Chapter 32

7 2 0
                                    

"Ternyata setelah mengungkapkan nya, rasa nya begitu nyaman"
~~~Alvarez.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)

.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING...

Varez bersiap dengan kemeja kotak dengan dalaman kaos putih polos dan celana jeans. Dengan lengan baju yang di lipat setengah, menampakkan kulit putih Varez yang sedikit kontras dengan warna keunguan seperti lebam, itu karena efek samping dari penyakit yang dideritanya.

Tidak lupa, Varez bercermin dan menata tampilan rambut nya serapih mungkin, bibir yang pink alami dan sedikit pucat itu tersenyum ketika melihat penampilan nya yang sudah cocok.

Mata Varez beralih pada secarik kertas lipat yang berada di meja belajar nya. Dia mengambil kertas itu dan melihat nya cukup lama. 'Semoga lo ga kecewa sama gue, Na'.

Varez memasukkan kertas itu ke dalam saku kemeja nya dan mengambil jam tangan serta handphone milik nya. Dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 9.45 yang artinya sebentar lagi, dia akan bertemu dengan seorang yang dia chat semalam.

"Den?? Den Al mau kemana udah rapih banget kek gitu" tanya bi Eris yang baru keluar dari dapur mengambil susu hangat untuk majikan mudanya itu.

Varez menerima susu itu dan meminum nya sampai tandas, lalu mengembalikan gelas itu pada bi Eris lagi. "Al mau ketemuan sama temen".

"Obat nya udah di minum???" Tanya bi Eris.

Varez mengangguk "Al pamit dulu ya bi, mamang. Assalamu'alaikum" pamitnya dan keluar.

Setelah menyalami kedua orang yang lebih tua darinya itu, Varez keluar menuju motor nya yang sudah di siapkan oleh mang irul tadi.

"Bismillah" ucap nya dengan pelan lalu memakai helm full face nya dan menaiki lalu melajukan motor nya keluar dari pekarangan rumah nya yang luas itu.

Sampai di tempat yang sudah di tetapkan, ternyata orang itu sudah sampai duluan dan duduk di salah satu meja di Cafe ini. Varez melepas helm nya dan berjalan menuju orang itu dengan perasaan sedikit gugup dan ragu.

'Ayo, Rez. Lo pasti bisa' ucapnya menyemangati diri.

"Nav??" Panggil Varez.

Merasa namanya di panggil dengan lembut oleh suara yang dia kenali, orang yang merupakan seorang gadis itu segera menoleh dan tersenyum manis melihat Varez yang ikut tersenyum tipis.

"Kak Varez"-gadis itu.

Varez mengambil posisi duduk di depan gadis itu dengan ekspresi wajah yang canggung. "Lo..... Lo pasti udah nunggu lama ya, Nav??" Tanya Varez.

Gadis yang diketahui memiliki nama Naviya itu hanya tersenyum lalu menggeleng "Ngga ko kak. Viya baru aja sampai ko" Varez hanya mengangguk paham.

"Emm... Lo... Ke sini sama siapa??" -Varez.

Naviya dapat merasakan kecanggungan dari cara bicara Varez. Maka dari itu, Naviya mencoba untuk mencair kan suasana agar Varez nyaman dan tidak canggung seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang