yak pas nanti ngomong depan mata sama dia!" teriak terakhir Morgan sebelum menaiki motor berangkat.

"SINTINGGG!!!" teriak balas Estelle melihat punggung jauh Morgan.

-

keramaian itu tak kalut berhenti, sesampainya Morgan di tempat lokasi ruangan fansign cukup luas tersebut ia tentu akan mendengarkan anggota Sinx bernyanyi membawakan beberapa lagu terlebih dahulu sebelum mendapatkan waktu mengobrol dalam beberapa menit.

"place gue dasarnya emang tepat buat ketemu sama lo, Mavericks"

seperti biasa Morgan selalu excited ikut bernyanyi apapun lagu di bawakan oleh grup Sinx, setiap part Mavericks ia pasti orang paling pertama berteriak merasa paling semangat bahagia,
ia mungkin saking semangat tidak ingat lagi bahwa kondisinya sedang kurang baik.

terlebih Mavericks menotice Morgan hampir berkali kali ketika bernyanyi, TANYA KONDISI MORGAN SEKARANG JUGA!!!




"rapi dikit kek anjing" Morgan sibuk merapikan pakaian, melihat ke depan bahwa hitungan baris sebentar lagi ia akan mendapat giliran untuk bertemu semua anggota Sinx.

semua anggota Sinx Morgan pikirkan? mustahil.

YA MUNGKIN HANYA MAVERICKS DAN SELALU MAVERICKS.

-

merasa ini giliran Morgan, ia menyapa anggota Sinx lain serta tanpa basa basi langsung duduk depan kursi.
tepat hadapan Morgan sekarang seorang MAVERICKSS?! bayangkan Mavericks malah kini menatap Morgan balik tanpa melepaskan kontak mata.

topik yang Morgan ingin banyak katakan seketika hilang bagai angin, sepasang mata terkagum tersebut betah menatap sepasang mata indah di depannya.

"hi lagi, apa kabar?" suara sapa ramah khas indah Mavericks pada telinga Morgan itu terdengar, membuat rasa gugup semakin menghantui.

"b-baik" Morgan sempat terpaku sebentar, namun nyali menjawab masih ada walau sedikit gugup.

"kemarin pas datang konser kelihatan sakit, kenapa ngga istirahat aja sekarang?" tanya Mavericks ramah sembari menatap lelaki berada tepat depannya.

"kalo istirahat kan gue ngga bisa ketemu lo Mavericks!" jawab reflek Morgan, membuat ia jadi sangat malu sendiri menutup bibir menggunakan kedua tangan.

mereka kini stuck terdiam melakukan kontak mata tanpa mengeluarkan satu kata apapun, perasaan canggung betah mengiringi.

"eh maks-"

"kak, maaf menganggu tapi waktu fansign bagian kakak habis. silahkan berdiri, karena banyak orang masih mengantri giliran di belakang" satu manajer wanita membuka suara memperingati Morgan.

mau tak mau Morgan berdiri, tetapi sebelum pergi Morgan meninggalkan satu kertas kecil untuk Mavericks, Mavericks menerima dengan baik memberikan senyuman indah juga selalu ramah pada pandangan mata Morgan.

mereka masih bertatapan,
hingga terakhir Morgan terpaksa melepaskan kontak mata.

'kalau ada waktu jangan lupa datang ke MORHAY'S cafe, punya gue!
tapi gamungkin lo pasti sibuk banget.
yaudah gapapa, be happy, sehat selalu'
≠MorganfMLVM

setelah membaca kertas kecil tersebut, menampilkan senyum tipis sesaat, lalu kembali profesional.
.
.
.
.
.
.
.
.

setelah membaca kertas kecil tersebut, menampilkan senyum tipis sesaat, lalu kembali profesional

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Favorite Stalker [BXB]→OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang