Who's He?

47 9 3
                                    

Happy Reading

Ini hari yang menggembirakan bagi Jungwon, di akhir pekan ini, pacarnya—Jay—telah berjanji mengajaknya untuk berkencan di sungai Han. Kemudian mereka berbelanja bahan masakan bersama, jay dan dia akan memasak bersama, dan mereka berdua akan makan malam yang romantis di apartemen Jay. Ahh.. memikirkannya saja membuat Jungwon bahagia, mungkin dia adalah manusia paling bahagia karena menjadi kekasih seorang Jay Park.

Dia dan Jay sudah berpacaran selama 3 tahun, mereka memulai hubungan saat Jay berada di bangku SMA kelas 2 dan Jungwon di SMA 1. Sudah lama sekali tetapi hubungan mereka tetap terjalin dengan baik, menurut pemikiran Jungwon.

Sudah bermenit-menit berlalu tetapi Jay belum menghubunginya, dia sudah berada dekat dengan apartemen Jay. Kebetulan apartemennya berdekatan dengan sungai Han, jadi dia memutuskan bahwa mereka akan bertemu di sungai Han.

Sejujurnya Jungwon bingung, dulu Jay yang selalu menjemputnya, walau apartemen mereka hanya berbeda beberapa gedung tetapi Jay tetap kekeuh untuk menjemputnya. Dua bulan terakhir juga Jay nampak sibuk dan jarang menghubungi Jungwon, ia beralasan jika jadwal perkuliahannya padat dan lupa menghubungi Jungwon. Tapi, bukankah itu terlalu sering?

Sunoo sahabatnya pernah berkata dia melihat Jay bersama dengan seseorang, mereka berada di taman bermain dan kelihatannya sangat mesra. Sunoo melihat Jay mencium pucuk kepala lelaki tersebut, ia tak sempat memotret mereka berdua sebab sang pacar sudah menariknya ke tempat lain. Apakah yang di katakan sunoo benar? Apakah Jay hyungnya berselingkuh dengan orang lain?

'Ah apa yang aku pikirkan? Tidak mungkin Jay berselingkuh dengan orang lain' pikirnya sambil mengibaskan rambutnya. Sebagai pasangan Jungwon tidak ingin membiarkan pikiran kotor menghancurkan rasa sayangnya. Dia seharusnya percaya pada Jay karena Jay sangat percaya padanya.

"Jay Hyung lama sekali datang, apa dia tidak bisa seperti waktu itu ya?" Gumamnya sambil memainkan jari-jarinya.

Dia sudah menunggu hampir setengah jam dan Jay belum datang. Dia juga sudah menelepon dan mengirimkan beberapa pesan tapi tetap saja tidak ada balasan dari pria Park tersebut. 'Apa aku ke apartemen nya saja ya? Mungkin saja dia ketiduran' Pikirnya.

Oke sudah dia putuskan, dia akan pergi ke apartemen Jay untuk berkunjung. Mungkin saja kekasihnya tertidur dan melupakan kencan mereka hari ini. Jungwon paham pacarnya akhir-akhir ini sibuk, jadi mungkin dia melupakan janjinya hari ini.

Jungwon pun berjalan meninggalkan sungai Han dan menuju ke apartemen Jay. Tidak jauh, itu hanya menempuh waktu 7–8 menit jika berjalan karena sangat dekat.

Si sepanjang jalan Jungwon bersenandung senang, dia ingin membuat akhir pekan ini bahagia buat Jay. Agar Jay tidak terlalu pusing memikirkan tugas-tugas perkuliahannya. Hey, begini-begini Jungwon adalah pacar yang perhatian juga.

Tak terasa perjalanannya sampai di depan gedung apartemen Jay. Jungwon melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung. Saat hendak memasuki lift dia bertemu dengan seorang pemuda, ia mengenakan kacamata bening dan pakaiannya serba hitam juga mengenakan topi yang menutupi wajahnya. Jungwon berpikir mungkin dia adalah seorang idola bila dilihat dari postur tubuhnya, namun nyatanya pria itu hanya orang biasa yang ingin masuk ke dalam lift juga.

Mereka berdua berdiri di dalam lift dengan suasana awkward. Setelah pintu lift tertutup Jungwon menekan tombol lift angka lantai unit apartemen pacarnya, tetapi pria tersebut tidak menekan tombol lift tersebut. 'Mungkin dia di lantai yang sama dengan unit apartemen Jay Hyung ' pikir Jungwon.

Ting

Suara bunyi lift menandakan pintu nya terbuka, tetapi ini bukan lantai yang dituju oleh Jungwon. Terlihat banyak sekali orang yang masuk sampai-sampai dia terhimpit di sisi pojok lift bersama dengan pria tadi. Pria tadi menghadap ke arah Jungwon dan menyandarkan tangannya pada kedua sisi lift, posisinya mengungkung tubuh Jungwon.

'Tuhan tolong aku, ini sangat sesak' ucap Jungwon dalam hati, tapi dia bersyukur pria ini mengungkung nya sehingga dia tidak terlalu berdesakan dengan orang lain di dalam lift ini. 'Aroma tubuh nya sangat wangi, dia memakai parfum merk apa ya?' pikir Jungwon lagi. Namun ditepis nya pemikiran itu, dia harus mengucapkan terima kasih kepada pria ini.

Saat Jungwon mendongakkan kepalanya ke atas untuk mengucapkan terima kasih, ternyata pria itu menundukkan kepalanya sehingga mata mereka bertemu tatap selama beberapa saat. Jungwon kini dapat melihat fitur wajah pria itu dari dekat, dia memiliki alis tebal, hidungnya sangat runcing, dan matanya sangat indah.

'Wahh apakah dia benar benar seorang idola? Wajahnya sangat tampan'  Jungwon tidak bisa melepaskan tatapannya dari pria tersebut.

Begitu pula dengan pria itu, dia mengagumi wajah cantik Jungwon. Selama masa hidupnya dia tidak pernah melihat seseorang semanis dan secantik pria mungil di hadapannya ini.

Mereka berdua masih saling bertatapan hingga suara pintu lift berbunyi dan kemudian terbuka. "Apakah ada yang ingin keluar di lantai 7?" Tanya salah satu orang yang berada di dalam lift.

Jungwon pun tersadar dan melepaskan tatapannya dari pria tersebut, dia mengacungkan tangannya yang pendek dan berteriak. "Itu aku! Aku ingin keluar di lantai 7" setelah mengucapkan itu dia kemudian keluar berhimpitan melewati orang-orang yang berada di dalam lift.

"Permisi, permisi, maaf permisi" ucapnya dengan ramah dan kemudian dia keluar dari dalam lift tersebut. Jungwon menghela nafasnya karena berhasil keluar dari kotak besi yang menyesakkan itu.

Ternyata pria tersebut juga keluar di lantai yang sama, dugaan Jungwon benar adanya. Pria tersebut mendahului Jungwon untuk pergi ke unit apartemennya, tetapi sebelum itu suara Jungwon mengehentikan langkahnya.

"Anu permisi!" Ucap Jungwon dan pria itu berbalik menghadap Jungwon.

"Aku ingin mengucapkan terima kasih saat di lift tadi, berkatmu aku tidak terlalu berdesakan dengan orang-orang itu" ucapnya dengan nada yang ramah, pria itu membalas dengan anggukan sekali kemudian berbalik dan menuju ke unit apartemennya.

'Mungkin dia seorang yang introvert' Pikir Jungwon. Dia mengikuti arah langkah kaki pria tersebut dan ternyata apartemen pacarnya bersebelahan dengan apartemen pria itu. 'Jadi apartemennya di situ, aku baru tau tetangga pacarku sangat tampan' Ucapnya dalam hati, kemudian dia menyadari telah apa yang telah dipikirkannya dan menampar kepalanya karena kebodohannya.

Dilihatnya pris itu sudah memasuki apartemennya, Jungwon pun berdiri di depan apartemen pacarnya. 'Mungkin Jay Hyung akan terkejut dengan kedatangan ku, hihihi aku ingin membuatnya terkejut' ucapnya dalam hati.

Ditekannya sandi pintu unit apartemen Jay, suara sandi berbunyi dan kemudian pintu apartemen terbuka. Cukup mudah mengetahui sandi apartemen Jay karena itu adalah tanggal jadian mereka berdua.

Saat memasuki apartemen Jay dia ingin mengambil sendal rumah kesayangannya yang sudah ia siapkan, tetapi dia tidak menemukannya dan malah melihat sepatu lain di rak itu.

'Apakah ada keluarga Jay Hyung yang berkunjung?' Pikirnya, Jungwon tidak ingin membuat pikiran negatif terus menghantuinya. Tetapi setelah memasuki apartemen itu, dia melihat ada pakaian yang terletak di lantai tak beraturan. Ia tak ingin berpikiran negatif tapi melihat semua pakaian tersebut menuju satu arah, yaitu kamar pacarnya malah membuat pikiran negatifnya semakin timbul.

Ia melangkah perlahan ke depan pintu itu dan membukanya. Pintu tersebut terbuka perlahan dan untuk sesaat jantung Jungwon seperti berhenti berdetak.

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black Rose | Sungwon JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang