2

203 33 4
                                    

Selamat Membaca

>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>






Pagi itu dimulai dengan sinar matahari lembut yang menerobos tirai jendela kamar tidur Freyan dan Marsha. Suara burung berkicau di luar rumah menyambut hari baru dengan ceria. Freyan terbangun lebih awal dari biasanya, seperti yang sering ia lakukan untuk memastikan segalanya berjalan lancar sebelum Marsha bangun.

Freyan melirik jam dinding di kamar, yang menunjukkan pukul enam pagi. Ia memutuskan untuk tidak membangunkan Marsha dan mulai menyiapkan sarapan. Dengan lembut, ia menyelinap keluar dari kamar dan menuju dapur.

Dapur mereka adalah tempat yang selalu menyenangkan. Marsha suka mendekorasi dapur dengan berbagai macam tanaman hias dan peralatan masak yang berwarna-warni. Hari ini, Freyan memutuskan untuk membuat sarapan spesial: pancake dengan buah segar, sirup maple, dan kopi panas.

Sambil mengaduk adonan pancake, Freyan tidak bisa menahan senyumnya. Ia memikirkan betapa bahagianya Marsha nanti ketika terbangun dan menemukan sarapan yang sudah siap. Freyan telah belajar dari pengalaman bahwa membuat Marsha terkejut dengan hal-hal kecil seperti ini adalah salah satu cara terbaik untuk membuatnya merasa istimewa.

Sementara pancake sedang dimasak di atas wajan, Freyan menyiapkan meja makan. Ia meletakkan piring-piring, sendok, garpu, dan serbet dengan rapi. Tidak lupa, ia menambahkan beberapa bunga segar di vas kecil sebagai sentuhan tambahan. Ia tahu bahwa detail kecil ini akan membuat pagi mereka lebih menyenangkan.

Saat pancake pertama sudah siap, Freyan menyendoknya dengan hati-hati dan menatanya di piring. Aroma manis dari pancake yang baru saja dimasak mulai memenuhi dapur, dan Freyan merasa bangga dengan hasilnya. Ia menyadari betapa kecilnya hal-hal ini, namun sangat berarti bagi kebahagiaan mereka.

Sementara Freyan sibuk di dapur, Marsha masih tertidur lelap di kamar. Ia tersenyum saat mendengar suara panci dan wajan dari dapur, menyadari bahwa Freyan pasti sedang menyiapkan sesuatu yang spesial. Marsha membuka matanya dan mengamatinya dengan malas sebelum bangkit dari tempat tidur.

Marsha beranjak dari ranjang dan berjalan perlahan menuju dapur. Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak di depan cermin untuk merapikan rambutnya yang berantakan. Ketika ia akhirnya tiba di dapur, matanya berbinar melihat meja sarapan yang sudah siap.

"Selamat pagi, sayang," kata Freyan sambil tersenyum lebar. "Aku sudah siapin sarapan spesial buat kita."

Marsha menyandarkan tubuhnya di ambang pintu dapur dan tertawa kecil. "Wow, pancake dan kopi. Ini memang pagi yang indah!"

Freyan mengantarkan piring berisi pancake ke meja dan mempersilakan Marsha duduk. "Aku harap kamu menyukai nya. Aku bikin ini dengan penuh cinta."

Marsha duduk dan mulai menyantap pancake sambil memandangi Freyan dengan penuh rasa syukur. "Ini enak banget, Freyan. Kamu emang jago dalam hal ini. Terima kasih sudah bikin pagi kita jadi spesial."

Mereka menikmati sarapan sambil berbincang ringan tentang rencana mereka. Marsha masih tampak bersemangat dengan ide-ide perjalanan mereka, dan Freyan merasa bahagia melihat istrinya begitu bersemangat.

"Ngomong-ngomong, aku sudah memikirkan beberapa hal buat rencana perjalanan kita," kata Freyan. "Mungkin kita bisa mulai dengan destinasi yang dekat-dekat dulu. Misalnya, wisata di dalam negeri, sambil menunggu waktu yang tepat buat perjalanan internasional."

Marsha mengangguk setuju. "Itu ide yang bagus. Lagipula, banyak tempat menarik di sekitar sini yang belum kita eksplor. Misalnya, kita bisa kunjungi beberapa kota kecil yang punya keunikan masing-masing."

Mereka pun berbicara tentang tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi di dalam negeri. Mereka membuat daftar tempat-tempat menarik yang belum pernah mereka jelajahi, dan Freyan mencatat semua ide-ide tersebut di buku catatannya.

Setelah sarapan, mereka memutuskan untuk menghabiskan pagi dengan aktivitas santai di luar rumah. Marsha dan Freyan suka menghabiskan waktu di taman belakang rumah mereka, yang mereka tata dengan penuh cinta. Mereka menanam berbagai macam bunga dan sayuran, dan taman ini adalah salah satu tempat favorit mereka.

"Rasanya menyenangkan bisa nyantai di taman ini," kata Marsha sambil menyiram tanaman. "Apalagi dengan udara pagi yang segar kayak gini."

Freyan duduk di kursi taman sambil membaca buku tentang destinasi-destinasi wisata. Ia sesekali melihat Marsha yang sibuk merawat tanaman dan merasa bersyukur atas kebersamaan mereka.

Marsha menghampiri Freyan dengan sebuah tanaman kecil yang baru saja ia tanam. "Lihat, ini tanaman tomat yang baru kita tanam. Aku harap nanti bisa berbuah banyak."

Freyan tersenyum dan mengambil tanaman tersebut untuk melihatnya lebih dekat. "Bagus sekali. Kita bisa pakai tomatnya nanti untuk masakan kita. Ini juga salah satu cara kita untuk merasa dekat dengan alam."

Hari itu berlalu dengan penuh kebahagiaan dan kehangatan. Freyan dan Marsha melanjutkan aktivitas mereka di taman, membuat rencana-rencana kecil untuk masa depan, dan berbicara tentang bagaimana mereka ingin menghabiskan waktu pensiun mereka bersama. Mereka saling memotivasi dan menguatkan satu sama lain, sambil menyadari betapa berartinya setiap momen kecil yang mereka lewati bersama.

Ketika matahari mulai tenggelam dan langit berubah warna, mereka duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir teh. Mereka berdua merasa puas dengan apa yang telah mereka capai hari itu dan siap untuk melanjutkan rencana-rencana mereka di masa depan.

Freyan menatap Marsha dengan penuh cinta. "Aku merasa sangat bahagia hari ini. Kita punya banyak mimpi dan rencana, dan aku tahu kita akan bisa mencapainya."

Marsha tersenyum dan menggenggam tangan Freyan. "Aku juga bahagia. Selama kita bersama, aku yakin semua rencana kita bisa jadi kenyataan. Yang penting, kita saling mendukung dan menikmati setiap momen."

Dan dengan itu, mereka menutup hari dengan penuh rasa syukur. Pagi yang indah seperti ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam setiap momen sederhana, dan cinta mereka adalah kekuatan yang akan membantu mereka melewati segala tantangan di masa depan.



>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>


---
Emang ada ya cowo kaya freyan?

Ya adalah kalo mau nanya siapa cowo yang kaya freyan ya tentu gua 😎

cinta di tengah rencana (FreSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang