[End] After a One Night Stand With the Male Lead

Bab 70

     Kamar hotel telah didekorasi terlebih dahulu.

     Di bawah pencahayaan redup dan ambigu, tempat tidur dipenuhi kelopak mawar, di atas meja bundar kecil bergaya Eropa di depan jendela dari lantai ke langit-langit, ada sebotol anggur merah berkualitas dan dua gelas, serta nyala api dari api unggun. tempat lilin yang indah bergoyang.

     Rong Ling sudah mandi dan berdiri di depan cermin setinggi lantai hotel, mengenakan "peralatan" miliknya sepotong demi sepotong - mengenakan ikat kepala telinga kucing, pasties puting yang serasi, gelang dan gelang kaki berbulu, penuh dengan lonceng, dan terakhir highlight, pakaian dalam seksi...

     Melihat dirinya di cermin setinggi lantai, Rong Ling sendiri tersipu malu.

     Ini mungkin keajaiban pakaian dalam seksi. Meski bagian penting tidak terekspos, itu lebih menggoda daripada telanjang.

     Tunggu, kenapa ada dua lubang yang terlihat di bawah celana dalam i ini?
Dia bisa memahami bukaan selangkangan, tapi kenapa ada bukaan bulat kecil menghadap anus?

     Saat mata Rong Ling tertuju pada pangkal ekor satu-satunya kucing hitam tanpa perlengkapan dan pemberian pelumas, dia langsung mengerti.

    “Kamu tidak boleh mendapatkan ini!”
Rong Ling segera mengambil keputusan dan melemparkan barang-barang lainnya ke bawah tempat tidur.

*

     Si Wuque, yang akhirnya menemukan kamar itu, berdiri di depan pintu 1606.

     Melihat ke pintu yang tidak tertutup, dia mendorong pintu hingga terbuka dan masuk, lalu menutup pintu.

     Tidak ada cahaya di ruangan itu, dan nafas wanita itu terdengar samar-samar.

     Si Wuque mengira itu semacam rancangan Rong Ling, dan tidak menyalakan lampu atas inisiatifnya sendiri. Dia berjalan maju dalam kegelapan: "Sayang, apa minatmu? Kamu hanya bermain-main dalam kegelapan"

     "Panas sekali... um... panas... um..."

     Si Wuque mendekati tempat tidur dan mendengar erangan pelan wanita itu.

     Suara ini...bukan Rong Ling! Si Wuque sangat ketakutan sehingga dia segera menyalakan lampu dan melihat wanita itu terbaring di tempat tidur, pakaiannya berantakan dan wajahnya memerah...

     "Itu kamu!"

     Wanita di tempat tidur, itu adalah wanita bernama xue.

     Tidak ada hal baik yang terjadi setiap kali dia melihatnya, bagaimana mungkin dia tidak terkesan!

     Pakaian pasangan yang dia dan Rong Ling kenakan untuk pertama kalinya kotor ketika mereka pertama kali bertemu; kedua dan ketiga kalinya dia jatuh cinta padanya, tapi dia membantunya keluar dari sikap sopan dan membuat dirinya mendapat masalah, itu terlalu sial.

     Untungnya, dia keluar dari kru pada akhirnya...

     Tapi kenapa dia muncul lagi sekarang, dan situasinya masih sama!

     Untuk menghindari kecurigaan, Si Wu berbalik dan berjalan cepat menuju pintu, ingin segera meninggalkan ruangan ini dan mencari ruangan yang benar di mana Rong Ling berada.

     Tapi...

     kenapa pintu ini tidak bisa dibuka?

     Untuk pertama kali dalam hidupnya, Si Wuque begitu cemas hingga lapisan tipis keringat mengucur di dahinya, pada akhirnya ia justru mematahkan pegangan pintu.

     Jadi saya hanya bisa menggedor pintu dengan kuat, mencoba menarik perhatian orang yang lewat.

     Lucas berjalan ke lantai 16 dengan perasaan tersesat.

     Dia tahu bahwa Rong Ling dan sepupunya akan bermalam di sini.
Setelah melihat Rong Ling menerima pesan bertuliskan "Pakaian Dalam Seksi Kucing Hitam" di pesta pernikahan, dia tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.

     Sepertinya dia belum melupakan dramanya.

     Mereka begitu mesra dalam drama tersebut, meski tidak bisa tetap bersama, mereka tetap bersenang-senang bersama.

     Tapi kembali ke kenyataan, mereka hanya bisa menjadi teman yang paling murni, tapi dia dan sepupunya jatuh cinta dengan penuh gairah.

     Dia belum bisa menerima kesenjangan seperti itu.

     Setelah berkeliling, Lucas menemukan bahwa tata letak hotel ini agak aneh. Tahun 1605 langsung diikuti tahun 1609, namun tahun 1608 diikuti tahun 1606.

     Lokasi kamar 1606 dan 1609 harus ditukar.

     Ketika saya berjalan menuju pintu "1606", saya mendengar ketukan cepat di pintu, yang menunjukkan betapa cemasnya orang-orang di ruangan itu.

     Tapi suara yang terdengar samar dari dalam pintu sangat familiar bagi Lucas.