Bab 4

359 33 9
                                    

Di sebuah kafe bertemakan outdoor di pinggir pantai, dengan pemandangan laut yang memanjakan mata, Sasuke duduk di salah satu kursi kayu yang menghadap langsung ke arah ombak. Suasana di sekitarnya begitu tenang, hanya terdengar deburan ombak yang sesekali menyapa pantai, dan angin sepoi-sepoi yang membuat dedaunan di sekitar kafe bergemerisik lembut. Kafe ini dikelilingi tanaman hijau dan pepohonan palem yang menambah kesan tropis, dengan meja-meja yang tersebar di atas dek kayu, memberikan kesan alami dan santai.

Sasuke menyilangkan kakinya, tubuhnya bersandar santai ke sandaran kursi, sementara itu dia menongakkan kepala, mencoba meredakan rasa pegal di lehernya setelah seharian bekerja. Pandangannya kemudian terarah pada lautan yang luas di depannya, namun sesekali matanya beralih ke arloji di pergelangan tangannya. Sudah sepuluh menit berlalu, dan orang yang dia tunggu tak juga menampakkan diri, membuatnya berdecak sebal. Dia kemudian menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan rasa kesal yang perlahan muncul karena keterlambatan ini.

Di kafe yang hampir sepi itu, hanya ada beberapa pengunjung lain yang duduk jauh dari Sasuke, menikmati suasana senja dengan tenang. Namun, bagi Sasuke, sore ini bukanlah waktu untuk bersantai dan menikmati ketenangan alam. Saat ini, dia benar-benar tidak sabar untuk segera bertemu dengan calon istrinya. Bukan untuk berkenalan atau mencoba memahami satu sama lain, melainkan untuk menyampaikan sebuah solusi yang telah dia pikirkan matang-matang untuk perjodohan paksa ini.

Ya, solusi itu akhirnya terlintas di benaknya saat bekerja siang tadi. Sebuah ide yang menurutnya brillian dan Sasuke merasa bodoh karena baru terpikirkan hal itu sekarang. Dan setelah gagasan itu terbentuk, dia bahkan langsung menelepon Shion, kekasihnya, untuk meminta pendapatnya. Respons Shion yang penuh antusiasme semakin menguatkan keyakinan Sasuke. Kekasihnya tidak hanya menyetujui idenya, tetapi juga memuji Sasuke, menyebut idenya brilian.

Pikiran Sasuke kemudian terus berputar, membayangkan bagaimana reaksi calon istrinya nanti. Dia sudah membayangkan setiap kemungkinan, dan setiap respon yang mungkin akan muncul, dan dia siap untuk menghadapi semuanya, waktu yang berjalan terasa semakin lambat, dan penantian ini semakin membuatnya gelisah. Sesekali, dia melirik lagi ke arah pintu masuk kafe, berharap sosok yang ditunggu segera muncul.

Tak lama kemudian, seorang wanita masuk ke tempat itu, mengenakan blouse putih sederhana dan rok hitam selutut yang rapi. Rambut merah mudanya yang panjang bergoyang pelan saat dia melangkah masuk. Tatapannya menyapu tempat itu, mencari seseorang di antara beberapa meja yang berjarak cukup jauh. Sesaat kemudian, matanya tertuju pada sosok pria berambut biru gelap yang duduk dengan tenang, memandang ke arah matahari terbenam yang menyoroti wajahnya dengan cahaya keemasan.

Wanita itu adalah Sakura, dia menghela napas sejenak sebelum mendekat. Dia membawa tas tangan kecil di depannya, genggamannya tampak sedikit kaku, menunjukkan kegugupan yang tak dia tunjukkan di wajahnya. Ketika dia sampai di samping meja Sasuke, pria itu masih tak menyadari kehadirannya, tenggelam dalam pikirannya sendiri sambil menikmati pemandangan senja.

"Uchiha Sasuke?" suara Sakura terdengar lembut namun cukup tegas, memecah keheningan.

Sasuke menoleh, seketika alisnya mengerut melihat sosok di depannya. Dia perlahan membenahi posisi duduknya, matanya memindai penampilan Sakura dari ujung kepala hingga kaki, menilai dalam diam.

"Haruno Sakura?" tanya Sasuke dengan nada datar, masih menelaah siapa wanita di hadapannya. Sakura mengangguk singkat, tidak terlalu tertarik dengan pandangan kritis yang dia terima dari pria di depannya.

"Hn, silakan duduk," ujar Sasuke sambil melirik kursi di depannya, menunjukkan bahwa mereka harus segera memulai pembicaraan. Sakura mengangguk sekali lagi sebelum menarik kursi dan duduk di depannya, merasa sedikit canggung namun berusaha tetap tenang di bawah tatapan tajam Sasuke.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang