***
Setelah sarapan bersama Mama dan Papa, Senja pamit untuk berangkat ke sekolah. "Ma, Pa, ujian sudah selesai, kan? Hari ini kita bersih-bersih sekolah bareng semua siswa SMA Bimantara High School," ucap Senja sambil tersenyum ceria.
"Oh ya, berangkat saja. Jangan sampai telat," kata Mama sambil menyiapkan bekal.
"Iya, Kak. Hati-hati di jalan ya," tambah Papa sambil mengelus kepala Senja.
"Ya, Ma, Pa. Senja pamit dulu. Assalamu'alaikum," ucap Senja sambil mencium punggung tangan orang tuanya dengan lembut.
Seperti biasa, Senja diantar oleh supir pribadi. "Ayo, neng, naik," kata Pak Supir sambil membuka pintu mobil.
"Terima kasih, Pak," jawab Senja, lalu masuk ke mobil yang nyaman dan segera berangkat menuju sekolah.
Sesampainya di sekolah, Senja turun dari mobil. "Sudah, Pak. Senja masuk dulu ya. Hati-hati di jalan. Assalamu'alaikum," ujar Senja sambil melambaikan tangan.
"Waalaikumussalam. Hati-hati juga, neng," balas Pak Supir, lalu melanjutkan perjalanan.
Di sekolah, Senja melihat bahwa hanya beberapa siswa yang sudah tiba. Geng-nya Kasa tampak sudah lebih dulu datang. "Tumben kalian datang pagi sekali," ucap Senja dengan heran.
"Ya dong, ehehe," jawab Arga dengan senyum lebar.
"Eh, teman-teman lo pada belum datang? Biasanya kalian udah di kelas sebelum gue datang," kata Kasa, mencermati suasana.
"Ya, tumben banget," balas Senja. "Eh, Vanya mana? Kenapa nggak bareng lo, Van?"
"Mana mau dia, kadang-kadang barengan juga," sahut Vano sambil mengangkat bahu.
Gisella, Allexa, dan Vanya tiba. "Hallo guys, lagi pada ngomongin apa nih?" tanya Lexa, memasuki kelas dengan ceria.
"Nggak, kok. Tumben kalian baru sampai, biasanya kalian duluan baru Senja datang," jawab Ibran dengan nada penasaran.
"Hehe, iya," ujar Gisella sambil melirik jam di tangannya. "Kita mau bersih-bersih, nih. Kalian siap?"
Tak lama kemudian, Ibu Wali Kelas datang dengan penuh semangat. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Baik anak-anak, hari ini kita akan bersih-bersih sekolah. Mari kita mulai dengan semangat!" seru Ibu Wali Kelas.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Baik, Bu," jawab semua siswa dengan penuh semangat, lalu segera mulai bersih-bersih kelas.
Setiap siswa bekerja keras dengan tugas masing-masing. Beberapa mencabut rumput liar di halaman, lainnya mengelap kaca jendela, menyapu halaman, menyapu kelas dan depan kelas, serta mengepel agar semuanya bersih. Suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan.
Setelah beberapa saat, Lexa terlihat lelah. "Aduh, capek banget sih," keluhnya sambil menghapus keringat dari dahi.
"Minum dulu, nanti kita lanjut lagi," saran Vanya dengan ramah.
"Hehe, iya. Gue minum dulu," jawab Lexa, lalu menuju ke area minum. Setelah istirahat sejenak, Lexa kembali melanjutkan pekerjaannya dengan semangat baru.
***
Akhirnya, setelah semua selesai, Senja merasakan kepuasan. "Alhamdulillah, semuanya sudah kelar," ucap Senja sambil mengusap keringat dari dahi.
"Iya, alhamdulillah. Ayo, ke kantin. Gue lapar banget," kata Gisella sambil memegang perutnya.
"Mau gue yang pesen, boleh?" tawar Senja.
"Iya, boleh. Kita pesen yang sama aja, yang penting bikin kenyang," kata Lexa dengan penuh semangat.
"Oke, gue pesen dulu ya," jawab Senja, lalu bergegas menuju kantin untuk memesan makanan.
"Bu, mau pesen, ehehe," kata Senja sambil tersenyum ke Bu Ela, penjaga kantin.
"Iya, neng. Mau pesen apa?" tanya Bu Ela sambil mempersiapkan nota.
"Mau pesan mie ayamnya 4 dan es teh 4," jawab Senja.
"Baik, nanti ibu antar ke meja ya. Ditunggu ya," kata Bu Ela.
"Terima kasih, Bu," balas Senja, lalu kembali ke meja tempat temannya menunggu.
Tak lama kemudian, pesanan tiba. Mereka berempat makan dengan lahap setelah sebelumnya sangat lapar. Setiap suapan terasa nikmat setelah kerja keras pagi itu. Setelah makan, mereka membayar dengan semangat.
"Sudah selesai makan, yuk bayar dulu," ajak Gisella sambil berdiri.
"Yuk, kita bayar bareng," kata Senja sambil melangkah ke kasir. "Ayo, Bu Ela."
Mereka semua menghampiri Bu Ela untuk membayar makanan. "Permisi, Bu, kami mau bayar. Ini punya Gisella," kata Gisella sambil menyerahkan uang.
"Ini punya Lexa," lanjut Lexa sambil memberikan uangnya.
"Ini punya Senja," ujar Senja dengan senyum.
"Dan ini punya Vanya," tambah Vanya.
"Terima kasih, ya," ucap Bu Ela sambil menerima pembayaran dan tersenyum ramah.
Setelah membayar, mereka kembali ke kelas. "Huft, untung belum ada guru yang masuk," kata Senja dengan lega.
"Ya, untung aja. Kita bisa santai dulu," balas Vanya. "Yuk, duduk."
"Eh, kalian habis kemana?" tanya Arga tiba-tiba saat mereka duduk.
"Eh, lo ngagetin aja sih," kata Senja dengan tawa kecil.
"Ehehe, maaf ya," ujar Arga sambil menggaruk kepala.
***
Dengan suasana yang kembali santai, teman-teman Senja melanjutkan obrolan mereka sambil menunggu pelajaran berikutnya.
---
Aku sudah menambahkan beberapa detail untuk memperjelas suasana dan interaksi antar karakter. Semoga ini sesuai dengan yang kamu harapkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Untuk Angkasa ( END✅ )
RomanceAriana Senja Alexander. cewek yang periang, cantik dan baik hati. Seorang Senja mampu memikat semua orang dengan ketulusan hatinya. Akankah seorang Ariana Senja Alexander mampu meluluhkan bongkahan es yang ada dalam diri seoarang Angkasa Lavendra Bi...