Banyak hal yang tersembunyi di dunia ini, dan bahkan rasanya tak cukup untuk mempelajarinya seumur hidup.
Ruangan besar dengan banyak bunyi Aneh yang keluar dari setiap alat yang ada di sana memenuhi ruangan, tepat di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah hutan berukuran sedang dengan kaca yang mengelilingi nya, di dalamnya terdapat sebuah pohon beringin besar dengan akar-akar yang bergelantungan.
Yunxi berdiri di depan kaca memperhatikan kehidupan di dalam kaca itu, sangat tenang tapi mematikan, semua yang ada di dalam kaca memang sangat indah tapi tidak dengan kenyataannya benda ini di sebut dengan pohon emas racun.
Hanya seseorang dengan kemampuan khusus saja yang mampu bertahan masuk ke dalam sana, tapi kebanyakan dari mereka tak dapat kembali setelah masuk kedalam pohon beringin besar.
Matanya menangkap dengan jelas sebuah cela besar yang terbentuk secara alami di batang pohon itu, sementara otaknya memutar kejadian di masa lalu di mana sang kekasih pergi masuk ke dalam sana.
"Arthur." Tangannya terangkat menempelkan ujung jarinya ke lapisan kaca merasakan begitu dinginya lapisan itu.
Kekasihnya adalah Arthur salah satu dari orang berkemampuan khusus yang di pilih untuk meneliti. Bagian dalam pohon itu, setelah di teliti maka Sempel dan hasil laporan akan di berikan keluar untuk di teliti lebih lanjut.
Sudah terhitung dua tahun sejak laporan terakhir di kirim ke bagian luar setelah itu tak pernah ada kabar tentang sesiapapun dari dalam sana, takut, khawatir tentu yunxi rasakan dia takut dengan apa yang terjadi dengan kekasihnya.
Surat permintaan pertolongan telah di ajukan berkali-kali tapi tak pernah satupun dari surat itu yang di jawab oleh atasan, mereka tak peduli seolah-olah hal ini adalah sesuatu yang biasa saja dan tak penting.
Entahlah yunxi juga tak faham apa yang di pikirkan oleh manusia-manusia tak berperasaan itu, mereka selalu menganggap nyawa manusia sebagai barang yang enteng.
Besok adalah hari pemberangkatan tim yang baru untuk meneliti bagian dalam dari pohon besar itu, semoga saja yang kali ini selamat dan semoga saja mereka dapat menemukan kekasih nya yang telah menghilang.
✦ ✦ ✦
Jari-jari panjang yunxi bergerak dengan cepat menekan semua tombol di depannya, sementara matanya fokus pada layar besar yang ada di depannya, sementara itu banyak orang berpakaian hitam dengan beberapa kotak di kedua tangan mereka.
Berdiri dengan tegak di depan pintu masuk ke dalam area pohon emas racun, tidak menunggu lama suara nyaring dari alarm mulai terdengar nyala lampu-lampu merah mulai terlihat memenuhi ruangan, cahaya dan listrik mulai padam hanya menyisakan warna merah tanda bahaya.
"Pintu ruangan pohon akan segera terbuka di mohon untuk para pekerja menjauh dari area dalam hitungan ke empat" sistem mulai berbicara, memulai hitungan mundur.
"Lima"
"Empat"
"Tiga"
Beberapa skat mulai muncul memecah bagian laboratorium dengan area yang dekat dengan pintu masuk pohon emas racun.
"Dua "
"Satu"
Suara sirine bahaya semakin keras dan cepat sekat yang muncul seperti sebuah gundukan kecil kini mulai tumbuh ke atas membentuk sebuah dinding pertahanan, mereka terus naik hingga atap ruangan.
Yunxi menoleh melihat beberapa orang dengan pakaian hitam itu menoleh ke arah kamera pengawas lebih tepatnya mereka sedang menatap sosok yunxi di ruang kendali.
Yunxi mendekat ke arah mic kecil di sebelahnya dan mulai berbicara "semua pekerja bersiap di tempat masing-masing jangan sampai racun dari pohon itu keluar, sementara bagi orang-orang khusus yang telah terpilih saya, mengucapkan selamat. Kami akan selalu di sini menunggu kepulangan dari kalian dengan selamat"
Setelah itu pintu besi mulai terbuka menampilkan bagian dalam kubah pohon emas racun orang-orang berpakaian hitam itu mulai berlari masuk kedalam sana, setelah mereka semua masuk pintu mulai tertutup. Mereka semua mulai mengeluarkan masker khusus agar racun itu tidak menyebar dengan cepat.
Dengan darah khusus mereka bisa bertahan paling lama sepuluh hari jika sudah lebih dari itu mereka akan mulai terkena racun sedikit demi sedikit dan berubah menjadi monster, tapi sekarang mereka sudah memiliki masker ini dengan ini mereka di perkirakan mungkin bertahan paling lama lima belas hari, tidak terlalu membantu tapi lumayan bukan.
Setelah semua orang itu masuk, laboratorium mulai padat semua orang mulai fokus pada layar dan keyboard di depan mereka, sementara orang-orang di ruang ke amanan mulai fokus dengan kubah pohon emas racun.
Orang-orang berpakaian hitam atau yang biasa di sebut orang khusus mulai memasang kamera di kepala mereka kamera ini adalah kamera khusus yang akan langsung tersambung dengan ruang ke amanan.
Kamera di nyalakan setiap layar mulai menyala, orang-orang khusus mulai berjalan masuk membawa semua apa yang mereka bawa, gerombolan itu berjalan dengan pelan memasuki isi dalam dari pohon beringin itu.
Begitu mereka masuk mereka terpukau dengan pemandangan yang mereka lihat, disana sangat indah banyak hal yang tidak bisa di temukan di dunia luar tapi bisa di temukan di sini. Beberapa kunang-kunang darah terbang menyinari daerah di sekitar mereka dengan cahaya merah yang mereka miliki.
Kunang-kunang darah adalah sebuah kunang-kunang yang berwarna merah kenapa di sebut kunang-kunang darah, dalam kondisi tertentu mereka akan menjadi agresif dan menyerang siapapun yang ada di sekitar mereka lalu mereka akan meminum darah milik korban.
"Semuanya tolong hati-ha--." Suara yunxi mulai terdengar keluar dari dalam alat komunikasi sebelum akhirnya suar lembutt itu di tutup oleh kepanikan orang-orang khusus.
▦ ▦ ▦
Hallo semua૮ ๑ᵔ⤙ᵔ๑ ა
Kembali dengan cerita baruku, etss tenang kawan merman masih lanjut ya.
Btw kalian jangan lupa ya mampir ke book merman, aku juga ada bikin au judulnya manusia pohon.
Kalian bisa lihat di Tiktok aku ya usn tiktok nya sama kayak nama akun ku di wp nanti aku kasih linknya dehh
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (Feiyunxi)
Fanfictionsebuah alunan musik datang dari angin mengelilingi seseorang pemuda cantik yang sedang duduk di tengah taman yang luas, jari - jari panjangnya mengusap tanah di bawahnya. "dulu kita berdua duduk di sini tapi sekarang hanya tinggal aku." sebuah senyu...