Part 🌺5🌺 Raja Tranduil

22 12 0
                                    

------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------

Volume 5

By Lee Zian Yuu

Perjalanan Spiritual dengan Ramuh

Warning:

Cerita ini masih dalam tahap pengembangan, jadi mungkin ada beberapa bagian yang kurang sempurna. Jika kamu menemukan kesalahan atau bagian yang kurang menarik, jangan sungkan untuk memberi tahu aku! Kritik dan saranmu sangat berarti untukku.

Terima kasih sudah membaca, dan semoga kamu menikmati cerita ini! I love you semuanya! 💖

🍅🍅🍅🍅
🍅 Yuu 🍅
🍅🍅🍅🍅

Gwaeron:
(Mata Air Hangat Alami Mirkwood)
Khusus perawatan

Napas Yuna tersengal, menyerupai embusan angin dingin yang menerpa wajahnya. Lorong-lorong di kastil ini terasa asing, berkelok-kelok dan penuh misteri. Dindingnya dihiasi tulang-tulang rusa, seolah menceritakan kisah perburuan yang dahsyat di masa lampau. Akar-akar pohon elf, berwarna kehijauan dan bercahaya lembut, menjalar di seluruh kastil, menyerupai urat nadi yang menghidupkan bangunan megah ini.

Yuna melangkah hati-hati di belakang Legolas, kakinya terasa berat seakan terbebani oleh perasaan campur aduk. Suasana Mirkwood terasa asing, remang-remang, dan dingin, berbeda jauh dengan dunia manusia yang ia kenal. Rasa tegang mencengkeram perutnya, apalagi sekarang ia harus bertemu dengan Raja Tranduil, ayah Legolas, yang entah bagaimana, bisa begitu cepat menerima kehadirannya.

Legolas, yang sepertinya peka terhadap kegelisahan Yuna, meliriknya dengan lembut. "Kau tidak perlu khawatir," katanya, nadanya menenangkan. "Aku di sini untuk menjagamu."

Yuna berbalik sebentar, matanya bertemu dengan mata Legolas yang berwarna biru kehijauan, seperti langit senja. Sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya, manis namun tak sampai menghilangkan rasa gundah di hatinya. "Iya, aku mohon bantuanmu," gumamnya, baru menyadari ucapannya salah.

"Legolas mengangguk perlahan, memahami kekhawatiran Yuna. Ia berjalan lebih dulu, namun kali ini dengan lembut menarik tangan Yuna. Sentuhan itu membuat Yuna tersentak, merasakan aliran energi yang aneh mengalir dari tangan Legolas ke dirinya. Jujur saja, ia tidak pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya, baik dengan para pria atau para elf di dunianya. Legolas, dengan aura misteriusnya, memiliki pesona yang berbeda.

"Apakah ini ketertarikan?" bisiknya dalam hati, namun segera mengabaikannya. Sekarang, yang lebih penting adalah bertemu dengan Raja Tranduil.

.

.

.

Ruang utama istana itu sungguh megah. Pahatan akar-akar pohon yang menjulang tinggi membingkai ruangan, menciptakan suasana magis dan sedikit mencekam. Obor berwarna biru menerangi ruangan, memantulkan cahaya dingin di dinding yang dihiasi dengan tanukku sampeh berkeramik hitam yang indah. Di tengah ruangan, sebuah singgasana terbuat dari akar kon berwarna putih menjulang, tempat Raja Tranduil duduk dengan wibawa yang tak terbantahkan.

Last The HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang