pertahanan

10 0 0
                                    


" Keluarkan robot besar lengkapi Meraka dengan senjata jarak jauh letakkan merak di atas pembatas yang sedikit diturunkan, yang lainnya lengkap dengan senjata jarak dekat dan perisai yang telah di tingkatkan ". Perintah yunxi pelan dan tenang di keadaan seperti ini tidak perlu adanya kecemasan berlebih yang malah membuat kacau.

                          ❦︎❦︎❦︎

" Buat mereka menjadi tiga gelombang di mana jika gelombang pertama sudah tiada maka lanjutkan dengan berikutnya, aktifkan racun semprot begitu mereka mendekati pembatas, lalu buat mereka terkurung di tengah pembatas dengan munculan tembok lain. Yang mengelilingi Meraka." Pekerja itu mendengarkan dengan teliti begitu juga denga teman - temany.

Untuk sesaat suasana menjadi hening menghiasi raut tegang dan serius setiap pekerja, yunxi mulai memfokuskan matanya menatap layar besar di depannya, dinding kaca sudah di tebalkan mengantisipasi kerusakan lebih parah dan masuknya serangga itu kedalam ruangan keamanan.

Pertempuran telah berlangsung selama kurang dara satu jam, musuh tak bisa menghadapi gelombang pertahanan dari bagian keamanan yang cukup merepotkan, surat laporan tentang keadaan terkini sudah di hantar menghadap sang ketua.

Mereka menyuruh tim keamanan untuk menghadang musuh lebih lama, senjata - senjata yang lebih kuat pun sudah di kirim dan dalam perjalanan.

Sepertinya semua tetua sangat serius menanggapi hal ini mengingat, pohon beringin adalah satu - Satunya objek penelitian yang telah membangun tempat besar ini.

Demi menjaga sumber daya manusia di dalam gudang mereka tidak menggunakan manusia sedikit pun untuk, melawan melainkan menggunakan robot - robot dengan banyak ukuran dan juga bentuk.

Tatapan tajam milik yunxi terangkat menyapu gambar dari cctv di depannya sebuah senyuman menawan yang mengandung kekecewaan terukir dengan jelas di sana.

"Kenapa?, kau harus memberontak?" monolognya datar, lagi dan lagi senyuman itu menghiasi bingkai wajah lembut miliknya.

Rapat besar para kapten dan tetua para divisi di gelar di sebuah ruangan besar dengan bentuk persegi mereka, telah berkumpul di sana dari beberapa waktu lalu, melihat keadaan di tempat pohon emas beracun berada dari, sebuah hologram tipis yang bersinar dengan cahaya kebiruan yang kontras dengan ruangan putih itu.

"Apakah, itu Arthur?" Ucap seorang kapten di sana yang dengan tenang duduk dan menonton.

Semua mata tertuju padanya, Beberapa orang terlihat memindai dan berfikir di saat yang bersamaan saat melihat layar hologram, menurut mereka hal itu tidak ada salahnya.

Arthur, seorang kapten dari tim orang-orang khusus yang diutus masuk beberapa tahun yang lalu telah menghilang di dalam pohon bersama timnya, bahkan mereka tak pernah mendengar kabar tentang tim itu sedikit pun.

"Bagaimana, mungkin lebih baik anda diam saja!!" Ucap Nathan marah, bagaiman orang tolol itu mendapatkan kesimpulan buruk terhadap sahabatnya itu.

Nathan takkan pernah menyetujui hal itu, Arthur adalah orang baik dan jujur dia, telah melindungi tempat ini dalam kurun waktu yang cukup lama sebelum pada akhirnya dia turun tangan sendiri untuk masuk kedalam pohon emas beracun.

Ya, Arthur dulunya adalah seorang kapten dari divisi keamanan entah karna hal apa, sebuah ide gila muncul di otaknya pada akhirnya dia mengikuti tes dan yah bisa di tebak manusia itu lulus dengan sangat mudah dan menjadi ketua tim dari kelompok orang-orang khusus yang akan di kirim masuk.

Semua berjalan lancar pada oprasi itu, sampai pada suatu saat mereka mulai menghilang, tidak ada kabar yang terdengar bahkan sinyal dari alat kehidupan mereka sudah mulai redup dan menghilang.

"Apakah anda tidak bisa melihat, apakah anda butuh di ambilkan, kacamata huh....."

"Lihatlah!!, siapa itu yang berdiri di atas kepala kadal raksasa itu jelas - jelas adalah Arthur!" Sarkas orang itu.

Banyak orang yang setuju dengan hal itu tapi, tak banyak yang berani
dengan terang-terangan mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Sementara perdebatan berjalan dengan sengit di ruangan itu, yunxi juga tak kalah sibuknya memberikan perintah dan arahan bahkan terkadang dia akan turun tangan sendiri mengendalikan robot - robot besar itu.

Keringat mulai membasahi tubuhnya membuat beberapa lingkaran basah di sana, rambut hitam dan tebel miliknya mulai menjadi tipis dan lengket karna basah.

Meski mereka terkesan lebih unggul di sini tapi mereka tak boleh sepenuhnya meremehkan lawan apalagi, yang mereka lawan bukanlah sesuatu yang biasa melainkan sesuatu yang mengerikan.

Banyak peluru yang telah habis di gunakan berjatuhan dan tersebar di sepenjuru Medan tempur meski begitu, tidak banyak efek yang berdampak besar yang terlihat.

Monster - monster itu sangat buas dan mengerikan dengan, santai mereka akan mencakar, membanting dah bahkan menggigit sementara semua monster bertarung orang berbaju hitam tampak sangat tenang.

Berdiri dengan tenang diatas kepala kadal raksasa miliknya, rasanya semua hal yang ada di depannya bukanlah sesuatu yang terlalu menyenangkan untuk di tertawakan atau untuk di nikmati.

Dengan gerakan yang sangat halus dia mulai menunjukkan ujung jari-jari miliknya yang panjang dan lentik lalu si bungkus dengan rapih oleh sarung tangan hitam yang memeluk dengan erat.

Sebuah benda dia ambil dari dalam sakunya dan dengan bangga dia pamerkan benda itu tepat di hadapan kamera pengawas sebelum pada akhirnya ruangan menjadi gelap.

                              ❦︎❦︎❦︎

Hai semuanya <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

Semoga suka dan jangan lupa vote ya(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)⁠ 

Makasih, Happ reading for you all

Penantian  (Feiyunxi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang