G. Perasaan aneh?

39 34 0
                                    

"Bunga buat Bidadari aku yang cantik banget."

Nesya tersenyum sambil mengambil bunga dihadapannya. Ia memeluk lelaki dihadapannya itu dengan sangat erat. Nesya berani karena tidak ada siapapun di lapangan ini karena sudah sore.

Hanya ada teman-teman mereka dan beberapa anak ekskul lain yang masih dengan kegiatan masing-masing. Di sekeliling mereka juga ada Aril, Ella dan Fariz, Daiin Vina dan pastinya ada Raffi dan gengnya yang sedang bermain basket. Juga ada Kayla yang hanya menonton sambil memakan roti cokelatnya.

"Darimana aja?" tanya Nesya melepas pelukan erat itu.

"Pulang bentar, terus lewat toko bunga. Aku ingat hari ini ulang tahun kamu, jadi aku beli." balas Krisna dengan senyum manisnya.

"Pulang sekolah nanti kamu mau ke Ail Park di depan sana nggak? Yang baru di bangun itu, bagus banget, kamu pasti suka."

Krisna mengusap tengkuknya sekilas, "Kalau pulang nanti aku nggak bisa, sayang. Besok deh, gimana?"

"Kata kamu hari ini kita pulang bareng?

Padahal aku mau ngerayain ulang tahun bareng kamu." kini raut Nesya berubah cemberut.

"Aku lupa kabarin kamu kalau nanti aku ada urusan lain. Besok ya, sayang?" Krisna menggenggam tangan Nesya erat.

Nesya hanya mengangguk mengiyakan. Memang Krisna akhir-akhir ini agak susah untuk diajak bertemu diluar sekolah. Entah urusan apa yang sepertinya sangat tidak bisa di tunda itu, Nesya pun tidak mengerti karena Krisna tidak memberitahunya. Nesya juga tidak ingin bertanya karena sepertinya itu urusan belajar nya Krisna. karena memang lelaki itu sibuk hanya untuk belajar.

"Jangan cemberut gitu, besok aku janji kita ke Ail Park." Krisna menarik lengan Nesya dan memeluk tubuh gadis itu sambil mencium pucuk kepala Nesya.

Krisna meraup pipi Nesya dengan sebelah tangannya, Ia mengelus pipi itu lembut. Krisna lalu bergerak untuk menciumi pipi itu berulang kali, hingga kecupan terakhir mendarat di bibir Nesya yang lembab itu.

"Seksi banget nggak ngerti lagi."

Nesya memukul kepala Krisna dengan bucket bunga di genggamannya, "Mesum banget!"

Keduanya lalu tertawa, namun tak lama karena mereka di kejutkan oleh bola Basket yang tiba-tiba mendarat kearah mereka dan mengenai lengan Nesya.

"Kena cewek gue, anjing!" sentak Krisna pada Raffi yang berlari kearah mereka dan mengambil bola itu.

"Aelah, nggak lecet juga cewek lo." ujar Raffi mengusap peluh di dahinya.

"Nggak bener banget mainnya." Krisna berdiri darisana mengambil alih bola di tangan Raffi.

Ia mengusap kepala Nesya sebentar, "Aku main dulu ya, sayang." ucapnya yang hanya di balas anggukan oleh Nesya.

Nesya berdiri dan dan berlari kecil lalu duduk di sebelah Kayla yang sedang fokus memperhatikan seseorang di lapangan.

Samperin Raffi kalau mau." Ujar Nesya tiba-tiba yang membuat Kayla buyar dari lamunannya.

"Eh kak. enggak kok." jawab Kayla.

"Udah nggak usah gengsi, semua murid juga udah pada tau kok, kalo kamu sama Raffi lagi pdkt." Ucapan Nesya mendadak membuat Kayla mengernyit sambil menatap kearah Nesya.

"Maksudnya kak? aku nggak ngerti?" tanya Kayla bingung.

"Dih? Teriak nih gue manggil Raffi." ancam Nesya.

"Jangan kak! Jangan kak!" panik Kayla memeluk sebelah lengan Nesya.

"Bingung, kan lo? Ya, gue jadi lo juga bingung sih. Bilang aja sama Raffi kalau lo itu suka sama dia." Nesya mencoba memberi saran.

Ranbow at School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang