14

7 2 0
                                    

Pagi hari yang cerah, tiga orang tengah berkumpul di ruang tamu setelah selesai dengan Breakfast mereka, kebetulan karena hari ini adalah hari libur jadi mereka memilih mengisi waktu dengan berkumpul di ruang tamu, menceritakan keluh kesah masing-masing.

"Dad, nanti siang aku mau keluar" Ujar Mahen di sela-sela pembicaraan mereka.

"Pergi kemana kamu?" Sahut Reno bertanya kepada putranya itu.

"Aku mau kumpul sama church youth, nanti siang" Jawab Mahen, Vallen dari tadi hanya terdiam ia tidak tau Mahen akan kemana, karena ia memang tidak tau apa itu 'church youth'.

"Baiklah, tapi kau jangan lama kembali, kalo bisa jam empat sudah di rumah, karena daddy akan mengadakan meeting bersama client"

"Bagaimana jika Vallen ikut saja dengan ku?" Ujar Mahen, lalu ia menatap Vallen, untuk menanyakan jawaban adeknya itu.

"Hmmm, boleh, tapi apa aku boleh tau apa itu 'church youth'? " Tanya Vallen kepada Mahen.

Sontak membuat Mahen dan Reno kaget, bagaimana bisa Vallen tidak tau?

"O-ohh, itu artinya 'pemuda gereja', kayak anak remaja gitu, ada kumpulan nya"jelas Mahen kepada Vallen.

" Ohh, soalnya aku gatau"sahut Vallen lalu menyengir, memperlihatkan giginya yang rapi.

"Jadi selama ini kamu bukan Kristen sayang?" Tanya Reno kepada sang putri, yang di balas dengan gelengan kepala dari Vallen.

"Jadi kamu agama apa?" Tanya Mahen yang heboh, "heh heh son, jangan terlalu heboh sekali" Timpal Reno yang sudah ngerasa rusuh dengan kehebohan Mahen.

"Aku dulu ga ada agama dad, kak" Sahut Vallen, mendengar jawaban Vallen membuat Mahen sontak kaget, apa katanya tidak punya agama? Tidak bisa dongg.

"Kok bisa?" Tanya Reno, lagi, lalu Vallen mengedikkan bahunya, tanda ia juga tidak tahu.

"Kalo gitu apa kamu mau masuk ke kami?" Tanya Mahen dengan pelan-pelan.

"Masuk kemana kak?" Tanya Vallen dengan polos.

"Masuk ke agamanya kakak sama daddy?" Ulang Mahen, lalu Vallen mengangguk kaku.

Melihat jawaban Vallen membuat reno tersenyum, "yasudah hari minggu depan kita bakal ke gereja untuk membaptis mu" Putus Reno.

"Baptis apa?" Tanya Vallen lagi dengan polos, "Baptis itu tanda kalo kamu udah percaya kepada Tuhan, dan menjadi kan Tuhan satu-satunya di hati mu" Jelas Reno, lalu Vallen hanya mengangguk.

Siang hari

"Dad, aku pergi dulu" Pamit Mahen kepada Reno, lalu Reno hanya mengacungkan jempol nya.

"Len, kamu gamau ikut sama kakak? Dari pada di rumah terus" Ajak Mahen pada Vallen.

"Gak deh kak, di sana pasti cowo semua" Dengan gak enak hati dia menolak.

"Disana bukan cowo semua Len, lagian Nathaniel juga disana, sana juga banyak cewe nya kok" Jelas Mahen membujuk Vallen.

"Kak Al ada ga kak?" Tanya Vallen, membuat Mahen memutar bola matanya malas, selalu saja Alvaro.

"Yakali Alvaro mau, dia kan Hindu, mana mau dia ikut, tapi gatau juga kalo kamu yang ajak" Alasan Mahen, agar Vallen mau ikut dengannya.

Fyi, Alvaro memang beragama Hindu yang seng.

"Tapi disana nanti gaada orang yang aku kenal, terus yang pasti nanti kakak ga mungkin sama aku terus, kak Mahen pasti pergi ke teman-temannya" Jelas Vallen, mengapa ia tidak mau ikut.

VALLENCIA (ONGOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang