Bab 1: Kencan Pertama dengan Jodoh Orang

234 19 0
                                    


"Lu serius, gue harus berpenampilan gini?" tanya Safeea.

"Iya, itu sudah cocok. Penampilan lu bisa membuatnya ilfeel," kekeh Latisya.

Safeea melihat pakaiannya yang glamour, warna pakaian berwarna sangat cerah, memakai rok payung seatas lutut, kaos kaki blaster hingga batas paha. Kemudian bagian atasnya tangtop pink, jaket jeans dan kalung yang hampir mencekik lehernya.

"Lu mau bikin gue malu?" tanya Safeea melihat penampilannya benar-benar kampungan dan norak.

"Ck, ini kan penyamaran biar cowok itu ilfeel. Kecuali lu mau tampil cantik dan buat dia terpikat sama lu, biar dia batalin perjodohannya sama gue," seru Latisya.

"Nggak, makasih. Gue masih nunggu akang Dafin dari fakultas Teknik melamar gue," kekeh Safeea.

"Hadeuhh main lamar-lamar saja. Mau makan apa nanti kalau kalian masih sama-sama kuliah. Mau makan cinta?" sindir Latisya.

"Eitz! Jangan ngomong begitu, rezeki itu sudah ada yang mengatur," jawab Safeea. "Heh, Latif, ini tompel di pipi buat apa?"

"Itu biar dia gak ngenalin lu kalau sewaktu-waktu kalian berpapasan," ucap Latisya.

"Okelah, kali ini aku ikuti maumu. Berharap semuanya berjalan lancar, dan dia benar-benar ilfeel padamu. Dan kamu bisa bersama kekasihmu itu," sindir Safeea.

"Makasih banyak, Fee. Lu yang terbaik deh," kekeh Latisya memeluk leher Safeea.

"Oke, mari bermain peran," gumam Safeea penuh tekad.

Safeea sudah sampai di restoran tempat dia bertemu dengan pria yang akan dijodohkan dengan sahabatnya, Latisya.

Saat ini, Safeea sedang menyamar menjadi Latisya dan membuat pria yang akan dijodohkan dengannya merasa ilfeel dan akan membatalkan perjodohan mereka.

"Yang mana sih orangnya," gumam Safeea menyisir seluruh ruangan restoran. Sampai kedua matanya menangkap sosok pria berpenampilan rapi, kemeja biru dengan celana jeans hitam. Rambutnya terlihat mengkilap dan tertata rapi.

"Itu kayaknya," gumam Safeea berjalan cepat mendekati sosok pria itu. Beberapa orang melihat Safeea yang berpenampilan norak dan beberapa ada yang mentertawakannya.

'Tahan, Fea. Urat malumu sudah putus, ingat itu,' batin wanita itu dan berjalan cepat mendekati pria tersebut.

"Hai, lu Zayn, kan?" tanya Safeea mengeluarkan suara cempreng nya.

Pria itu melihat ke arah Safeea, tatapannya terlihat tenang dan tidak ada raut kaget ataupun merasa jijik pada Safeea.

"Ya, saya Zayn," jawabnya.

"Ah, akhirnya ketemu juga," kekeh Safeea yang tanpa malu langsung duduk di hadapan Zayn.

"Kamu siapa?" tanya Zayn membuat Safeea sedikit kikuk.

"Ah elah pake tanya. Gue Latisya, kan kita udah janjian," kekeh Safeea benar-benar merasa memiliki kelainan.

"Udah pesen makan belum?" tanya Safeea.

"Baru pesan kopi. Kalau kamu mau-" ucapan Zayn terpotong oleh teriakan Safeea yang mendadak.

"Mas, Mbak, saya mau pesan!" teriakan yang cempreng membuat semua orang melihat ke arahnya dengan tatapan aneh.

Pelayan tersebut pun berjalan mendekati meja Safeea dan Zayn.

"Silakan," kata pelayan wanita tersebut seraya meletakkan buku menu di atas meja.

Gadis Milik Mas DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang