Happy Reading!
_________________________________________
Di sebuah rumah yang terlihat tidak terlalu besar, kini Elvano dan teman-temannya memarkirkan motor mereka di perkarangan rumah itu.
Menurut Vallen, terlihat dari halaman rumah itu, jika rumah itu tidak di huni, karena banyaknya rerumputan yang tumbuh di sekitar rumah itu.
"El, ini rumah siapa?" Tanya Vallen berbisik.
"Ini tuh, markas gw sama anak-anak lainnya" Sahut Elvano, "ayo turun, ngga cape duduk di motor aja?" Sambung Elvano mengajak Vallen, dan menggenggam tangan Vallen dengan lembut.
Vallen pun menurut, ia turun dari jok motor dengan perlahan lalu membuntuti Elvano dari belakang, untuk masuk ke dalam.
"Hai Vallen, kenalin gw Anggara!" Cowo yang memiliki sifat friendly ini menyapa Vallen dengan suara yang sedikit kuat, mungkin dia terbawa suasana, karena sedari tadi dia masih di sekolah nya Elvano sudah memberitahu bahwa Vallen ikut ke markas dengannya, jadi dia sedikit senang.
Namun berbeda dengan Vallen, ia terlihat takut, dan bersembunyi di balik tubuh Elvano.
"Suara lo dodol, takut dia kan jadinya!" Sarkas seorang cowo baru datang menghampiri mereka.
"Ya namanya gw senang karena Vallen ke sini, emang salah?" Cowok yang bernama Anggara ini membela diri nya, karena ia memang memiliki sifat yang tidak bisa di salahkan.
"Len, jangan takut, Angga cuma mau berteman sama lo kok, dia gabakal berani macem-macem, kalo iya bakal gw mutilasi" Ujar Elvano membalikkan badan menuturkan perkataan yang lembut.
"Hai, Vallen, kenalin aku Fiona!" Teriak seorang gadis dengan wajah berseri menghampiri Vallen dan Elvano yang kini sudah duduk di sofa yang ada di markas tersebut.
Setelah masuk kedalam, Vallen sedikit terkejut karena bagian dalam dari rumah yang terlihat seperti rumah yang di lantarkan, ternyata memiliki bagian dalam yang nyaman, bersih, cukup mengagumkan, tetapi itu tidak terjadi lama, setelah Vallen mendengar teriakan dari seseorang, membuat ia gelisah dan takut, dan menggenggam tangan Elvano dengan kuat, memberi kode bahwa ia takut.
"Ihhh, masa kamu diem aja, aku nyapa loh" Kesal Fiona melihat Vallen yang tidak membalas sapaan nya, namun lebih memilih diam dan mendekat ke Elvano.
"Dia baik kok, dia pacar nya Dirga, lo ingat Dirga kan yang tadi di parkiran?" Tutur Elvano dengan lembut dan mendapat balasan anggukan kecil dari Vallen.
"Dia mau jadi sahabat lo, kan lo bilang kalo si Nat udah pindah, nah berteman nya sama Fiona aja" Sambung Elvano, memang benar Nathalie sudah pindah beberapa minggu lalu, ke luar kota, hal itu membuat Vallen sedih, karena Nathalie lah yang sudah mau berteman dengan dia.
"Mau pulang" Bisik Vallen pada Elvano.
"Mau pulang?" Tanya Elvano memastikan, lalu di angguki oleh Vallen, "yaudah bentar yah, gw mau ngobrol sesuatu sama mereka" Sambung Elvano yang di angguki lagi dari Vallen.
Setelah Elvano pergi ke sebuah ruangan, yang di ikuti beberapa orang, di situlah Vallen mulai merasakan bosan, hingga tanpa sadar ternyata ada seseorang yang duduk di samping nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VALLENCIA (ONGOING)
SaggisticaSeorang yang selalu di hakimi karena di tuduh membunuh ibunya sendiri. DIHARAP BIJAK DALAM MEMBACA!!