"Kupastikan, kalo kamu minta peluk, kamu bisa datang samaku. Kusempatkan untuk meluk." Katamu yang saat itu kupikir hanya penenang sesaat.
"Sehat sehat ya cinta, Sayang gendut." Sambungmu yang tak pernah hilang dari ingatanku.
Hal yang kupikir hanya penenang sesaat, nyatanya memang jadi penenangku untuk waktu yang lama.
Malam kacau yang kupikir tak akan pernah berakhir itu, nyatanya perlahan membaik seiring langkahmu yang datang mendekat.
Sesak yang tertahan ditenggorokan, air mata yang tertahan sepanjang malam, bibir yang berkali-kali digigit sengaja hanya untuk tak bersuara.
Pertahanan yang kubuat sekeras mungkin, malam itu akhirnya pecah, karena langkahmu, karena tatapanmu.
Sayangku, terimakasih karena tetap menjadi alasan tenangku.
30.08.24