I. Cemburu

38 36 0
                                    

Ella terlonjak kaget ketika Ia langsung di tarik untuk duduk di bangku nya ketika baru saja masuk ke dalam kelas. Pelakunya tentu saja Kayla dan Vina.

"Kenapa?" bingung Ella menatap Vina dan Kayla bergantian.

"Please, lo harus tau ini..." Vina dramatis.

Vina menunjukkan ponselnya ke hadapan Ella, didalam sana ada Aril dan Saskia sedang berbincang di loker sekolah." Cowok lo ngobrol sama Saskia!"

"Sakit banget hati ini yaallah! lo nggak sakit hati ell?" tanya Kayla.

Ella memutar netra nya malas, Ia melepas tas yang bersandang di bahunya, lalu menaruh itu di gantungan meja. Tanpa mengucap pertanyaan Kayla, Ella hanya mengatakan, "Biasa aja." ujarnya malas.

"Kay, Ella biasa aja."

"Ya Biasa ajaa, orang mereka cuman ngobrol, nggak usah bikin gosip yang enggak-enggak deh!" kini Ella sudah kesal dengan kedua temannya yang hobinya nge-gosip.

"Ya tapi tetep aja kan ell? Lo sakit hati ngeliat cowok lo ngobrol sama cewek lain, kan?" desak Kayla.

"Biasa aja." jawab Ella singkat.

"Gue pindah haluan ke Ella sama Kak Krisna, deh." Kayla ikut duduk di samping Ella.

"Ngomong apaan lo barusan? nggak denger? kak Krisna udah punya cewek!" jelas Ella tak terima.

"Gue saranin lagi, jangan bikin gosip yang enggak-enggak buat kak Aril, ataupun kak Krisna."

"Lo tau kan kalau Saskia anak pejabat? bapaknya aja kepala sekolah, jangan gitu lah."

"Iya ya, Saskia kan sepupunya Raffi, bisa abis gue ntar diomelin sama Raffi." Kayla merutuki kebodohannya.

"Tu tau makanya jangan gosip pagi-pagi begini, apa lagi tentang kak Aril, gue sama sekali nggak suka." Padahal dalam hatinya Ella ingin sekali berkata sakit.

"Udah mending kita ganti topik aja, tentang Kayla yang diajak nge-date sama Islamay Arraffi." Vina mengganti topik pembicaraan mengenai hubungan sahabatnya ini dengan sepupunya Saskia.

"Lo suka sama Raffi ya, Kay?" pertanyaan Ella yang tiba-tiba mampu membuat Kayla terdiam.

"Jujur, gue juga masih bingung. Mau bilang suka, tapi apa yang Raffi lakuin sampai gue bisa suka sama dia? Kalau bilang nggak suka... Gue liat dia sama cewek lain aja marah."

"Suka nggak perlu ada alasan kali. Kalau suka ya suka aja." ucap Vina.

"Raffi itu orang nya plin plan. Kalau gue udah yakin terus ngerasa berbunga-bunga, dia kayak nggak peduli sama gue. Tapi kalau gue udah mau ngejauh, pasti ada aja yang bikin gue buat suka lagi.

Masa gue suka sama Raffi?" Kayla menutup wajah mulusnya dengan kedua telapak tangannya frustasi.

"Masa gue daftar member bucin lo daftar member ambyar, Kay? Nggak banget." ujar Vina.

"Apa, sih? gue juga nggak ngarep bakalan sama Raffi."

"Kalau Kayla member bucin, Ella member ambyar, gue member apa?"

"Cowok yang deketin lo banyak, pilih aja." ucap Kayla.

"Nggak mau."

"Berarti lo member setan membangkang."



























Ella baru akan membuka ponselnya untuk memesan taxi online. Namun Ia sudah di buat heran dengan eksistensi seseorang yang sangat Ia tunggu-tunggu.

Yap, Aril dengan motor Spot hitamnya.

Ranbow at School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang