3

538 95 2
                                    






pagi hari jinan di bikin pusing liat muka dari ke dua anaknya yang sedikit ada lebam, sudah pasti gara' teriakan adel semalem jinan hanya mengelus dadanya kenapa bisa seperti ini dalam hati jinan

"astaghfirullah kalian ini, semalem mama bilang apa ke kalian stop kalo ngga apa..?" ucap jinan ke anak-anaknya

"di hukum mah" jawab adel dan aran

"bagus kalo tau, kamu adel ga boleh megang pc selama seminggu. dan kamu aran kamu sebagai abang harusnya kasih contoh yang baik jangan bikin pala mama sakit, kamu pc dan uang bulanan kamu mama potong selama seminggu" ucap jinan adel yang setuju setuju saja karna dia tidak terlalu banyak kena hukuman, tapi berbeda dengan aran yang nampak tidak terima

"apa mau ngebantah mau mama tambahin hukumannya" ucap jinan

"iya iya ngga mama ku sayang" ucap aran

"curang banget masa gua yang kena hukuman lebih banyak" gerutu aran pelan tapi salahnya jinan dengan pendengaran yang bagus mendengar jelas omongan anak pertamanya

"ohh ga terim.." ucap jinan

"i iya ma ampun ga lagi, te terima terima mamaku sayang jangan di tambah ya" ucap aran dengan pose memohon

"hahahaha lagian siapa suruh lawan mama" ledek adel

"diam adel" ucap jinan membuat adel menunduk ke takutan

"haha...

"adel buruan siap siap lalu ke rumah shani mama tunggu kalian di sana, sekarang kalo ngga..." ucap jinan

"siap laksanakan baginda ratu" ucap adel berlarian ke atas menuju kamar




jam menunjukkan pukul 10:12 adel sudah berada tepat di depan pintu rumah shani, untuk menjemputnya ke butik milik jinan

tok

tok

tok

"assalamualaikum" ucap adel

"waalaikumsalam, iya sebentar" ucap orang dalam rumah

"ehh adel masuk masuk, mau jemput shani ya?" ucap veranda yang baru saja membukakan pintu untuk adel

"iya bun, shaninya sudah siap bun?" tanya adel

"shani masih di kamar, bentar bunda panggilin dulu kamu duduk aja dulu" ucap ve, adel berjalan menuju ruang tamu lalu duduk di sofa yang tersedia di sana ia memandangi sekeliling ruang tau tersebut

tak lama kemudian terdengar suara langkah seseorang dari arah tangga, di saat melihat ke arah tangga ternyata itu adalah shani yang sedang menuruni tangga

"udah lama del..., yaa ampun ini muka kamu kenapa del" ucap shani kaget karna wajah adel sedikit memar

"gapapa tadi ada masalah dikit" ucap adel tidak mau memperpanjang masalah

"yaudah yuk jalan mama dah nunggu disana, oh ya bunda mana mau pamitan dulu" ucap adel kepada shani

"ahh tadi kata bunda jalan aja dia lagi beresin kamarnya" ucap shani

"tapi sebelum kita pergi aku mau kompres luka kamu dulu, seperti belom di obati kan?" ucap shani melihat mata adel dan terjadi eye contact beberapa detik

"i iya b belum se sempat tadi" ucap adel gugup di tatap shani

"du duduk dulu d del" ucap shani tak kalah gugup dari adel dan meninggalkan adel menuju dapur

"aduhh shani kok lu gugup si, tapi kenapa di deket adel kok deg degan ya?" ucap shani dalam hati









mengobati luka lebam adel sudah selesai, deg degan yang shani rasakan itu juga di rasakan oleh adel. kini mereka sudah berada di parkiran butik, sepanjang jalan tidak ada yang mengobrol mereka berdua bergulat dengan pikirannya masing-masing

"yuk shan mama dah nunggu di dalam" ucap adel membuka pintu mobil lalu membuka pintu penumpang untuk mempersilahkan shani untuk turun



"akhirnya sampe juga kalian, sini duduk dulu tadi mama udah milih beberapa coba kalian liat dulu ini paling the best di butik mama" ucap jinan

"aku ikut shani aja ma" ucap adel karna ia tidak mengerti dan ia sangat yakin dengan pilihan shani

setelah shani melihat beberapa pilihan dari calon mertuanya, ia tertarik dengan satu gaun berwarna biru langit itu terkesan sangat mewah lalu punya adel ia pilih warna jas putih dengan kemeja biru langit

"wahh pilihan yang bagus shan, ini bagus banget pilihan kamu mama suka. kamu suka ga del?" ucap jinan menyukai pilihan shani

"bagus ma, aku suka. kan aku bilang juga apa aku serahin semua ke shani karna pasti pilihan ga bakal salah" ucap adel memuji pilihan shani sambil melirik ke shani

"makasih ma, del" ucap shani malu malu

"yaudah sana kalian coba dulu, kalo kekecilan bilang atau kegedean ya biar mama benerin lagi" ucap jinan ke pada anak dan calon menantunya

shani dan adel masuk ke ruang ganti yang terpisah untuk mencoba baju pengantin mereka, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit adel keluar terlebih dahulu, ia bilang kekurangan pada kemeja dan jas. lalu shani keluar dari ruang ganti membuat adel dan jinan melihat ke arah shani

"woww cant...




TBC

perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang